The One Part 24

2.8K 170 8
                                    

Off POV

Bahkan sampai di villa pun mereka berempat tidak ada yang bangun.

Aku bahkan tidak tega membangunkan mereka, aku melihat Gun yang tertidur begitu pulas. Aku bahkan memandangnya begitu lama. Dia benar-benar sangat menggemaskan.

Aku menyelimuti badannya dan aku pun tidur sebentar.

Sampai pagi.

,,,,

" Phi, bangunlah" teriak Mark.
Aku pun tersentak kaget.

" Yah Jangan berisik " semprotku.
Aku membuka mata, dan ternyata semua sedang menatapku.

" Kalian kenapa menatapku seperti itu?" Tanyaku heran.

" Phi, ini sudah jam lima pagi. Dan kenapa kita tidur di mobil sih?" Tanya Mark.

" Gitu ajah ribut, yuk masuk villa Phi Gun, " kata Perth mengajak Gun.

Sedangkan Mark sudah dipastikan cemberut karna tingkah Perth. Tidak seperti Plan yang kalem dan tidak banyak tingkah. Benar - benar berbeda dengan tingkah sepupuku yang sok cool tapi tidak peka pada hati orang lain.

Didalam villa aku membagi kamar.

" Disini ada dua kamar utama, jadi satu kamar dua orang, dan satunya tiga..
" Belum selesai bicara, Perth menyela pembicaraan ku.

" Aku dan Phi Gun tidur sekamar, dan ditambah Phi Off." Katanya tegas.

Belum sempat yang lain mengiyakan, Perth menarik tanganku dan Gun.

" Yah Perth..." Panggil Mark yang tak digubris oleh Perth.

Aku hanya menertawakan tingkah mereka berdua.

" Perth, kenapa kau tak mau memaafkan Mark? Memangnya berantemnya karna apa?" Tanya Gun.

Sedangkan aku memilih tidur di sofa, mencoba memejamkan mata, sekalipun samar aku masih mendengar suara seksi itu.

Off POV End

...

Gun POV

Aku penasaran kenapa Perth marah sekali pada Mark.

Tapi dasar Perth ia malah memilih tidur.
Aku pun ikut membaringkan diri di sebelah Perth, dan sesekali aku melirik Off yang tertidur pulas.
Aku hanya mengamatinya dalam diam.

Entah mengapa aku merasa bersalah, kalau bukan gara-gara aku yang tertidur tadi, tidak mungkin kami berlima tidur di mobil.

Aku menghampirinya dan memberinya selimut. Tapi saat aku berbalik, tangan Off menarikku, hingga wajahku dekat sekali dengannya. Dia berbaring ke arah kanan. Dan aku terduduk dilantai. Sedangkan tangannya menggenggam ku.

Ia terpejam, tapi cekalannya begitu kuat.

' jangan pergi ', dia mengigau.
' jangan hilang' ....
' tak apa kau tak melihatku, tak mendengarku, tak menganggap ku ada, asal aku bisa melihatmu.'
Dia tetap memejamkan mata

Jantungku berpacu kencang, aku bahkan tak mampu beranjak menjauh, aku...
Aku juga mencintainya.

Tiba-tiba ia mengerjakan matanya dan kaget melihatku didepannya.

Detik jam bagai berhenti, bukan hanya aku saja yang merasa waktu terhenti.

Dia menatapku, mengunci pandanganku, dan dengan sentakan tiba-tiba bibirnya menciumku. Bagai tersengat listrik, badanku jadi kaku, dan tak bereaksi saat ia terus menciumku.

Lama, hingga kami berdua menutup mata.

Dan baru terhenti saat alarm handphonenya berbunyi.

Aku langsung pergi dari sana, menuju tempat tidur dan menutup badanku dengan selimut.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang