The One Part 26 - END

4.4K 185 14
                                    

Off POV

Gun menangis membaca kedua note dari Tay dan New. Sejujurnya awal aku membacanya, rasanya aku juga ingin menangis. Tapi aku bahagia karna dari note itu aku tahu bahwa perasaanku memang ditakdirkan untuk orang disampingku.

Aku berjanji asal ia bahagia, aku rela bila hanya jadi bayangannya.

Note New.
Tertulis di halaman akhir buku sketsa dari Tay. Buku sketsa yang setiap halamannya hanya ada wajah Gun seorang.

Hei Off Jumpol
Jangan kaget yah saat menerima buku sketsa ini. Kau tahu hal yang membuatku bertahan untuk berada disisi orang lain yang selama ini tak pernah melihatku itu menyakitkan.

Kau bahkan sudah tahu banyak tentang perasaanku. Hal itu adalah aku belajar mencintai tanpa perlu memikirkan kebahagiaanku. Demi dia yang kucintai cukup dengan aku tetap mencintainya tanpa tuntutan apapun. Karna bertahan disampingnya adalah kebahagiaanku.

Dan untuk Gun Attaphan, terimakasih telah menjadi masalalu dari orang yang kucintai. Karnamu, dia bertahan dengan baik. Aku berharap suatu saat aku mengenalmu secara langsung, walau sebenarnya aku telah lama mengenalmu dari sketsa-sketsa ini.

Dan ingatlah Gun, Off Jumpol Sangat mencintaimu.

Salam sayang New.

...

Yah Off Jumpol.

Maafkan aku yang dari awal tak jujur, karna aku juga baru tahu belakangan saat kau mabuk. Yah dalam mabukmu kau meracau karna frustasi akan perasaanmu yang tak dianggap oleh Gun.

Tapi yakinlah, jika memang dia adalah jodohmu, karna aku tahu betapa besar perasaanmu untuknya. Terimakasih sudah mencintai seseorang yang begitu berarti dihidupku dulu.

Untuk Gun
Maaf, maafkan aku, itu adalah kata yang harus ku minta padamu seumur hidupku. Hiduplah dengan baik bersama orang yang mencintaimu. Dan satu hal, soal meninggalkanmu, itu adalah kesalahanku, bukan kesalahanmu. Terimakasih kau pernah mau denganku.

Tay.

...

Hening tercipta.
Namun tiba-tiba ia memelukku erat. Sangat erat.

" Terimakasih." Bisiknya.

Aku melepaskan pelukannya.

" Untuk apa?" Tanyaku.
Dia tersenyum, dan senyum itu jelas membuatku gila.
" Terimakasih karna mencintai orang sepertiku." Katanya.
" Kamu contek kata-katanya Tay?" Tanyaku kesal.
Dia diam dan cemberut.
" Kau ini, itu kata-kata yang kusiapkan sejak lama." Katanya dengan wajah cemberut.

Yah makin nggemesin deh.

" Oh iya? Sejak kapan?" Tanyaku.
" Sejak aku jatuh cinta padamu." Katanya lirih.

Aku terkejut tapi merasa begitu bahagia tak terkira.

" Aku tidak dengar." Godaku.

Ia makin cemberut.

" Yasudah kalau tidak dengar." Katanya kesal.

Aku mendengarnya meski lirih, jantungku berdegup kencang tak berirama. Dia juga mencintaiku, sejak kapan?

" Sejak kapan? " Tanyaku lembut.
" Sejak lama, aku tak sadar sejak kapannya." katanya malu.
" Saat first kiss? Sudah jatuh cinta?" Tanyaku.

Mukanya memerah dan aku senang melihat semu merah itu.

" Aku sudah mencintaimu sebelumnya." Katanya menunduk.

" Kenapa kau tak pernah mengatakannya?" Tanyaku.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang