Alana sudah duduk dibangkunya, disamping Meyra sejak bel istirahat berbunyi. Meyra melontarkan berbagai pertanyaan saat Alana baru tiba dikelas, namun tak ada satu pertanyaan pun yang dijawab oleh Alana.
Meyra hanya diam memandangi Alana yang wajahnya tertekuk sedari ia tiba ke kelas. Aldebaran dari tempat duduknya senantiasa memperhatikan Alana dengan wajahnya yang tertekuk. Risky juga menyadari bahwa Alana sedang badmood sekarang, bukan Risky namanya jika tidak mengganggu Alana.
Risky menghampiri Alana, ia duduk dikursi depan meja Alana dan Meyra duduk. Risky menatap Meyra bertanya dengan tatapannya itu namun Meyra menggeleng sembari mengangkat kedua bahunya.
Lan? panggil Risky.
Alana tidak menjawab, ia merogoh saku roknya hendak mengambil sesuatu disana. Ponsel, Alana tengah mencari ponselnya. Alana langsung bangkit dari duduknya dan menggebrak meja, Risky dan Meyra pun terlonjak kaget menatap Alana dengan tatapan bingung.
Kenapasi lo kaya orang kesetanan? Tanya Risky bangkit dari duduknya.
Lo setan! Alana hendak berjalan keluar kelas namun dihadang oleh Risky.
Minggir kenapasi! kesal Alana.
Lo mau kemana? Tanya Risky yang menghalangi jalan Alana.
Minggir atau gue tendang kerajaan lo? Tanya Alana menantang.
Risky langsung saja minggir, tak ingin mengambil resiko. Meyra bangkit dari duduknya hendak menyusul Alana. Namun, Risky kembali menghadang jalan.
Kenapasi temen lo? Tanya Risky.
Gatau! jawab Meyra dengan memelototkan matanya ke Risky, Meyra menerobos Risky yang menghalangi jalannya.
Orang-orang pada kenapasi? Risky berbicara sendiri.
Risky kembali ke tempat duduknya, dimana ia duduk bersama dengan Aldebaran. Perlu kalian ketahui sepanjang jam pelajaran tak ada satu pun dari mereka yang mengajak berbicara.
Alana kenapa? Tanya Aldebaran ke Risky.
Lo nanya gue? Tanya Risky dengan menaikkan satu alisnya.
Alana kenapa? Tanya Aldebaran lagi tanpa menjawab pertanyaan Risky.
Mana gue tau. jawab Risky dengan nada nyolot.
Aldebaran langsung keluar kelas. Dijalan ia bertemu Meyra.
Alana kemana? Tanya nya tanpa menyebut nama Meyra.
Meyra hanya menatap Aldebaran dengan satu alisnya yang sudah terangkat. Aldebaran yang melihat itu langsung saja pergi, karna Meyra tidak berniat sama sekali berbicara dengannya. Kantin sudah ia datangi namun tidak menemukan sosok yang ia cari,
Alana berada dikelas Alex saat ini. Ia tengah berdiri disamping dimana Alex duduk dan sedang memainkan ponselnya. Rico, Ryan dan Farel menatap Alana tanpa berniat mengalihkan pandangan mereka dari gadis yang berdiri dengan wajah kesalnya.
ALEEEEEXXXX! teriakan Alana membuat seisi kelas menatap ke sumber suara .
Alana mengitari pandangan nya ke seluruh kelas, dan memelototkan matanya ke Rico, Ryan dan Farel.
Apa lo liat-liat! ujar Alana emosi kearah Rico, Ryan dan Farel.
Alex menarik Alana keluar dari kelasnya. Mereka berdua menuju taman belakang, Aldebaran melihat itu. Langsung saja ia mengikuti Alana dan Alex..
"Apansi lo demen banget narik-narik! " kesal Alana.
"Lo ngapain ke kelas gue? " tanya Alex.
"Ngapainn-gapain! Ngambil hp gue lah! " teriak Alana, ia mengeluarkan segala emosinya daritadi
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO AL
Teen Fiction"Lo pulang bareng gue atau lo gue gendong naik ke mobil gue, sekarang?!" paksa Alex pada Alana yang sedang berjalan di terotoar menuju halte. 'gila maksa banget', ujar Alana dalam hati. "Kalo gue gak mau dua duanya gimana?" tolak halus Alana. "Bodo...