Off menatap Bai meminta penjelasan atas kehadiran pria asing yang kini dibaringkan Plan di kamar tidur lain.
"Ganti bajumu! Biar lelaki itu diurusi Plan dan Mean." ucap Off.
Kini Off dan Bai duduk berhadapan, lelaki asing tadi sudah siuman dan sedang diurusin yang lain.
"Tadi dia bunuh diri lalu aku kebetulan ada di sekitar, tanpa pikir panjang, aku menolongnya." ucap Bay jujur kecuali perihal ucapan si lelaki tadi.
"Oh, kasihan mana masih muda." komentar Off sambil meminum kopinya.
"Apa Phi akan mengusirnya?" tanya Bai penasaran."Kau maunya aku bagaimana?" Off malah bertanya kembali pada Bay. Karena yang menyelamatkan pria aneh itu adalah Bay, maka Off ingin Bay yang menentukan.
Bay kemudian berpikir, jujur ia kasihan meninggalkan pria asing yang menyedihkan itu."Sedang membicarakan siapa?" tanya Gun kemudian duduk di sisi Off sambil minum.
"Itu orangnya baru datang." ucap Bay menunjuk si lelaki asing.Gun dan Off menoleh pada lelaki asing yang di sisi Mean berjalan ke arah mereka.
Lelaki itu meminta maaf serta berterimakasih atas bantuan Bay serta meminta maaf pada Off.
"Namaku Krist, aku kesini berniat mengunjungi makam mantan kekasihku, namun tadi aku merasa gelap mata dan..." Krist tidak melanjutkan saat Off menyuruhnya duduk.
"Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, mungkin itu teramat menyedihkan hingga kau berpikiran tidak waras." ucap Off dengan frontal.Terkadang ada titik dimana seseorang merasa lelah dan berkeinginan untuk mati.
"Kau bisa ceritakan nanti saat sudah tenang." tambah Gun.
Plan dan Mean dibantu Bay menyiapkan makan siang.
Jadilah Off mengajak Krist mengobrol.
.
Krist terlihat kacau, gugup dan bingung.
"Jika kau tak masalah, kau bisa menginap disini. Nanti pulangnya bisa sekalian sama kita." ucap Off menawarkan camilan untuk Krist.
"Apa itu tidak merepotkan?" tanya Krist."Lebih repot jika kau mencoba untuk mati lagi." ucap Off menohok.
"Jangan terlalu kasar berbicara padanya." ucap Gun sambil menyentuh tangan Off.
"Maafkan aku." ucap Off dengan tulus.Krist malah tersenyum.
"Pasti Phi Off ini tipe orang yang sangat membenci Bunuh Diri." ucap Krist malah meminta maaf lagi.
Ia merasa mendadak jadi beban.
Off hanya tersenyum simpul."Aku hanya tidak memahami perasaan dan kondisi orang yang memilih atau mencoba Bunuh Diri, entah untuk melarikan diri atau alasan lain. Hanya saja aku tidak menyukai orang seperti mereka." ucap Off jujur.
Gun hanya diam sambil mengenggam makin erat tangan Off.
Krist menatap bunga-bunga Mawar bermekaran di Kebun halaman Villa.
"Aku mengaku bodoh karena merasa sangat kehilangan hingga berpikir lebih baik menyusul kekasihku yang telah pergi. Aku merasa tidak memiliki siapapun." ucap Krist menerawang jauh ke kehidupannya selama ini.
Pria penyendiri yang telah kehilangan gairah hidupnya.
Off mengikuti arah pandang Krist.
Gun sendiri seolah memahami bagaimana perasaan Krist yang seperti itu. Dia juga pernah merasa kehilangan 'Dunianya'.
"Aku memahami apa yang sedang dirasakan Krist." gumam Gun.
Off memandang Gun, mereka saling bertatapan.
Krist mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One ( Remake Offgun )
FanfictionRemake The One ( by Rin ) Season 1 (End) The One Season 2 (On Going) Mine Off Jumpol & Gun Athapan