15 - Family

273 21 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

Keluarga.

Adalah mereka yang entah terikat darah atau tidak, yang jelas mereka terikat Emosi satu sama lain.

Gun memandang Langit Biru dari kamarnya, Off masih tidur, begitupun Mark dan Perth di kamarnya.

Gun, tidak pernah lupa bagaimana hubungannya denga kedua Orangtuanya, Papa dan Ibu Tiri.
Gun tahu bagi keduanya, anak mereka adalah yang utama, namun saat Gun beranjak Remaja, semua seolah tidak sama.

Kedua Orangtuanya menganggap masa Remaja adalah waktu bagi anak mereka untuk belajar Dewasa, memahami mereka juga diri sendiri.

Awalnya, tidak ada hal yang menganggu bagi Gun, tidak sampai ia jatuh cinta pada Tay Tawan, semenjak jatuh cinta, hidupnya berubah jadi seperti Neraka.

Kekangan, bentakan, pukulan, kedua Orangtuanya malu pada Gun karena Orientasi Seksualnya, hingga mengusahakan segala cara untuk memisahkan Gun dengan pria yang saat itu dicintainya.

"Apa yang cantikku sedang pikirkan?" Tanya Off kini memeluk Gun dan menempelkan dagu pada bahu Gun.
"Fajar birunya cantik, seperti senyummu." Ucap Gun membuat Off sontak tertawa, namun dia tersipu.

"Apakah aku seperti Fajar Biru?" Tanya Off kini membalik Gun dan mengangkat anak itu untuk didudukkan di meja dengan wajah berhadapan. Gun menggeleng.
"Kau tidak seperti Fajar Biru." Ucap Gun.
"Lalu seperti apa?" Tanya Off.

"Bulan." Jawab Gun sambil merapikan rambut Off yang berantakan. "Seperti Perth?" Tanya Off.
"Iyah, sama seperti anak kecil itu, sifat kalian terlihat mirip, tapi yang lebih jelas adalah karena semenjak ada kamu, aku tidak lagi takut pada Malam.", ucap Gun membuat Off tersenyum.
"Memangnya kenapa kau takut malam?" Tanya Off penasaran.

"Aku takut pada gelap." Ucap Gun membuat Off tertegun. Semenjak ada Off, Gun mulai tidak lagi takut pada Malam yang gelap.

Semenjak Tawan pergi, hidup Gun terasa sangat gelap, ia seperti takut melangkah kemanapun, dia bahkan kesulitan menemukan bayangnya sendiri, dan semenjak ia menemukan Off, Gun tahu dia tidak akan sendirian saat gelap, karena Off adalah bulan yang menerangi gelap malamnya.

"Mengapa kau pandai sekali membuat jantungku berdebar kencang Gun Attaphan?" Tanya Off sambil tersenyum, lalu mendekat dan mencium bibir Gun yang semerah Cherry.

Gun tersenyum setelah Morning Kiss yang candu.

"Kau juga pandai membuatku candu pada bibirmu." Ucap Gun membalas godaan Off. Off terkekeh.
"Sebenarnya siapa yang mengajarimu menggodaku Gun? Kau tidak tahu yah sekarang kau jadi pandai sekali menggodaku.

"Diajari oleh Siwat, dia si penggoda ulung." Ucap Gun membuat Off terkekeh.
"Kau benar, sebelum bucin dia menjadi playboy." Ucap Off menggibah adik sepupunya.

Keduanya merasa asyik jika menistai Mark.

...

"Ada Krist?" Tanya Off saat melihat Bay yang duduk di kursi meja makan, sedangkan Krist sedang memasak bersama Mark.
"Hallo kak Off, Gun." Ucap Krist menyapa Gun dan juga Off.
"Hai juga Krist." Ucap Gun lalu duduk di sebelah Bay, dan Off duduk di sebelah Gun.

"Aku yang mengundangnya, kak Off tidak keberatan kan?" Tanya Bai menengok pada Off.
"Oh tidak apa, sudah biasa orang keluar-masuk Rumahku, memang Rumah ini sebagai tempat penampungan." Ucap Off namun kemudian kepalanya di pukul Gun pakai sendok.

