The One Part 4

3.7K 281 8
                                    

Plan POV

Sudah begitu lama rasanya hidupku berbeda, tak lagi direpotkan P'May, tak lagi tertawa mendengar celotehannya. Aku tahu dia tak pernah pergi, dia tidur tenang dalam hatiku. Dan aku tumbuh begitu cepat jadi dewasa.

Aku tak lagi merasa P'Gun adalah beban, aku tak lagi merasa seperti itu, aku jadi menyayanginya, semakin menyayanginya. Memahami segala dukanya.

Dia yang ditinggalkan semua orang, dia yang berjuang mencari jalan takdirnya sendiri. Setiap tatap matanya yang begitu sendu, membuatku ingin melindunginya mendekapnya dan ingin mengembalikan sinar mata yang redup itu.

Kini aku bekerja jadi seorang koki, sedangkan P'Gun menjadi penyanyi kafe tempatku bekerja.

Dia memang hebat soal menyanyi, dia bahagia saat bernyanyi dan melihat semua orang terhibur olehnya. Meski aku tahu ia hanya tertawa diatas panggung, karna saat ia sendiri, ia merasa kesepian lagi.

" Phi, kau beristirahatlah, nanti akan kusampaikan pada P'Mean" Kataku saat mengajaknya berangkat tapi aku menahannya agar tidak ikut, karna ia sangat terlihat tidak sehat.

" Maafkan aku, aku merepotkan mu lagi." Katanya sedih.
Aku menggeleng.
" Tak apa Phi, istirahatlah, kusiapkan makanan." Kataku santai...

Aku pun segera menyiapkan makanan untuknya.

Setelah memastikan ia makan, aku pun pergi bekerja.

...

" Yah Plan, Kemana P'Gun mu" Tanya P'Mean, Bosku.
" Ahhh iya Phi, Phi Gun sedang sakit, jadi dia tak bisa datang bekerja." Kataku.

Mean terdiam.

" Kau marah Phi?" Tanyaku.
Ia menggeleng dan tersenyum.
" Kuharap ia cepat sembuh." Jawabnya kalem.

" Yasudah, silahkan bekerja." Pesan P'Mean. Aku pun mengangguk dan masuk ke ruang ganti.

' Phi Mean sangat baik.' batinku.

...

Saat aku membersihkan dapur sebelum pulang, tiba-tiba P'Mean masuk ke dapur, pekerja yang lain sudah pulang.

" Plan, setelah beres-beres kau ikut denganku yah, mau menghadiri pesta ulangtahun sepupuku, maunya tadi kuajak sekalian kau dan Gun, tapi dia sakit, jadi tak apa kan kau pergi berdua denganku." Kata P'Mean.

Aku terdiam bingung, tapi ku terima tawarannya.

" Baik Phi." Kataku, ia pun keluar dengan senyuman.

" Kutunggu di luar." Katanya.

10 menit kemudian, aku menemuinya di luar.

" Hah sudah selesai, ayo." Ajaknya.
Kita naik taksi.
Hening, kecanggungan tercipta, tapi Noona memulai pembicaraan.

" Dia sepupu jauh dari ayahku, dia seumuran denganmu sepertinya, 20 tahun, kau?" Tanyanya.

" Ah iya sama Phi" jawabku.
Ia mengangguk.

Beberapa saat kemudian kita sampai.

" Ayo masuk." P'Mean mengajakku masuk dengan menggenggam tanganku.

Aku gugup, malu, tapi Noona membuatku percaya diri.

Pestanya mewah, aku yakin semua yang ada disini orang yang berkelas.

" Yahhh Perthku sudah besar." Kata P'Mean pada yang bernama Perth.

" Ini Plan, pegawai kafeku. " Kata Phi .

" Aku Iplaan, senang mengenalmu Perth." Kataku.

Dia mengangguk sopan,
" Hai Phi." Katanya menyapaku.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang