Tissue cafe

1.3K 57 6
                                    

Alex menekan bel rumah Alana berkali kali, pintu gerbang terbuka menampilkan sosok wanita dan tersenyun dengan sopan.

"Eh Al, ayo masuk." ajak bunda.

Alex mengikuti bunda Alana dari belakang, sesampainya didalam rumah bunda berteriak.

"Al, Alex udah dateng ni! " panggil bunda.

"Al kamu samperin aja keatas gih, itu kamar Alana yang pintu biru ya" ucap bunda.

Bunda kembali menuju dapur, Alex menaiki tangga satu persatu dia membayangkan Alana yang mengomel nantinya.

Tok! Tok! Tok!

Alex mengetuk pintu kamar Alana tiga kali, terdengar suara teriak dari dalam.

"Alana gak mau bun, udah suruh Alex pulang aja! " teriak Alana.

Alex dapat mendengar itu, dia membuka pintu dan menutupnya kembali setelah masuk kedalam kamar Alana. Alana yang melihat itu membulatkan matanya.

"Heh! Emang dasarnya gak sopan ya susah. Main masuk-masuk aja ke kamar perawan! " kesal Alana.

Alana kembali fokus ke laptopnya, Alex menghampiri Alana ikut melihat apa yang ada dilayar laptop Alana.

Alana yang melihat itu langsung saja menutup laptopnya dengan kesal, Alex menatap Alana tetapi tidak dengan Alana.

"Al ayo," ajak Alex.

"Apansih! Punya pacar kok masih aja ajak-ajak gue! " kesal Alana

"Temenin gue ke mall," beritahu Alex.

"Ngapain si! Udah sana ajak pacar lo lah! " kesal Alana lagi.

"Lo siap-siap sekarang! Atau gue bakal paksa lo ke mall pake piyama ini juga?! " ancam Alex.

Alana menatap Alex datar, Alex mengangkat alisnya.

"Gue gak mau nemenin lo titik! " ujar Alana penuh penekanan.

"Dan gue bakalan tetep paksa lo! " Alex tak mau kalah.

Alex menarik tangan Alana keluar dari kamar dan menuruni tangga, sampai dihadapan bunda Alex menghentikan langkahnya.

Alana sudah memberontak sejak tadi Alex menarik paksa tangannya, namun tidak ada hasil sama sekali.

"Loh Al, Alana kok masih pake baju tidur?" tanya bunda pada Alex.

"Bun, Alana gak mau keluar" Alana memelas.

"Kamu kan tadi disekolah bilang mau ke mall sayang." ujar Alex ke Alana dihadapan bunda tanpa malu.

'Sayang sayang tai kucing!' ujar Alana dalam hati.

Bunda memincingkan matanya ke Alana nakal, mengusap puncak kepala anaknya.

"Yaudah, pulangnya jangan malem malem ya Al." bunda mengingatkan.

"Siap kapten! " ucap Alex sambil menghormatkan tangannya.

Alana merutuki nasib, bundanya gampang sekali diculik oleh omongan Alex.

Didalam mobil Alana memegangi pergelangan tangannya yang memerah.

Alex mencekal tangan Alana sangat kencang tadi, Alana meniup-niup nya.Alex melihat itu hanya diam saja dan kembali fokus menyetir.

Sesampainya diparkiran mobil Alex hendak turun, tetapi melihat Alana yang hanya memakai piyama dia membuka hoodie yang ia pakai dan melemparkannya ke Alana.

Alana menatap Alex kesal dan kembali melempar hoodie itu ke Alex,Alex melemparnya lagi ke Alana dengan kasar.

"Pake! " titah Alex tegas.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang