The One Part 9

3.3K 217 4
                                    

Plan POV.

" P'Gun ayo kita berangkat, sudah lumayan siang." Aku mengetuk pelan kamar Phi.

Hari ini kami berdua sudah mulai bekerja di Kafe & Resto Rain, milik kekasihku.

Aku senang P'Gun sudah mau bergabung untuk menyanyi lagi. Yah jujur saja kata Mean suara P'Gun bagai magnet, banyak yang begitu tertarik dengan suara P'Gun.

Suaranya memang mendebarkan hati, apalagi setiap pembawaannya Phi slalu memasukkan jiwa dalam lagu itu. Ini asli nggak perez.

Suara Phi Gun itu seperti candu.

Tak lama kemudian Phi Gun keluar dengan dandanan casual, tapi keren.

" Ayo, kita berangkat." Katanya semangat.

Aku tersenyum mengikuti langkahnya. Sungguh aku benar-benar bahagia melihatnya semangat. Lebay sih karna aku slalu ulang kata-kata ini, tapi inilah yang kurasakan. Aku bahagia, karna Phi ku bahagia. Meski aku tahu ia masih saja orang yang sama, tak pernah menunjukkan hatinya pada orang lain. Dia ingin aku tak bersedih, tapi lebih dari apapun aku berharap kepura-puraannya akan menjadikan ia terus hidup. Yah Phi, teruslah hidup demi aku. Karna aku juga demikian.

" Yah Phi, kau nanti akan menyanyikan lagu apa saja? 3 lagu kan yah. " Tanyaku basa-basi.

Dia tampak berpikir.

" Mungkin, Madly, Promise, dan Im Saying. " Katanya semangat.

" Kau sangat menyukai lagu Ft Island yah Phi." Kataku.

" Iyah dong, vokalisnya keren gitu." Kata Phi bercanda.

" Kau lebih keren Phi." Kataku jujur.
P'Gun mencibir pujianku.

Kita pun segera berangkat menuju Resto.

Plan POV End.

...

Author POV

Kafe & Resto Rain terasa hidup, karna pengunjung sangat menikmati hiburan yang disuguhkan.

Apalagi suara lembut yang seksi teralun indah dari seorang Gun Atthapan.
Lagu Madly versi akustik mengalun indah membawa sang penyanyi terbawa emosi. Sungguh sajian yang indah di sore ini.

Mean tersenyum melihat interaksi antara pengunjung dan penyanyinya.

Yah P'Gun tersenyum menanggapi beberapa pengunjung yang menggodanya.

" Sayang, aku senang melihat Phi.mu seperti itu." Kata Mean pada Plan yang sedang lewat didepannya.

" Apalagi diriku." Kata Plan senang.
" Aku harus masak sup dulu. " Pamit Plan lalu menuju dapur.
Mean mengangguk mengerti.

Dan selalu, suara Gun berhasil membius siapapun yang mendengarnya, termasuk lelaki yang berada di pojok sebelah jendela.

Tiada henti-hentinya ia memandang takjub kepada sang penyanyi, dan ia mengakui bahwa jantungnya serasa berdetak lebih cepat, Ahhh bahkan hanya memikirkan pemuda itu saja ia menjadi kikuk.

Lelaki tampan, berhidung mancung itu membuka kacamata hitamnya dan tak pernah mengalihkan pandangan dari pemuda cantik bersuara indah itu.

Author POV End.

...

Off POV

Awalnya aku tak berniat kesini, ke tempat sepupu Perth, tapi aku sudah kelaparan, dan hanya bisa menyamar agar tak ada kehebohan saya yang lain melihatku.

Tapi sungguh aku tak menyesali keputusan ini, apalagi sekarang aku dapat melihat pemuda cantik ini, pemuda yang membuatku hampir gila. Yah mati-matian kusangkal bahwa diriku normal, lelaki yang menyukai wanita. Namun sekarang aku sadar, tidak perlu jadi normal untuk jatuh cinta.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang