The One Part 5

3.4K 285 23
                                    

Author POV

" Phi Gun, aku berangkat dulu yah. Kau dirumah saja." Plan pamit pada Phi Gun yang sedang makan.

Dia mengangguk tak berkomentar.

Sesaat setelah Plan pergi, Gun tiba-tiba ikut pergi.

Di pinggiran sungai, Gun terduduk disana sendirian.

Namun tak lama kemudian ia terusik dengan suara ribut dari tempat yang tak jauh dari tempatnya. Awalnya ia tak perduli, namun semakin lama ia menjadi penasaran.

Disana ia melihat 3 orang sedang mengepung satu orang yang sedang ketakutan. Tak pikir lama, ia langsung membantu orang itu, dengan singkat, Gun berhasil membuat preman-preman itu mundur.

" Hey, kau tidak apa-apa?" Tanya Gun khawatir.

Lelaki itu menatap Gun lemah, Gun pun paham, lelaki itu sedang tak baik-baik saja.

...

Rumah sakit.

Beberapa saat Perth Tanapon pun sadar, dilihatnya lelaki malaikat yang telah menolongnya tadi. Lelaki yang sangat cantik, tapi mempunyai kekuatan pria sejati. Perth tersenyum memperhatikan Gun yang tertidur. Tak sadar ia menyentuh pipi Gun.

" Ahh kau sudah bangun." Nada cemas dari Gun begitu ia tersadar akan sentuhan lembut Perth.

" Perth Tanapon, panggil saja Perth. Terimakasih Phi sudah menolong ku." Perth tersenyum simpul.

" Gun Attaphan, Gun. Aku tadi hanya kebetulan saja lewat. " Katanya malu.
" Ahh aku harus cepat pulang. Kau cepat sembuh yah." Kata Gun pamit.

" Phi, maukah kau berteman denganku, aku minta nomor telp mu Phi." Kata Perth.

Gun tersenyum.
"Baiklah, Mana ponselmu , kutulis nomorku." Kata Gun. Perth tersenyum senang dan memberikan ponselnya.

Gun tertegun melihat wallpaper Perth dengan seorang lelaki, mereka sangat mesra.

"Ini nomorku." Setelah menulis nomornya, ia kembalikan lagi Ponsel itu.

" Dia kekasihmu?" Tanya Gun ragu.
Perth tersenyum lebar.
"Iya namanya Mark, dia sangat baik Phi. Kapan-kapan aku akan mengenalkan ia padamu." Kata Perth.
Gun mengangguk lalu pamit pergi.

Perth tak tahu, jelas saja tidak, bahwa foto yang telah dilihat Gun membuat lelaki itu gemetaran, hatinya mendadak sakit, tapi dengan baik, ia tutupi fakta itu dari Perth.

Di luar kamar, Gun tertegun, matanya memanas, dan ia hanya ingin pulang secepat mungkin.

Namun tak sengaja didepan Rumah sakit, ia menabrak seseorang.

Orang itu langsung ingin marah saat melihat Gun, tapi melihat wajah pucat dan tatapan kosong dari Gun membuatnya terdiam terpaku.

Hatinya berdesir, jantungnya berdegup kencang tak terkira.
" Maaf." Hanya kata-kata itu yang diucap Gun, lalu cepat-cepat berlalu pergi.

Off masih mematung, dan kemudian merutuki kesalahan bodoh, kenapa ia tak menanyakan namanya.

Jujur saja, itu pertamakalinya Off melihat wajah lelaki secantik itu, yah walau ia akui wajah Mark juga Cantik, tapi lelaki tadi jauh lebih cantik.

" Phi, kenapa melamun? " Usapan pelan pada bahunya membuat ia tersadar.
" Hah, aku menunggumu." Kata Off salah tingkah.

Mark bingung, tapi ia langsung menarik tangan Phi Off untuk segera menemui kekasihnya.

..

"Sayangku. Kau tidak apa-apa? Siapa yang berani seperti ini?" Tanya Mark khawatir.

"Mereka ingin merampokku, tapi tenang tadi ada malaikat baik yang menolongku. Dia sangat baik, dan dia menyenangkan. Tadinya aku ingin mengenalkannya padamu, tapi ia buru--buru pulang. " Kata Perth menjelaskan.

"Aku ingin berterimakasih padanya suatu hari nanti." Jawab Mark.
" Aku sudah menyimpan nomornya, lain kali kita menemuinya ." Kata Perth senang.
" Ahhh apa dia tampan? Kau tak jatuh cinta padanya kan?" Tanya Mark khawatir.

Off yang mendengar hanya tertawa konyol.

" Haha kau tak usah takut, dia itu cantik, sangat cantik." Kata Perth jujur. Yah Perth mengakui bahwa Gun memang sangat cantik.

"Dia wanita? " Tanya Off penasaran.

"Tidak, ia pria, tapi namja yang punya wajah cantik dan mata berbinar. Namanya Phi Gun." Kata Perth.

Off tertegun 'lelaki cantik' membuat ia teringat lelaki cantik tadi yang membuat ia salah tingkah.

"Ahhh Phi mu jadi makin banyak." Kata Mark, membuat Perth tertawa.

Sedangkan Off masih teringat kejadian tadi, pertemuannya dengan namja itu membuat ia beku, mengingat detak jantungnya yang tak normal. Ia tahu, bahwa ia takkan melupakan wajah tadi.

Tanpa ia sadari, pertemuan mereka adalah awal dari segala takdir yang akan terjadi.

Yah tanpa ia sadari, bahwa hatinya telah jatuh pada seseorang yang bergender sama dengannya, seseorang yang akan menjadi hal berharga dalam hidupnya.

...

Plan melangkah tergesa menuju apartemennya.
Ia langsung melihat Phi nya tertidur dengan badan menggigil.

Ia mendekat menyentuh dahinya, panas.

Gun demam.

Ia langsung mengompres dahi Phi nya dan meninggalkannya sebentar untuk membersihkan badan.

Tadi saat pulang, Phi nya menelpon dan bilang bahwa ia sakit.

Setelah membersihkan badan dan Rumah, ia segera memasak bubur untuk P'Gun, juga menyiapkan obat yang baru dibelinya.

Malam itu tanpa pembicaraan, tanpa rasa lelah, ia bergadang merawat Phi nya, ia tak mengeluh sedikitpun meski sebenarnya ia begitu kelelahan. Namun rasa lelahnya ia abaikan, demi Phi nya, demi kesembuhannya.

...

Flashback.

Setelah sampai Rumah, badan Gun tetap gemetaran, kepalanya sakit, bagai dihantam bertubi batu. Memorinya melayang ke beberapa tahun silam. Tahun dimana ia menghabiskan hari bersama orang terkasih, namun hal menyakitkan terjadi, ia tiba-tiba ditinggalkan begitu saja tanpa sebab, bahkan ketika ia diusir oleh satu-satunya keluarganya.

Sakit teramat mendera ingatannya, hingga ia limbung tak berdaya, hanya merangkak menuju tempat tidurnya, dan mengirim pesan singkat pada Hyun.

From : Gun My Lord
Plan, aku sakit, belikan obat yah.

Lalu memejamkan mata, berusaha lupa dengan apa yang membuatnya sakit.

Flashback End.

...

Tbc.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang