05 - Baifern

650 74 0
                                    

Baifern POV

Flashback 

Umur 15 Tahun

Bai menangis di makam bundanya ditemani dua anak lelaki sebaya yang berdiri dibelakangnya sambil memegang payung, ia sekarang tak punya siapapun, kecuali dua sahabatnya. Off dan Mark.

"Mulai sekarang, kamu tinggal sama kami. " kata Off menawarkan pada Bai.

"Jangan sedih lagi, ada kami." kata Mark sambil memeluk Bai dari belakang.

Mulai saat itu ketiganya selalu bersama kemanapun dan dimanapun, tak terpisah satu sama lain.

Bai merasa cukup dengan kedua sahabatnya saja, sudah bahagia, hingga akhirnya tanpa ia minta bahkan ia sadari, perasaannya tumbuh begitu saja menjadi perasaan lebih dari sayang kepada sahabat. Dan ia mulai jatuh cinta pada Mark, ia merasa hanya dengan melihat Mark tersenyum padanya itu sudah cukup.

Namun setiap perasaan akan tumbuh semakin kuat dari awalnya, seperti akar Tunggang, begitupun perasaan Bai yang semakin hari akan semakin egois. Perasaan cinta manusia itu egois bukan? apalagi untuk orang yang merasa tidak bisa menerima bahwa tidak setiap perasaan akan berbalas juga.

"Aku menyukaimu Mark." Bai akhirnya menyatakan perasaannya pada lelaki yang telah membuat dunianya terfokus pada lelaki ini.

"Lebih dari rasa sayang pada sahabat." kata Bai 

Mark terkejut mendengar pengakuan gadis yang ia anggap lebih dari sahabat, tapi sebatas ia menganggap Bai adalah adik perempuannya. Dia terdiam, bingung, di satu sisi ia tak tega menolak perasaan Bai, disisi lain ia tak bisa menerima perasaan itu, terlebih kini Mark telah menemukan seseorang yang ia cintai. Bahkan demi orang itu Mark rela melakukan apapun.

"Maaf." satu kata terlontar dari Mark. Dan mendengar satu kata itu saja air mata Bai sudah leleh, hatinya merasa sakit karna ia menginginkan lebih, namun kata itu telah menghancurkan perasaannya.

"Apa yang membuat dia lebih dariku Mark?" tanya Bai.

"Tidak ada yang lebih, kamu dan dia berada di level yang berbeda, aku menyayangimu sebagai saudara, sedang dia, aku menyayanginya karna aku jatuh hati padanya." kata Mark merasa bersalah.

"Meski dia seorang lelaki?" tanya Bai lagi.

"Iya." kata Mark mantap.

Perasaan itu tak harus dari fisik bukan? Kalau jatuh hati harus berdasar fisik maka apa yang terjadi jika fisik berubah?

Jika kamu mencintai berdasar Rupa, maka bagaimana kamu bisa mencinta Tuhan yang tidak berupa?

Perasaan pun bukan berdasar pada lama atau sebentar kita mengenal seseorang, jika itu yang terjadi maka selama apapun kau mencintainya, maka tinggal menunggu waktu saja perasaan itu bisa berubah bahkan hilang.

Perasaan itu sangat rumit jika harus dijelaskan, namun mudah saat harus diungkapkan kepada seseorang yang ingin dimiliki.

Dan inilah pilihan itu.

"Kau tahu, ini menyakitiku." kata Bai, air matanya terus mengalir. Sungguh bagaimana ia harus menghadapi penolakan ini, sudah lama ia memendam perasaan ini, dan ketika ia mengungkapkan nya, sudah hilang harapannya.

"Aku tahu, tapi jika aku tidak menolak perasaanmu maka kamu pasti akan lebih terluka." kata Mark.

Mark memeluk Bai, perasaannya juga sakit harus menyakiti seseorang yang berharga dalam hidupnya, tapi ini sudah keputusannya, ia tak bisa menyakiti lebih dari ini.

"Maaf kan aku, aku yakin rasa sakitmu akan segera sembuh." kata Mark.

...

Setelah hari itu, waktu semakin berlalu, namun perasaan Baifern masih sama, bahkan semakin hari semakin ia merasa sakit karna bukan saja Mark menolak perasaannya, bahkan Mark semakin menjauh darinya.

Meski masih ada Off disisinya, tetap saja ia merasa terluka, mungkin pada awalnya ia mencoba melupakan perasaannya berharap bahwa Mark masih bisa memperlakukannya seperti biasa, namun ia salah, Mark semakin jauh.

Dan sejak itulah Bai berubah, yang awalnya ia masih bersabar karna perlakuan Jaejin, namun semakin berlalunya waktu, perasaan Bai makin menjadi rasa obsesi. Ia merasa kalah dari seorang Perth, dan ia ingin membuktikan pada Mark bahwa ia lebih baik dari Perth.

Bai terus mengadu domba hubungan Mark dan Perth, pada awalnya ia berhasil, sedikit demi sedikit Mark mulai bimbang akan hubungannya. Namun karna kebaikan Perth, pada akhirnya Bai sendiri yang kalah.

Flashback End

...

Aku terbangun di pagi hari, kamarku masih sama sejak aku meninggalkan rumah ini, bahkan tidak ada yang berubah, mereka tidak sedikitpun merubahnya, seolah aku masih disini.

Jujur meski aku masih terobsesi pada Mark, aku tidak lagi berniat menghancurkan Perth lagi, aku hanya akan berada disisi sahabat-sahabatku, meski diam-diam berharap masih ada kesempatan untukku bersama Mark. 

Baru tiba disini kenapa aku harus menghadapi ancaman Off sih? lagian apa coba yang ia tahu dari masa lalu? bukankah selama itu dia hanya diam di satu sisi tak membelaku maupun Mark? lalu mengapa kemarin malam ia bersikap seperti itu?

Lagi - lagi kenapa Off jatuh cinta pada lelaki juga sih? apa bagusnya seorang Gun? 

Ahhh sungguh rasanya ingin kurebut sahabat-sahabatku lagi, tapi Perth kenapa masih menyebalkan seperti dulu? lagian waktu itu aku tak benar-benar ingin mencelakakannya kok. Mana aku tahu dia ternyata alergi parah pada udang. 

Saat aku melihat jendela, kulihat Off dan Gun pulang sehabis jogging, dari sini kulihat raut wajah Off yang begitu bahagia, dan kenapa aku jadi muak? Dulu hanya aku yang bisa membuatnya tertawa selepas itu, katanya juga hanya aku yang paling berharga baginya, karna kehadiranku ia menemukan kebahagiaan karna adanya sahabat yang slalu bersamanya.

Namun sekali lagi itu dulu, mendadak rasanya sesak, kenapa aku dulu sebodoh itu hanya karna sebuah obsesi dan rasa tak terima aku dijauhi, jadinya aku kehilangan dua sahabatku sekaligus. Inikah namanya hukuman untuk seseorang yang serakah sepertiku? 

Dan aku sendiri bertanya-tanya apa benar aku berharap Perth dan Gun menghilang agar posisiku kembali? Namun akankah semuanya kembali?

Bai POV End ...

...

Tbc

.

Rin's :

Jadi alasan bodoh seseorang yang menghancurkan hubungan persahabatan yang terjalin adalah karna cinta berlebihan pada sahabat sendiri.

NB : " Perasaan bisa berubah, bisa tetap, bahkan bisa hilang, tergantung pada siapa perasaan itu ditujukan."

Enjoy To the Story...

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang