08 - Arti Memaafkan

618 59 0
                                    

Perth POV

Aku duduk di depan Bai, dia mengajakku berbicara, aku berharap dia akan berbicara tentang dirinya mau berubah.

"Aku memang sudah bersalah padamu, aku slalu berbuat jahat padamu. Dan aku dengan tulus ingin meminta maaf padamu."Katanya dengan tulus. Aku bisa lihat niat tulusnya dari matanya.

"Aku sudah memaafkannya sebelum kamu meminta maaf." Dia menatapku.

"Kamu benar-benar memaafkanku?" Tanyanya lagi.

Aku tersenyum sambil mengangguk.
"Aku tak pernah membencimu sekalipun dalam niatku. Aku hanya tak suka caramu memperlakukanku, tapi aku tak pernah menyimpan dendam."
Kataku meyakinkan dia.

Dia tersenyum

"Kamu memang baik, sangat baik." Katanya lalu memelukku. Aku pun mengelus punggungnya.

"Kalian sudah baikan?" Tanya Phi Gun saat melihat kami berdua.

"Phi Bai sudah minta maaf padaku phi." Kataku.
Gun pun mengangguk.
"Jadilah gadis baik, maka semua akan menyayangimu." Kata Phi Gun.

"Maafkan aku juga Gun." Kata Bai.
"Sudah ku maafkan." jawab Phi Atta.

Aku lega Phi Bai sudah berubah, dan persahabatan antara kami sudah dimulai.

Aku memaafkan dia tanpa beban, aku telah memaafkannya seolah dia tak pernah jahat padaku. Bukan sok baik, tapi aku juga manusia yang punya hati. Aku memahami bagaimana Bai juga terluka tiap dia bersikap buruk.

Arti memaafkan bukan hanya sekedar memberi maaf lalu semua berlalu. Bukan seperti itu, memaafkan jauh lebih dari yang namanya ikhlas. Merelakan bahkan menghapus kenangan menyakitkan sekalipun tanpa ada rasa apapun yang tertinggal.

Melupakan segalanya bukan sekedar hanya terucap di bibir. Terdengar sepele, tapi percayalah tidak semua manusia memahami arti memaafkan yang sesungguhnya tanpa mengalami yang namanya rasa sakit.

Dan aku belajar semua itu dari apa yang kualami sekarang. Aku juga pernah membencinya, merasa sakit atas perlakuannya, berharap dia pergi selamanya dariku maupun Mark, biar dia sendirian tanpa siapapun yang memperdulikannya. Itu karna dia sungguh jahat tak pernah punya hati. Tapi kemudian aku sadar, bahwa aku sama dia nggak ada bedanya.

Aku juga jadi jahat sepertinya ketika aku berharap hal buruk untuknya, sedangkan dia melakukan kejahatan karna kemarahannya padaku.

Dan aku terus menyimpan harapan itu bahkan ketika ia tiba-tiba kembali. Namun kemarin, saat aku melihat ia bersama Mark, dan melihat betapa terlukanya Mark, akhirnya aku sadar, bahwa Bai juga manusia yang punya hati. Sakit hati karna mencintai, dan aku lebih beruntung darinya karna aku dicintai begitu banyak orang. Sedang kan dia hanya menerima cinta dari Mark dan Off.

Dan sekali lagi, manusia itu punya hati yang bisa berubah, bagaimanapun, manusia pasti bisa melakukan kesalahan, maka dia pun bisa memperbaiki kesalahannya apapun itu.

Tak ada manusia yang terlahir jahat, atau buruk. Yang ada manusia berubah sesuai keadaan yang dia terima.

"Perth." Panggil Mark.
"Kau sudah pulang?" Tanyaku yang langsung berhambur kepelukannya.
"Aduh tumben langsung peluk, biasanya marah gara-gara pulang telat." Tanyanya sambil mendekap erat.

"Yah Kan lagi rindu." Kataku gemas.
"Rindu? Sweetnya." Katanya sambil mengacak-acak, rambutku.

"Phi Bai tadi minta maaf sama aku." Curhatku.
Dia terdiam menatapku.
"Terus kamu maafin dia?" Tanyanya.
Aku mengangguk, dia pun tersenyum.

"Kau memang pengertian." Katanya sambil mencium pipiku gemas.
"Kamu senang dia sudah berubah?" Tanyaku.
"Mana ada seorang kakak yang membenci adiknya berubah jadi baik?" Tanyanya balik.

Aku terkekeh mendengar pertanyaannya.

"Kau memang kakak yang baik." Pujiku.
"Dan kekasih yang luar biasa?" Katanya malah menyombongkan diri.

"Rasa sombongmu membuatku mual." Kataku gemas.
"Dan semua perkataanmu sungguh manis." Godanya dan hanya membuatku tersenyum.
"Entah kenapa aku bisa-bisanya jatuh cinta pada orang sepertimu." Kataku sarkas.

Dia malah mencium bibirku.
"Karna aku seksi dan tampan." Katanya dan langsung membungkam mulutku agar tak bisa protes.

Kau tidak seksi, tidak tampan, masih seksi an Phi Off, masih tampan an Phi Mean. Tapi meski kau tak seperti mereka, aku tetap bersyukur jatuh cinta padamu. Karna satu-satunya alasan aku bisa jatuh cinta padamu adalah karna aku bodoh yang tak bisa menolakmu meski kau punya banyak kekurangan.

"Kau tau Perth, satu-satunya yang mencintaiku adanya hanyalah dirimu, meski aku punya begitu banyak kekurangan, kau tetap menerimaku tanpa protes." Kata Mark yang membuatku bungkam. Apa dia mendengar isi hatiku?

"Meski ada begitu banyak alasan kau menolak ku, tapi kau tetap mau menerimaku, aku tak tampan, tak seksi, tak pandai, emosian, payah, bodoh, tapi kau tetap sabar bersama lelaki sepertiku." Katanya sambil tersenyum tulus.

Mataku berkaca-kaca, yah ini bukan drama, tapi kok akunya jadi baper gini coba.

"Aku mencintai hatimu yang baik." Kataku lirih.
"Aku tau, tapi kaulah yang lebih baik dariku." Katanya lagi.

Aku merasa pipiku memanas, blush. Malu tapi aku benar-benar tersanjung.
Berasa lagi syuting anime Doraemon deh.

Dia Nobita dan aku sizuka. Dan aku benar-benar ngelantur.

"Mandi sana, bau tau." Kataku lalu mendorongnya menjauh.
Dia tertawa.
"Pipimu kaya udang rebus. Pengen kumakan." Katanya malah menggodaku.

"Gak usah tidur sini kalo gak mau mandi Sekarang." Kataku galak.
"Iya aku mandi, apa sekalian mau mandi bareng?" Tanyanya yang membuat mataku makin melotot.

Dia pun langsung lari ke kamar mandi.
"Awas bola matanya jatuh." Katanya yang membuat aku makin jengkel

Ini anak emang gak bisa dikasih hati kok. Bikin naik darah Mulu, tapi masalahnya tingkahnya slalu bikin aku makin cinta.

Oke aku emang lagi gak beres otaknya.
Untung lusa Phi Off ngajak berlibur.

Perth POV end.

...

Rin " nah pasangan ini emang mirip sizhuka sama Nobita wkwk"
Nb " author suka film Doraemon, karakter paporit ; Nobita"

Si bodoh dan so bodoh.
Si bodoh : Mark
So bodoh : Perth

Nb : Kalau typo nama Atta, itu tetep Gun yah.
Gun Attaphan.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang