The One Part 8

3.4K 241 11
                                    

Off Jumpol POV

Setelah pesta hampir usai, semua tamu yang datang berpamitan pulang, jam sudah pukul 01.00.

Dan kini tinggal kami berenam, aku, Mark, Perth, Mean, Plan dan Gun.

Plan bersender manja di bahu sang kekasih, sedangkan Perth dan Mark saling bercanda romantis. Dan sumpah aku merutuki keadaan ini. Yah aku jomblo jadi kesal sendiri. Tapi kulihat Gun  biasa saja, bahkan tersenyum senang melihat interaksi Perth dan Mark

Dan yang paling menjengkelkan adalah menyadari bahwa namja itu adalah alasan aku jadi kikuk.

Ahh masak aku jatuh cinta sama dia. Masak aku Gay???

Dia tiba-tiba tersenyum kearahku.
" Off, kau punya gitar?" Tanyanya santai.

Aku mengangguk.
" Kau mau main gitar?" Tanyaku.
" Iyah, aku ingin main gitar." Jawabnya sambil tersenyum lebar.
Dan sial, matanya berbinar nyala, dua bola matanya bagai bintang.

" Baik aku ambilkan." Kataku menyembunyikan salah tingkah ku.

Aku pun bergegas masuk mengambil gitar di kamarku, lalu kembali ke balkon tempat kami berkumpul.

" Nyaman sekali Rumah ini, Rumah atap hehe." Katanya lagi.

" Phi, mau main lagu apa?" Tanya Plan.

" Ehmmm aku mau main lagu Primavera." Kata Gun. Aku penasaran sebagus apa sih suaranya.

BGM : Primavera - FT Island

" Phi tidak mau berduet?" Tanya Perth padaku.
" Ahh iya kau kan jago sekali nyanyi. " Kata Mark.

" Ahh iya boleh kalau kau mau berduet." Kata Gun senang.

Plan diam-diam tersenyum senang melihat Phi nya senang seperti ini.

" Boleh. Ayo mainkan dulu." Kataku akhirnya...

Alunan musik mulai terdengar, dan aku menyanyikan lagu duluan, dan saat dia mulai menyanyikan lagunya, aku terhenti, suaranya begitu lembut dan menggetarkan hati, suaranya yang Husky dan lembut terdengar seksi ditelingaku.

Dan waktu terasa terhenti, mataku tak lepas memandangnya. Sungguh begitu indah sosok yang pertama kali kukenal ini, sosok yang berhasil membuatku gila. Yahhh bagaimana aku tak merasa gila, kalau sosok yang membuatku jatuh cinta adalah sesamaku.

Saat dia berhenti menyanyikan lagu, matanya berkaca-kaca.
Semua bertepuk tangan takjub.

"  Wah kau berhasil menghipnotisku Phi." Kata Mark senang.
" Sungguh mempesona Phi." puji Perth.

" Yah Phi, kembalilah kafeku, menyanyikan disana lagi. Banyak yang merindukanmu." kata Mean yang memang sudah sering mendengar nyanyian Gun. Sedangkan Plan hanya tersenyum bangga.

Dan aku, aku sungguh tak bisa mengatakan apapun, selain aku terpana dan tergila-gila pada semua yang ada padanya.

" Kenapa kau tadi berhenti menyanyi?" Tanya Gun penasaran padaku.
". Ahhh aku lupa liriknya." Kataku, jelas saja bohong, tidak mungkin kan aku berkata bahwa aku jatuh hati padanya.

Gun hanya mengangguk...

Dan malam itu, kami habiskan dengan tertidur kelelahan di balkon, aku masuk kamar untuk menyelimuti mereka.

Mereka berlima tertidur, sedangkan aku tak mampu memejamkan mata, bahkan langit yang kupandang terasa hambar, tak seindah binar mata Gun Attaphan.
Yah malam itu, aku benar-benar merasakan jatuh hati pada seorang namja sepertiku.

Rasanya malu mengakui, tapi aku tak bisa berkata apapun selain yah aku mulai gila.

Off POV End.

The One ( Remake Offgun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang