Pertemuan kedua

3.7K 173 0
                                    

Meyra dan Alana tengah berada dikantin saat ini, tak lupa Risky yang selalu mengintil mereka berdua ralat bukan berdua hanya Alana, ada Thallia juga  bersama mereka.

Ditengah-tengah mereka menyantap makanan nya masing-masing, tiba- tiba Alex yang menghampiri mereka.

“Gue boleh ikut gabung gak?” Tanya Alex pada mereka

“Gak. ”

“Boleh banget,”

Jawab Risky dan Meyra secara bersamaan.

“Apaansi lo! Ini kan meja gue Alana sama Thallia kok malah lo yang jawab” kesal Meyra pada Risky.

“Ya pokoknya gak boleh, nanti bebep gue ke ganggu sama ni cowo” jawab Risky.

“Siapa bebep lo Ky?” Tanya Alana.

“Lo lah siapa lagi.” jawab Risky enteng.

Alana yang mendengar itu sontak kaget dan memelototkan matanya ke Risky, disertai dengan garpu yang sudah mencodong ke wajah Risky.

“Yaela Lan, bercanda.” Jawab Risky sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

“Ehem, jadi boleh gak ni?” Tanya Alex memastikan.

“Boleh ko Lex boleh.” jawab Meyra semangat.

Alana yang melihat sahabatnya begitu semangat,  menghela nafas pelan dan menggelengkan kepalanya.

“Oke, gue duduk ya. ” Ucap Alex sembari mendudukan dirinya tepat didepan Alana.

Alana melihat Alex yang duduk dihadapannya tak lama langsung mengalihkan pandangan nya dari Alex, karena Alex menatapnya dengan intens.

“Al, ” panggl Alex.

“Hah” Alana tersontak kaget.

Semua yang dimeja itu menengok ke arah Alex, padahal yang dipanggil hanya Alana.

“Gue?” Tanya Alana memastikan bahwa Alex memanggilnya.

“Iya elo lah, emang disini siapa lagi yang namanya Al, cuma gue sama lo.” jawab Alex

“Kenapa?” Tanya Alana lagi.

Lama Alana dan Alex saling memandang wajah satu sama lain.

‘Lah kok ganteng anjrit ga kuat gue’  gumam Alana dalam hati.

“Lo cantik!” ucap Alex tanpa memutuskan pandangan nya ke arah Alana.

Alana juga tampaknya tidak ingin memutuskan pandangannya yang tengah fokus ke Alex.

“Dari dulu.” jawab Alana.

“Gue suka mata lo.” jujur Alex lagi.

“Terus gue harus bilang wow gitu?” jawab Alana lagi.

“Lo kalo nyolot gitu gemesin banget.” goda Alex.

“O, ga nanya.” jawab Alana lagi.

Yang lainnya masih sibuk dengan makanan mereka masing-masing, namun tidak dengan Risky yang sedari tadi menyimak pembicaraan Alana dan Alex. Langsung saja ia ikut masuk kedalam pembiacaraan antara keduanya.

“Apaansi lo sokap banget!” ujar Risky ke Alex kesal.

“Siapa ya?”

“Wah, ngajak ribut ni orang.” Risky semakin kesal.

“Yauda Al gue cabut dulu ya, nanti pulang bareng gue!” ucap Alex sambil menjauh dari meja itu.

Alex pergi tanpa menanggapi apa yang dikatakan Risky.

Tak lama bel masuk berbunyi semua yang berada dikantin pun segera menuju kelas mereka masing-masing.

Setibanya, dikelas ternyata tidak ada guru dikelas Alana, dia pun memainkan ponselnya.

Tidak sampai 15 menit si biang rusuh datang, Risky. Risky memikirkan cara untuk mengganggu Alana, dia mengambil gitarnya dan kembali menuju ke tempat duduk Alana dan Meyra.

Risky memetik senar gitarnya asal hingga menimbulkan suara yang tidak enak didengar. Alana mendongakkan kepalanya mendapati Risky yang sedang melakukan hal konyol itu.

“Kalo bisa main gitar tuh ya mainin yang bener!” kesal Alana ke Risky.

“La bodoamat, bodoamat ya!” jawab Risky nyolot.

“Bacot udah sana ah rese lo, gak bisa liat gue anteng sehari aja tanpa bikin gue marah-marah mulu bisa gak si?!” ujar Alana.

“Gak bisa bang.” jawab Risky lagi.

“Pergi atau gue gak mau temenan sama lo lagi!” ancam Alana.

tbc.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang