Rumah sakit

1.4K 51 7
                                    

"Modus lo!" ucap Alex dingin.

Risky menatap Alex sinis, dan beralih ke Alana, melihat Alana yang pucat Risky tersenyum.

"Lo gapapa kan nyet?!" gas Risky.

"Dosa apa gue punya temen kaya lo!" kesal Alana.

"Eh, btw kok lu bisa nyampe sini si? " tanya Meyra.

"Gatau, tuh tanya dia aja." Alana menunjuk Alex.

"Ko bisa Lex? " tanya Meyra.

"Al, lo istirahat aja dulu, tadi kata dokter kan banyakin istirahat." ingatkan Alex ke Alana.

Alana yang diingatkan malah mengejek Alex dengan menirukan Alex berbicara, Alex mengajak Risky dan Meyra keluar ruangan.

"Eh apansi lo! Itu kan temen gue! " ujar Alana bak anak kecil.

Alex menghampiri Alana memaksa tubuh Alana untuk tidur dan menutup mata Alana dengan tangannya. Ia memberi kode ke Meyra dan Risky untuk menunggunya diluar.

"Ih apansi Alex! " teriak Alana melepaskan tangan Alex dari matanya.

"Tidur! " titah Alex.

"Orang gak ngantuk disuruh tidur! " ketus Alana.

"Ya bodoamat, gue bilang tidur ya tidur! " titah Alex memaksa.

"Gila! Udah dibilang gak ngantuk ya mana bisa tidur! " Alana menjawab lagi.

"Tidur Alana Michaelya! " ujar Alex dingin.

Alana langsung saja menutup matanya, suara Alex yang dingin membuatnya merinding. Alana menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya.

Alex yang melihat itu langsung saja menarik selimut yang di pegang erat Alana.

"Gak usah kaya gitu! " suara Alex semakin dingin.

Alana menurut menurunkan selimutnya dan menutup kedua matanya lagi. Alex langsung keluar dari ruangan itu menghampiri Meyra dan Risky yang berada di luar menunggunya.

Alex mengajak Meyra dan Risky menuju kantin rumah sakit. Alex akan memberitahu mereka disana sembari makan siang. Alex duduk berhadapan dengan Meyra dan Risky, menatap mereka berdua serius selagi menunggu makanan yang mereka pesan datang.

"Alana gagal jantung." ujar Alex lemas.

Ucapan Alex berhasil membuat Meyra dan Risky menatap Alex serius.

"Lo boong kan Lex? " tanya Meyra memastikan.

"Wah, bohongin gue ni anak. Mana ada Alana yang bacotnya segede mars, gagal jantung!" Risky tak terima.

"Buat apa gue bohongin lo soal ini." ujar Alex sembari menerima makanan yang datang diantar petugas kantin.

Air mata Meyra berhasil lolos dari pertahanan nya, Risky yang melihat itu menenangkan Meyra. Mengusap pundak Meyra.

"Alana udah tau? " tanya Meyra lagi.

Alex menggeleng, air mata Meyra semakin deras. Risky yang melihat itu bingung harus melakukan apa ia terus mengusap pundak Alana.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang