Alex menuju rumah sakit untuk menjemput Alana dan mengantarnya pulang, bunda menelpon Alex tadi saat Alex dikelas. Sampai dikamar rawat Alana, ia langsung mengambil tas Alana.
"Siapa lo?" ujar Alana mengambil alih tasnya.
"Lo pulang sama gue, bunda ada urusan." Alex mengambil alih lagi tas Alana.
Alex sudah berjalan duluan, Alana langsung saja mengintil dibelakang Alex.
'Bilangnya jemput gue, tapi kok gue ditinggalin gini?' kesal Alana dalam hati.
Alex menghentikan langkahnya, dan menunggu Alana hingga Alana sampai disampingnya.
Ketika Alana sudah sampai disampingnya, Alex langsung saja mengambil tangan Alana dan menggenggamnya.
"Makanya jadi cewek gak usah kasar," ujar Alex sembari memukul mulut Alana pelan.
"Ih jorok lo!" kesal Alana mengelap mulutnya.
Didalam mobil tidak ada yang berbicara, ponsel Alex bordering. Ia mengambil ponsel disaku celana nya dan menggeser tombol hijau yang ada dilayar ponsel, Alana hanya memperhatikan gerak Alex.
"Apaan?" Alex to the point.
"Dimana lo? " Tanya Rico dari sebrang sana.
Mereka tadinya ingin bermain kerumah Farel setelah pulang sekolah. Namun, bunda menyuruhnya menjemput Alana. Alex hampir saja lupa kalau Rico tidak menelponnya.
"Gue abis jemput Alana, nanti gue nyusul." ujar Alex langsung mematikan ponselnya.
Alana langsung memandang jalanan, Alex tahu Alana sedari tadi memperhatikannya.
"Nanti gue abis anter lo langsung kerumah Farel." beritahu Alex matanya masih fokus ke jalanan.
"Terus?" Tanya Alana dengan nada tidak peduli.
"Yaudah." jawab Alex singkat.
Tak ada suara lagi, hening. Setelah, beberapa menit mereka sampai didepan rumah Alana. Alex turun dari mobil dan membuka gerbang dan langsung memasukkan mobilnya.
"Katanya lo mau kerumah Farel." ujar Alana ketika mobil Alex berhenti didepan garasi rumahnya.
"Udah cepet turun." Alex langsung keluar dari mobil.
Alana membuka pintu mobil, tangan Alex langsung saja terulur. Namun, Alana tidak menerima nya.
Alex langsung saja menggenggam tangan Alana, Alex menariknya masuk kedalam rumah. Alex membawa Alana ke kamarnya dan menyuruhnya untuk berbaring dikasur.
Dan, Alana sudah terbaring diatas kasur putih itu. Apalagi, kalau bukan karna paksaan Alex. Alex duduk ditepi kasur, ia memainkan ponselnya.
"Udah sana lo pulang!" usir Alana.
Alex tidak menjawab, ia masih sibuk dengan kegiatannya memainkan ponsel. Alana jengah .
"Sana pulang!" usir Alana.
"Gaya ngusir-ngusir, gue tau lo mau ditemenin kan?" Tanya Alex padahal ia sudah tau apa jawabannya.
"Iw ogah!" Alana langsung membuka ponselnya.
"Bunda bentar lagi pulang, gue kerumah Farel sekarang ya?" Tanya Alex lembut.
"Mau lo kerumah Farel kek, Diandra kek gue ga peduli." ketus Alana ia tetap memainkan ponselnya.
"Yaudah gue keluar ya." ujar Alex sambil berdiri.
Alana memutar bola matanya malas, Alex duduk lagi ditepi kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO AL
Jugendliteratur"Lo pulang bareng gue atau lo gue gendong naik ke mobil gue, sekarang?!" paksa Alex pada Alana yang sedang berjalan di terotoar menuju halte. 'gila maksa banget', ujar Alana dalam hati. "Kalo gue gak mau dua duanya gimana?" tolak halus Alana. "Bodo...