Season 2
...
Gun POV
Aku berdiri di tepi balkon, menikmati semilir angin di malam hening, menatap bintang dan bulan yang menjadi pemandangan paling indah bagiku. Aku slalu seperti ini, berdiri disini hanya untuk menantinya.
Yah semenjak lama, beberapa bulan lalu semenjak aku menjadi kekasihnya. Seorang cassanova yang sungguh sempurna dimataku.
Ahh aku jadi puitis begini yah kalau sedang memujinya. Habis apa yang bisa kucela darinya.
Dari hari pertama ia menjadikanku kekasihnya, bagian dari hidupnya, aku merasa selalu bahagia. Yah bahagia atas segala pilihanku memilih dirinya.
Dia menjadi jawaban untuk segala rasa sakit yang selama ini aku terima. Dan aku bersyukur bahwa dialah jawaban itu.
Saat menyesap hangatnya coklat yang tadi kubuat, kudengar derap langkah mendekat padaku.
Belum sempat aku menoleh ke arah belakang, tubuhku telah direngkuh dari belakang.
" Aku merindukanmu." Katanya, sambil meletakkan kepalanya di bahuku.
Sedangkan pelukannya makin merapat.Aku tersenyum karna tingkah manisnya.
"Kau tidak bosan berkata rindu? Padahal kau tau jawabanku akan selalu sama." Kataku lirih. Ia mengangguk perlahan." Aku tau kau akan selalu mempertanyakan ini. Tapi aku benar-benar merindukanmu setiap detik." Katanya lagi. Sungguh aku slalu terpana atas semua kata-kata yang terlontar dari mulutnya itu.
Off Jumpol , lelakiku, kekasihku, yang slalu berhasil membuat pipiku bersemu merah karna malu.
" Aku juga slalu merindukanmu. Tak terhitung berapa kali." Kataku perlahan.
Ia melepas pelukannya dan membalikkan badanku menghadapnya.
" Yah kekasihku, aku benar-benar gila karnamu." Katanya dengan nada kesal tapi sekaligus gemas.
" Kau baru pergi 2 hari karna pemotretan, dan kau sudah sekacau ini." godaku.
Dia memegang pipiku.
" Kau tahu kan bahwa aku sudah benar-benar gila karnamu?" Katanya lagi.
Aku tersenyum dan tersipu malu, yah sungguh kata-katanya selalu manis seperti gula kapas.
" Sudah malam, kenapa kau slalu disini sih, nanti kalau kau kedinginan dan sakit bagaimana?" Katanya khawatir.
Aku tergelak menerima kekhawatirannya. Dia ini memang mirip ibu-ibu yang slalu cerewet ketika anaknya tidak menurutinya." Aku tak pernah merasakan dingin, kan ada cintamu yang slalu menghangatkan ku." Kataku sambil tersenyum.
Dia terdiam lalu tersenyum menatapku.
" Kau belajar darimana gombalan - gombalan semacam itu?" Tanyanya gemas.
" Dari mu, " godaku semakin membuatnya memelukku.
" Gun kau memang benar-benar membuatku menggila. " Katanya.
"Ayo masuk, kita harus tidur." Aku mengangguk dan dia memeluk bahuku menggiringku ke kamar dia, tapi jadi kamar kami hehe.Walau kita sekamar, ada dua tempat tidur yang berhadapan. Kita tidak tidur di satu tempat tidur hehe.
Kami saling berhadapan dan saling tersenyum.
Kami terdiam, selalu seperti ini sejak pertama kali aku berada dalam tempat tidur ini.
"Tidurlah, besok kau harus bekerja." Kata Off padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One ( Remake Offgun )
FanfictionRemake The One ( by Rin ) Season 1 (End) The One Season 2 (On Going) Mine Off Jumpol & Gun Athapan