Setelah beberapa hari dari puncak Alana merasa sangat tenang karena tidak diganggu lagi oleh Alex, walaupun di sisi lain Alana sempat mencari-cari Alex namun Alana menepis itu semua.
Dikelasnya ada guru tetapi Alana tetap melanjutkan tidurnya, Meyra sudah mengingatkan Alana untuk tidak tidur tetapi tetap saja.
Jam pelajaran selesai, dan sekarang waktunya istirahat Alana dan Meyra beserta Risky menuju kantin sekarang. Diperjalanan mereka berpapasan dengan Alex, tetapi Alex tidak melirik Alana sama sekali.
Alana mendelik kasar ke Alex.
'Bisa bisanya dia begitu?! ' kesal Alana dalam hati.
Sesampainya dimeja kantin Alana mendudukkan badannya kasar. Meyra dan Risky sontak kaget.
"Lo kenapasi Al? " tanya Meyra.
"Gapapa." jawab Alana.
"Ky gara-gara lo ni! " tuduh Meyra pada Risky.
"Dih ko gue! " sewot Risky.
"Tadi lo sih tarik-tarik rambut dia segala! " ingatkan Meyra.
"Dih baper amat lo! " ucap Risky ke Alana.
Alana melihat ke Risky dengan tatapan seakan ingin memakan dia detik itu juga. Risky yang ditatap seperti itu langsung cengengesan .
"Apa lo nyengir-nyengir?! " Alana ngegas.
"Lo kalo galak begini mulu bisa-bisa jomblo seumur idup Lan." ujar Risky asal.
"Mana ada cewe cantik kayak gue jomblo seumur idup! " kesal Alana.
Meyra hanya menyimak keributan yang ada didepannya, menyuapkan bakso ke mulutnya. Risky meminum minuman Meyra hingga tingga setengahnya.
"Woi anjir apa-apansi lo! " kesal Meyra mulutnya masih penuh dengan bakso nya.
"Berisik lo! " ucap Risky ngegas ke Meyra.
Meyra hanya cengo melihat Risky yang langsung pergi setelah mengucapkan itu.
"Bukannya minta maaf atau apa kek malah kabur gada akhlak! " kesal Meyra bicara sendiri.
Alana masih diam memasang muka kesalnya meminum minuman Meyra yang tadi diminum Risky. Meneguknya hingga habis.
Meyra menatap Alana tidak percaya, ingin memarahi Alana pasti dia juga yang akan kena semburan Alana.
"Al tega lo," ucap Meyra melas.
"Telpon pacar lo, punya pacar gunain dengan baik ya cantik! " ucap Alana.
Alana meninggalkan Meyra sendiri dikantin yang tergesa gesa menghabiskan baksonya. Meyra mengambil ponselnya dan benar dia menuruti kalimat Alana, Meyra menelpon pacarnya.
Alana tengah berada diperpustakaan saat ini, entah apa yang membawanya kesini didepannya sudah ada satu novel tetapi dia tidak membacanya.
Dia mengeluarkan ponselnya mengambil earphone nya dan memasang ditelinganya.Setelahnya dia malah tidur dimeja perpustakaan dengan tumpuan tangannya.
Rambutnya tidak dia kuncir sehingga menutupi wajahnya dengan sempurna. Tidak mempedulikan notifikasi dari Meyra yang terus menelponnya dia tetap melanjutkan tidurnya.
Dua jam berlalu akhirnya Alana bangun, dan didepannya sudah ada Meyra Risky juga Thallia. Alana mengucek matanya dan merapihkan rambutnya.
"Ngapain lo disini? " tanya Alana pada mereka bertiga.
"Gue masih berbaik hati ni ya Al, gue bawain tas lo kesini!" ujar Meyra.
"Udah pulang? " tanya Alana
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO AL
Teen Fiction"Lo pulang bareng gue atau lo gue gendong naik ke mobil gue, sekarang?!" paksa Alex pada Alana yang sedang berjalan di terotoar menuju halte. 'gila maksa banget', ujar Alana dalam hati. "Kalo gue gak mau dua duanya gimana?" tolak halus Alana. "Bodo...