The One ( Remake Offgun )

The One Part 18

Osaka

Author POV.

Malam itu New terlihat senang, karna Tay menunjukkan perhatian padanya didepan Off. Meski New tahu itu hanya untuk menutupi fakta tentang Gun Attaphan.

Yah sudah tanpa penjelasan lagi, New sudah mengerti, jadi itu sebabnya Tay menyuruhnya tidak mau New menyebut nama Gun Attaphan didepan Off.

" Hah kalian ini mesra sekali, seperti melupakan diriku." Keluh Off.
New tertawa.
" Kau ini membuatku malu saja." Kata New
Tay hanya tersenyum.

" Kalau kau merasa iri, nyatakan saja cintamu pada gadis itu." Jawab Tay.

Off terdiam dan kikuk.

" Aku meracau saat mabuk waktu itu? Memang nya apa yang kubicarakan?" Tanya Off malu.

" Yah Tay, kasian tuh Off jadi malu. Kita makan saja dulu." Kata New menengahi.

Off langsung terdiam dan menyembunyikan rasa malunya.

Sedangkan Tay hanya terdiam melanjutkan makan.

Mereka bertiga makan dalam diam, dan tak ada yang bicara, bergelut dalam pikiran masing-masing. Sedangkan hanya seseorang yang bibirnya tersenyum sekaligus patah sekali lagi.
New tidak lagi perlu menanyakan apapun, sudah cukup ia tahu bagaimana perasaan Tay.

Setelah makan, Off pun melanjutkan bertanya pada Tay tentang racaunya saat ia mabuk waktu itu.

" Aku sungguh tidak ingat apapun." Kata Off kesal.

" Yah kau itu tak bisa minum, pake sok banget pesan sake segitu banyak." Ejek New.
Tay hanya tertawa.

" Punggungku sakit gara-gara menggendongmu tahu." Keluh Tay.

" Kau manja sekali." Ejek New.
" Haha Tay mah Ingin dimanja kamu New." Goda Off.

" Haha kau memang yang paling tahu." Balas Off.
" Kalian ini bahas apa sih? Udah ceritain ajah, si Off melas gitu gara-gara nggak ingat soal mabuknya." Kata New menengahi.

" Iya cerita dong cepetan." Cecar Off.

" Oke. Jadi kemarin kau bilang kalau kau kabur dari Thailand karna seorang gadis." Kata Tay.
Off terdiam mendengarkan, ia malu sebenarnya, tapi ia penasaran.

" Yah Kau bilang ia gadis yang yang sangat cantik, yang baik, yang punya mata berbinar." Tay menghentikan perkataannya.

Mata yang berbinar? Ia menyadari Off tak pernah mengatakannya. Itu murni dari pikiran Tay sendiri tentang sosok Gun Attaphan.

" Awalnya Aku kira ia gadis, tapi kemudian kau berkata bahwa ia lelaki." Kata Tay, lalu terdiam sebentar.
" Apa benar dia lelaki? Ataukah aku hanya salah mendengar?" Tanya Tay lagi.

Off terdiam berpikir. Sebenarnya ia malu mengakuinya lagi.
" Yah kau malah diam?" ejek Tay.

" Kalau itu yang kau dengar saat aku mabuk. Yah kenyataannya memang seperti itu." Kata Off jujur, tak mengerti bahwa didepannya sosok yang tersenyum itu hatinya perih.

Memang Tay akui, ia tak akan pernah lagi mengharapkan Gun, tak lagi berharap bertemu dengan sosok itu, sosok yang telah ia sakiti, meski demi alasan untuk kebahagian Gun sekalipun.

Tay juga tak pernah membenarkan tindakannya. Karna meski awalnya ia berpikir berapa kali pun meninggalkan Gun demi kebaikan, nyatanya tetap saja meninggalkannya adalah kesalahan.

" Lalu kenapa kau tak ungkapkan? Apa yang kau ingin terhadapnya?" Tanya New pada Off.

" Sebelum aku mengatakannya, dia sudah mengikrarkan hanya ingin kita bersahabat." Jawab Off.