"Maaf." Ucap Off mengaduh sakit dan Gun menertawai ekspresi berlebihan Off.
"Biasa kak Krist, suami istri itu memang suka bertengkar kalau pagi." Ucap Mark pada Krist.

"Kayak kamu dan Perth tidak saja." Sindir Gun.
"Mereka berdua adalah pasangan Bodoh." Ucap Off ikut menistakan Mark.

Sedangkan Krist hanya tertawa tanpa komentar, begitupun Bai yang sudah biasa melihat dua sepupu ini saling meledek.

"Perth belum turun?" tanya Gun.
"Entahlah, tadi saat kutinggal ia masih tidur." Jawab Mark.

"Oke akan kubangunkan." Ucap Gun lalu naik ke Lantai Atas untuk membangunkan Perth.
"Gun seperti ibunya Perth." Komentar Bai.
"Memang kita kan memelihara anak kecil." Ucap Off menanggapi komentar Bai.

Krist dan Mark menata meja makan, lalu Krist pamit ke Toilet di sebelah tangga.

"Kenapa kau memanggilnya?" Tanya Off pada Bai.
"Untuk menjemputku dan mengantarku pulang kesini, tadinya Mark yang menawarkan jemput, soalnya sekalian belanja, tapi lebih asyik jika aku membawa Krist jadi kan nggak perlu iri melihat kemesraan kalian." Ucap Bai membuat Off menggeleng gemas pada tingkah Bai.

Sedangkan Mark, yah merasa beruntung karena ada teman masak.

Gun turun duluan, sedangkan Perth sibuk memeriksa isi Tasnya, jadwal Kuliah, berangkat sama Gun yang jadi Dosen.

Gun duduk di tempatnya semula.

Perth mengomel karena laptopnya ketinggalan di Rumahnya,
"Nanti kita ke Rumahmu dulu." Ucap Gun. Saat Perth tidak fokus, ia bertabrakan dengan Krist yang baru keluar dari kamar mandi.
Sontak refleks, Krist memegang pinggang Perth agar tidak jatuh.

"Astaga si ceroboh." Komentar Off. Sedang Gun memperhatikan keduanya saja tanpa komentar.
"Mengapa seperti di drama." Ucap Mark cemburu saat Perth kini berjalan ke arahnya sedang Krist di belakangnya.

"Maafkan aku." Ucap Krist.
"Aku juga salah." Ucap Perth.

"Sudah ayo makan dulu kita, jadwal kita sudah kembali normal." Ucap Bai mengingatkan mereka berlima.

Mark dan Off harus ke Agensi, Perth dan Gun harus ke Kampus, Bai kini bekerja paruh waktu di Restorant milik Mean, si paling bosan. Sedang Krist, dia juga Dosen di Kampus yang sama dengan Gun dan Perth, walau Gun dan Perth baru menyadari pekerjaan mereka sama.

...

"Menurut kak Plan, Krist itu bagaimana?" Tanya Bai di jam istirahat, ia makan siang bersama Plan. Bai jadi Manager yang mengatur Bahan.

"Entahlah, dia orang baru di antara kita, soal karakter, kupikir kita harus mengenal lebih jauh." Ucap Plan diangguki Bai. Plan menatap Bai yang tersenyum, rupanya Krist merupakan cara Bai untuk Move On. Plan berharap terbaik untuk keduanya.

..

"Kak Gun sama sekali tidak menyangka bahwa Krist adalah Dosen Senior yang beberapa bulan ini cuti dan baru masuk kembali." Ucap Gun saat berjalan bersama Perth.
"Benar, aku juga tidak menyangka, sepertinya kak Bai tertarik dengan kak Krist." Ucap Perth disetujui oleh Gun.
"Dan Krist juga terlihat tertarik pada gadis itu." Ini pendapat pribadi Gun yang dipikirkan Perth juga.

"Mungkin mereka akan segera jadian?" Tanya Perth.
"Woah ada pasangan baru diantara kita." Ucap Gun setuju.

Mereka berpisah di Lorong karena Perth harus ke kelasnya yang berbeda arah dengan Ruangan milik Gun.

..

Tbc

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang