The One Part 23

2.2K 174 8
                                    

Perth POV

Aku kesal, jengkel, marah, biar saja aku marah sama dia.

Memangnya apa yang salah kalau sepupunya jatuh cinta dengan Phi Gun ku?.

Memangnya ada yang salah dengan Phi Ku?

Setelah sampai Rumah Phi Off, aku bertemu dengan Phi Off di depan.

" Eh kau sudah pulang? Tapi kemana Mark? " Tanyanya.
" Phi aku lagi merasa kesal sama dia. Aku malas membicarakan tentang dia. Jadi aku mau siap-siap dulu yah phi. Nanti jadi kan ke luar kotanya?" Tanyaku.

Phi Off jadi bengong.
" Yasudah cepatlah beres-beres. " Katanya.
Aku pun mengangguk dan masuk ke dalam.

Di kamar, Phi Gun menungguku.
" Hei, aku sudah menyisihkan beberapa baju, pilih saja, ada 4 baju." Katanya.
Aku mengangguk.
" Terimakasih Phi " jawab ku

" Phi, kau sudah nyatakan perasaanmu pada Phi Off?" Tanya ku.
Phi Gun langsung terdiam.
" Dia belum tahu yah Phi?" Tebakku

Dia mengangguk.

" Aku gugup tiap sama dia. Iyah sih udah gak pernah lagi kayak trauma soal masa lalu, udah bisa kendaliin diri buat gak tertekan tapi tetep ajah gugup kalo dekat Off." Katanya malu-malu.

Aku tersenyum melihat muka memerah Phi. Aku jadi pengen iseng buat bkkin Phi Gun bilang suka ke Phi Off.

Aku jadi ketawa jahat dalam hati.

Abisnya kan gemes yah liat mereka. Si Off mah mepet terus, lah Phi Gun malah tarik ulur. Kan kasian sama Phi Off, ditarik ulur kayak kail pancingan.

" Perth? Kau kenapa senyum-senyum seperti itu?" Tanya Phi Gun.

" Ahh teringat drama yang tadi kutonton Phi hehe." Jawabku asal.

Perth POV End
...

Off POV

Saat memasukkan baraangku ke mobil, Marj datang dengan muka cemberut.

" Eh wajahmu lesu banget?" Tanyaku.
" Berantem sama Perth." Katanya.
" Gara-gara apa?" Tanyaku.

Ia terdiam.

" Phi, kenapa kau tak pernah cerita kalau kau suka Phi Gun?" Tanyanya langsung.

Aku terdiam dan terkejut

" Kau tahu darimana? " Tanyaku.
Dia mendengus kasar.
" Semua orang dirumah ini tahu, dan aku jadi orang yang terakhir tahu." Katanya kesal.
" Yah Kau kenapa marah-marah?" Kataku juga dengan nada tinggi.

Aku kesal melihat dia seperti ini.

" Kenapa aku jadi yang terakhir tahu?" Tanyanya dengan nada menurun.

Aku terdiam

" Kau menyalahkan ku karna aku tak memberitahumu, padahal sekalipun yang lain tahu, aku tidak pernah bercerita pada mereka. Dan kalau kau menyalahkan mereka karna mereka tidak cerita. Salahkan dulu dirimu yang tak peka. Dan slalu menuntut ingin tahu" jawabku , dia terdiam tanpa berkata apapun.

" Kau menyalahkan ku tanpa pernah berpikir dulu bagaimana aku juga mengalami masa sulit. Jangan salahkan orang lain untuk pembenaranmu, berpikirlah dahulu sebelum kata-katamu melukai orang lain." Kataku kesal.

Sedang dia hanya diam tanpa reaksi.

" Pantas Perth marah, perkataanmu yang tanpa berpikir itu menyakiti orang lain. Dan kuingatkan, jangan pernah kau berkata hal semacam ini pada Plan atau Gun." Kataku

" Cepat siapkan barangmu, setelah makan malam kita berangkat." Pesanku lalu meninggalkannya.

Aku langsung menuju ke kamarku, tapi terhenti saat melihat Gun menyiapkan makanan.

" Yah kau, cepatlah mandi, lalu makan malam bersama." Katanya sambil tersenyum.

Aku mengangguk dan langsung naik ke atas. Bukan karna tak suka ia sapa, tapi senyumannya selalu berhasil membuatku jadi menggila.

Ahh diriku memang sudah gila karna seorang Gun.

Tapi aku jadi mendadak kesal dengan perkataan Mark.

Bukan salahku yang tak pernah cerita, aku hanya butuh waktu untuk menceritakannya. Dia menyalahkan Perth dan Plan yang mengetahui hal ini. Padahal aku bahkan tidak tahu darimana mereka tahu.

Tapi bukan salah mereka berdua kan. Yang salah disini adalah karna dia sendiri yang tidak peka.

Awas saja kalau ia berkata hal semacam tadi pada Gun. Menyebalkan Mark itu.

Plan tahu mungkin karena ia menebak tindakanku yang selalu datang ke kafenya dan hanya untuk menemui Gun seorang.

Tapi Perth??? Bagaimana anak kecil itu bisa tahu???

...

Waktu makan malam, semuanya makan tanpa suara, hanya saja Perth sangat berisik pada Gun. Sedangkan Mark terima pasrah karna Perth marah padanya.

Hanya aku dan Plan yang tidak terdiam memperhatikan tingkah mereka.

Setelah membereskan alat makan, kami semua pergi ke kamar untuk menyiapkan barang.

18.15
Berangkat Ke Pantai, aku langsung menggandeng Gun agar ia duduk didepan.

Sedangkan Plan berada di dua kutub yang sedang perang dingin.
Dan Gun hanya menurut tanpa protes lagi. Kan nih anak bikin gemes deh emang...

Dalam perjalanan, ketiga anak yang duduk dibelakang sudah tertidur pulas. Sedangkan Plan menjadi bantal untuk mereka berdua.

Aku dan Gun menertawai tingkah mereka.

" Gun..." Panggilku.
" Apa?" Responnya.

" Kita berlima kayak keluarga yang lagi piknik yah, kita berdua orang tuanya, mereka anaknya. " Kataku sambil tertawa.

" Kau pikir kita keluarga ajaib." Jawab Gun ketus, tapi semu merah muncul dipipinya. Astaga kenapa sih Gun ini selalu imut setiap saat, udah matanya yang bikin jantung jadi deg-degan, suara seksi yang bikin telingaku tuli, semu merah yang bikin mataku sakit, dan juga bibir chery yang begitu imut.

Ahhh beneran, aku gak tahan pengen meluk dia Mulu. Padahal aku bukan cowok mesum.

Sisa perjalanan, kita berdua sama-sama diam, Aku sudah kapok menggoda Gun, karna efeknya bukan Gun yang tergoda, malah aku yang semakin menggila karna tergoda sama dia.

Tak lama kemudian, dia tertidur.

...

Tbc

...

Btw untuk typo dan sejenisnya, harap maklum.
Saya ngantuk wkwk jadi kagak direvisi ulang

Kurang 3 chapter lagi dan bakal End.
Sabar yeee wkwk

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang