Perdebatan sebelum pulang

826 34 0
                                    

Alana berada dirumah sakit selama 3 hari, selama itu pula Alex tidak masuk sekolah. Alana sudah menyuruhnya ke sekolah namun Alex tidak pergi ataupun menjawab perkataan Alana.

Alana bingung, kenapa Alex tidak mau bicara padanya. Jika ia kesal, harusnya Alex tidak berada dirumah sakit. Hari ini Alana boleh pulang kerumah, ia akan pulang nanti siang.

Alana menyantap sarapan paginya yang disediakan rumah sakit, tanpa nafsu sama sekali. Kenapa pula harus memakan makanan hambar ini,  padahal ia sudah boleh pulang nanti siang. Alex memperhatikan Alana yang kesal, gadis itu dengan malas memasukkan sendok ke mulutnya.

Alex menghampiri Alana mengambil alih sendok dan nampan yang berisi sarapan Alana. Alana berfikir Alex akan menyuapinya.

"Gue gamau. " tukas Alana tanpa melihat ke Alex.

"Yaudah kalo gamau gausah makan." ujar Alex, setelah mengatakan itu ia pergi dari kamar rawat Alana. Membawa nampan sarapan Alana.

Alana melongo melihat Alex yang keluar membawa semua sarapannya. Memajukan bibirnya beberapa senti. Ternyata ia terlalu percaya diri kalau Alex akan menyuapinya tadi.

"Tarik nafas buang,  tarik nafas buang." ujar Alana sembari mengikuti perkataannya.

"Tahan-tahan baru sembuh gaboleh marah-marah. " ujarnya lagi menampilkan senyumnya yang dibuat-buat.

Alana bangkit dari bangkar rumah sakit, lalu masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

"Bunda ngapain sih? Ninggalin gue sama Alex jelek, ngeselin! " kesal Alana didalam kamar mandi.

Setelah, mengganti pakaiannya Alana keluar. Ia menggunakan hoodie hitamnya dengan jeans putih sebagai bawahannya. Alana dapat melihat Alex sudah duduk disofa, ia menatap Alex sinis.

Alana menyisir rambutnya membelakangi Alex. Alex pun bangkit dari duduknya, menghampiri Alana dari depan. Tiba dihadapan Alana,  gadis itu terdiam melihat Alex yang menatap nya.

"Makan dulu. " Alex menarik tangan Alana, mendudukkan Alana di sofa. Tangan kekarnya bergerak membuka bubur yang ia beli. Alana terdiam, melihat bubur itu.

"Jangan diliatin, dimakan. " Alex mengeluarkan suaranya lagi.

Alana terkesiap,  ia sadar. Lalu meraih sendok, meletakkan sisir yang ia pegang tadi diatas meja. Sendok sudah masuk kedalam mulut Alana beberapa kali. Alex mengambil sisir yang ada diatas meja, menyisir rambut hitam Alana lembut.

"Jangan sekolah dulu selama seminggu. " ujar Alex ditengah kegiatannya,  Alana yang mendengar itu langsung menoleh ke Alex.

"Seminggu? " tanya Alana membelalakkan matanya.

"Hm." jawab Alex mengangguk, tangannya kembali menyisir rambut Alana.

"Yaudah besok gue sekolah. " ujar Alana.

"Sekolah aja sendiri. " ujar Alex.

Alana memajukan bibirnya,  sangat berlebihan jika ia harus dirumah selama seminggu.  Ia sudah pulih, kenapa harus tidak sekolah.

"Pokonya gue mau sekolah. " kesal Alana meletakkan sendok.

"Dirumah seminggu,  atau ga sekolah selamanya. " ujar Alex enteng,  tangannya meraih sendok yang Alana letakkan tadi. Menyendok bubur itu, untuk menyuapi Alana.

"Aaa." ujar Alex membuka mulutnya, mengarahkan sendok itu ke mulut Alana.

Alana yang kesal mendengar perkataan Alex tadi, tidak berniat sama sekali membuka mulutnya. Bibirnya ia eratkan agar sendok itu tidak masuk kedalam mulutnya.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang