Dia kembali?

491 25 1
                                    

Sampai didepan rumah Alana, pemilik mobil tak kunjung membuka pintu yang terkunci. Alana sudah berusaha membuka pintu dengan kasar agar si pemilik membuka kuncinya.

"Gila lo ya?!" Alana mulai kesal.

"Gak," jawab yang Alana sebut gila.

"Buka!" titah Alana.

"Apanya?" tanya pria itu mengangkat sebelah alisnya.

"Pintunya!" Alana semakin kesal.

Setelah dibuka Alana langsung saja keluar dari mobil itu, ia membuka gerbang rumahnya dengan cepat. Namun ia sadar, ada seseorang dibelakangnya.

"Mau ngapain lagi si?" tanya Alana dingin.

"Ketemu bunda," jawabnya singkat.

"Bunda gak ada," jawab Alana.

"Oke," pria itu berbalik dan langsung masuk ke mobilnya.

Alana memutar bola matanya malas. Ia langsung bergegas masuk dan menuju kamarnya. Sampai dikamar ia langsung membanting tubuhnya kekasur. Tangannya memegang dadanya, jantungnya berdetak sangat cepat tadi saat pria itu menghampirinya dihalte.

---

"Lan," panggil Risky.

"Paan?" sahut Alana.

"Gapapa sih," jawab Risky lagi, langsung dihadiahi tatapan Alana.

"Al, lo ikut jam pelajaran olahraga? Gak kan?" tanya Meyra.

"Eummm ikut ga ya, kayanya ikut aja ya. Gue gabut soalnya," jawab Alana.

"NO WEEE!!" Risky langsung menyambar.

"Oke, gue ganti baju dulu." ujar Alana ia langsung menuju toilet untuk mengganti seragam putih abunya dengan seragam olahraga.

Meyra dan Risky saling menatap, mereka sedikit tidak menyangka apa yang dilakukan Alana.

"Temen lo!" ujar Meyra ke Risky sembari berlari menyusul Alana.

Pelajaran olahraga dimulai sejak lima menit yang lalu, kini kelas Alana sedang melakukan pemanasan yang dipimpin oleh Risky dan Aldebaran.

Setelah itu, mereka mengelilingi lapangan sekolah. Alana tetap mengikuti kegiatan itu karena ia masih merasa baik-baik saja.

"Al udah lo duduk aja gih!" ujar Meyra.

"Gue gapapa Mey," jawab Alana.

Setelah beberapa putaran Alana berhenti sebentar, ia merapikan ikat rambutnya yang sedikit mengendur karena dibawa untuk berlari kecil. Ditengah kegiatannya, sebuah bola voli melayang ke arah kepalanya.

Ya, disamping lapangan tempat Alana berlari itu ada yang sedang bermain voli sejak tadi.

"Al, awas!" teriak Meyra yang melihat bola itu mengarah ke Alana.

"AWW" Alana mengaduh karena sedikit kaget.

Pria yang mengoper voli itupun langsung berlari menghampiri Alana, begitupun dengan Meyra dan Risky. Pria itu sedikit kaget karena yang terkena bola itu adalah Alana.

"Eh Na, sorry banget gue ga sengaja." ujar Farel sambil mengelus kepala Alana yang terkena bola voli tadi.

"Gapapa kok cuma bola voli, " ujar Alana.

Farel masih mengelus kepala Alana, rambut Alana terurai karena ia belum sempat mengikatnya.

"Mau ke UKS ga?" tanya Farel.

"Bawa lah!" ujar Risky.

"Iya bawa aja," ujar Meyra.

Farel pun langsung memegang tangan Alana untuk berjalan ke UKS, namun Alana sekarang merasakan dadanya kembali sedikit sesak. Alana berjongkok sambil memegang dadanya.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang