Pagi tiba, Alana segera menuju kamar mandi yang berada didalam kamarnya. Untung dia ingat kalau hari ini sedang bersama keluarga Alex dipuncak. Baru saja dia ingin melanjutkan tidurnya.
"Al," dari suaranya Alana sudah mengenali itu.
"Apaan?! " teriak Alana dari dalam.
"Gue masuk ya? " tanya Alex.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar, Alex membuka pintu. Terlihat Alana yang berada di tepi kasur duduk dengan menatap kedatangan Alex.
"Kenapa? " tanya Alex.
"Gapapa." jawab Alana.
"Serius? " tanya Alex lagi.
Bunda nya membawakan celana putih disertai kaos hitam polos yang dikenakan Alana saat ini, sekarang tanggal nya dia datang bulan. Kenapa bisa sampai lupa Alana-Alana.
"Alex," panggil Alana.
"Kenapa? " tanya Alex.
"Gue dateng bulan." beritahu Alana berbisik ditelinga Alex.
Setelah memberitahu itu muka Alana memerah karena malu, tapi mau bagaimana lagi ini sial sekali. Ingatannya yang selalu lupa tentang ini, salahkan dia.
Keduanya terdiam membuang pandangan nya ke asal arah. Alex tidak menyangka Alana mengatakan ini, baru kali ini dia mendengar hal seperti ini secara terang terangan.
"Yaudah, gue coba tanya mama dia bawa atau gak ya." ucap Alex dan segera keluar kamar.
Tak lama, muncul lagi sosok Alex dari balik pintu putih itu. Masuk menghampiri Alana lagi, memberikan ponselnya ke Alana. Alana mendongakkan kepala nya melihat mata Alex.
"Lo telpon mama aja deh, gue gak enak banget kalo minta gituan." jelas Alex.
Alana mengerti, ponsel itu terus berdering menunggu ponsel disebrang sana mengangkat panggilan itu.
"Halo Al kenapa? " tanya nya.
"Em, tante - tante bawa pembalut gak? " tanya Alana berbisik.
"Kamu gabawa Al? " tanya nya lagi.
"Eng-nggaa tante." jawab Alana.
"Aduh, mama juga gabawa gimana ya Al? Alex suruh beli Al, kalo dia gamau suruh dia ke kamar mama sini" jelasnya.
Panggilan terputus.
"Al," panggil Alana.
"Kata mama lo, lo disuruh beli." ucap Alana menyengir ini memalukan.
"Hah?! Gue? " tanya Alex sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Coba deh lo ke kamar mama lo, tadi dia bilang gitu" jelas Alana.
Alex tidak menuju kamarnya dia mengambil kunci mobilnya dan mencari warung disekitar sini. Terlalu jauh kan kalau dia harus ke minimarket atau sebagainya.
Tidak butuh waktu lama sekitar 10 menit Alex sudah kembali ke villa. Alex tidak terlalu malu membeli barang ini tadi, karna membelinya di warung tidak disebuah minimarket.
'Untung aja ada warung jadinya gue ga malu malu banget' gumam Alex ketika keluar dari mobilnya.
Dia masuk ke villa langsung menuju kamar Alana, Alex memberikan barang yang dia beli tadi.
"Gak ada lagi, itu doang! " ucap Alex memberitahu.
"Yaudah sana lo keluar! " usir Alana.
"Hah?! Apa keluar?! " tanya Alex.
"Lo bener bener ya. Bukannya bilang makasi atau apa kek malah ngusir gue?! " kesal Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO AL
Teen Fiction"Lo pulang bareng gue atau lo gue gendong naik ke mobil gue, sekarang?!" paksa Alex pada Alana yang sedang berjalan di terotoar menuju halte. 'gila maksa banget', ujar Alana dalam hati. "Kalo gue gak mau dua duanya gimana?" tolak halus Alana. "Bodo...