Alex dan Diandra

1.4K 55 2
                                    

"Gue pacarnya Alex,  lo gausah deket deket dia lagi ataupun caper sama mamanya! " bentak Diandra ke Alana dikantin.

Mereka menjadi sorotan warga kantin saat ini.  Alana menatap Diandra tajam.

"Denger ya!  Mau dia pacar lo kek pacar Bu Yanti kek gue gak peduli! Dan ya,  gue gak pernah caper sama mamanya inget itu! " ucap Alana tajam ke Diandra.

Alana dan Meyra hendak melangkahkan kakinya tapi tangan Meyra ditarik Diandra.

"Gak usah sok cantik deh lo! " ucap Diandra menunjuk wajah Alana.

"Bilang aja lo sirik sama gue, lo mau bilang gue cantik kan! " nyolot Alana.

Alex memperhatikan Alana yang tengah ribut dengan Diandra.

'Preman banget tu cewek' ucap Alex dalam hati. Alex masuk ke tengah kerumunan dan membuat warga kantin berteriak.

"Di, ayo gak usah berantem lah sama orang gak jelas kaya dia ini." ujar Alex tanpa melihat kearah Alana.

Alana menarik tangan Alex hingga Alex menghadapnya sekarang.

"Gue gak jelas kata lo?  Lo tuh lebih gak jelas! " ucap Alana menekan dada bidang Alex dan langsung pergi dari kerumunan itu.

Alex menatap kepergian Alana, Alex langsung pergi dari kerumunan itu dan mengejar Alana. Tapi, ditengah jalan dia mengurungkan niatnya.

Sesampainya dikelas, Alana langsung menangis dipelukan Meyra,  Meyra mengusap punggul Alana.

"Udah Al gausa dipikirin namanya juga cabe,  emang sukanya main labrak-labrakan" jelas Meyra.

Alana bukan nangis karena dilabrak si Diandra cabe itu,  dia kesal dengan Alex karena Alex terkesan memihak Diandra tadi.

"Mey kayanya gue suka Alex deh." ucap Alana masih dipelukkan Meyra.

"Seriously?! " tanya Meyra melepaskan pelukannya membiarkan Alana berbicara tepat dihadapannya.

Alana hanya mengangguk lemah dan kembali ke pelukan Meyra, kembali menangis lagi.

"Lo tuh ya,  luar nya doang galak banget dalemnya cengeng begini! " ujar Meyra mengejek.

Alana tidak menghiraukan ucapan Meyra menenggelamkan kepalanya di pundak Meyra. Dilihat oleh Meyra, Risky yang hendak menghampiri mereka.

"Woi tikus got! Lo ngapain dah kaya boca begitu!" Risky mengejek Alana.

Risky tau kalau Alana sedang menangis. Risky mengambil gitarnya dan mulai memetik senar gitarnya dan menimbulkan suara halus.

Alana melepas pelukannya dengan Meyra,  mengelap wajahnya dengan tangannya dan merapikan rambutnya.

Risky tetap memainkan gitarnya sembari bernyanyi,  Alana memperhatikan tangan Risky yang lihai memainkan jarinya diatas senar gitar itu.

"Lan, " panggil Risky.

Alana mendongakkan kepalanya melihat Risky. Tangan Risky bergerak mengambil tissue di kantong celana nya, dan lemparkan ke Alana.

Sigap Alana menangkap tissue yang diberikan Risky,  dan mengangkat sat alisnya seolah bertanya 'untuk apa?'.

"Muka lo kaya abis kesiram aer coca cola! " tukas Risky dan kembali memainkan gitarnya.

"Songong banget lo,  muka gue cetakan Davikah begini!" ujar Alana sambil mengelapkan tissue ke wajahnya.

"Davikah? Hahahaha" gelak tawa Risky menggelegar

"Apansi anjir berisik lo!" Alana menyumpelkan tissue bekas nya kemulut Risky.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang