Liptint dan Bakso

969 34 2
                                    

Pagi-pagi Alex sudah berada didepan rumah Alana, menekan klakson nya membuat bunda mengajak nya masuk kedalam rumah terlebih dahulu, karna Alana belum keluar dari kamar.

"Alana cepat turun," teriak bunda dari bawah.

"Bun, Alex ke atas gapapa? " tanya Alex.

Bunda menengok, menghentikan kegiatan nya. Lalu, bunda mengangguk dengan senyumnya. Alex bangkit dari kursi yang ia duduki, berjalan menuju kamar Alana.

"Al," panggil Alex dari pintu.

"Iya sebentar gue lagi pake baju," teriak Alana dari dalam.

"Aku masuk ya? " tanya Alex.

"Gue tonjok lo!" suara disana didalam terdengar seperti teriakan.

Tidak lama, pintu kamar Alana terbuka. Menampilkan sosok dengan wajah segarnya karna ia memakai make up tipis.

Dan Alex mengetahui itu, Alex manatap datar Alana dengan rambutnya yang tergerai rapi. Alex menarik Alana masuk lagi kekamar.

"Ih apansi gue mau sarapan nan-" protes Alana terputus.

"Hapus make up nya sekarang! " titah Alex membentak.

Alana tersentak, karna kaget air matanya langsung mengumpul siap untuk keluar. Alana menatap Alex, lalu mengerjapkan matanya berkali kali agar air matanya hilang, dengan sesekali mengusapnya.

"Gue gak mau" jawab Alana, tangannya sudah memegang knop pintu.

Alex menarik pinggang Alana kasar, hingga punggung Alana menubruk dada bidang Alex.

"Hapus sekarang atau gue yang hapus?" bisik Alex tajam ditelinga Alana.

Alana yang mendengar kalimat itu, bergidik ngeri. Pasalnya, itu sangat menusuk kedalam indra pendengarannya.

"Iya gue hapus sekarang," ujar Alana lemas dan menuju meja riasnya.

Selesai menghapus make up nya. Alana menatap wajahnya dicermin, Alex sangat menyebalkan padahal ia sudah cantik tadi.

Alana mengambil liptint nya, membuka dan hendak memakai nya. Belum sampai ke bibir tipis itu, tangan nya dihalangi oleh Alex.

"Lo pake itu, lo gue cium." ujar Alex asal.

Namun, yang mendengar itu membulatkan matanya dengan degup jantung yang kencang. Alex mengambil alih liptint yang sudah terbuka dan menutupnya. Lalu mengambil tangan Alana untuk segera ke bawah.

"Tapi lo gak liat ini bibir gue udah kaya-" lagi-lagi protes Alana terputus.

"Lo mau gue cium? " tanya Alex menaikkan sebelah alisnya.

Alana menggelengkan wajahnya cepat, mereka menuju meja makan.

•••

Dimobil Alana menatap wajahnya dicermin yang ia bawa. Memajukan bibirnya. Alex hanya fokus ke jalanan.

"Ih gue pake sedikit deh ya," Alana mengeluarkan suaranya.

"Pake apa? " tanya Alex polos.

"Liptint nyaaa," jawab Alana.

"Oke kita gak ke sekolah." Alex memberhentikan laju mobilnya.

"Iya engga! " kesal Alana kembali menatap wajahnya dicermin.

Alex kembali menginjak gas mobilnya, menuju ke sekolah.

Alex turun dari mobilnya, berlari mengitari mobil hendak membuka kan pintu untuk Alana. Namun, Alana sudah keluar terlebih dahulu dengan wajah cemberutnya.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang