"Gue tanya, dan itu artinya lo harus jawab."

1.4K 38 2
                                    

Alex masih duduk dibangku taman belakang sekolahnya. Tamparan Meyra sudah hilang rasa sakitnya. Kini hati dan pikirannya menanyakan Alana.

Pikiran itu tidak berlangsung lama,  karena diganggu oleh pacar baru Alex,  Thallia.

"Kamu ngapain disini? " tanya Thallia dengan suara yang dibuat-buat dan berhasil membuat Alex jijik.

Alex diam.

"By,  jawab aku kan tanya! " ujar Thallia.

"Ba bi ba bi,  Babu! " ujar Alex.

"Ih kamu kok gitu! " Thallia berlagak ngambek.

Alex bangkit dari duduknya berjalan menuju kantin,  Thallia tidak langsung menyusul.

Tanpa malu Thallia sudah menempel dengan Alex,  padahal ia temannya Meyra dan Alana.

Thallia memang sudah sejak lama memiliki perasaan ke Alex. Ia sudah nyaman dengan cinta yang ia rasakan sendiri, diam tanpa ingin mengungkapkannya.

Namun,  Alex yang terlihat terobsesi pada Alana membuat Thallia bergerak maju. Thallia tidak ingin Alex bersama Alana,  entah mengapa begitu. Mungkin karena perasaan Alex yang terlalu menonjol ke Alana.

Dan itu,  yang membuat Thallia menjadi teman yang sangat buruk saat ini.

Thallia tidak merasa sakit jika melihat Alex bersama gadis lain,  namun ketika Alex bersama Alana, sesuatu menusuk dadanya berkali-kali.

Sampai dikantin.

"Alex!" teriak Thallia.

"Apansi? "

"Aku mau makan bakso yang pedes banget! " ujar Thallia bersemangat.

Thallia tahu,  kalau Alex tidak akan peduli.
Thallia dan Alex duduk disalah satu meja yang kosong dikantin,  mereka hanya berdua. Tanpa teman-teman Alex.

Alex melihat Alana dipintu masuk kantin. Alex sengaja duduk disamping meja yang biasa Alana dan teman-temannya duduki.

"By,  kamu makan bakso jangan pedes-pedes nanti kalau sakit perut gimana? " ujar Alex dengan nada lembutnya,  membuat Thallia tersedak.

"Tuh kan,  nih minum. " Alex menyodorkan minuman.

Alana dapat mendengar itu,  walau agak samar karena kebisingan kantin. Meyra menahan amarahnya ia dapat mendengar perkataan Alex.

"Lan, mau makan apa? " tanya Risky

Alana tidak menjawab,  ia mengalihkan fokusnya ke ponsel.

"Lan," panggil Risky.

"Hah? " Alana mendongak.

"Lo budeg ya?!"

"Enak aja lo! "

"Mau makan apa? "

"Bakso deh, "

"Gue juga, " sambung Meyra.

"Siap ibu bos! " Risky berjalan menuju stan bakso.

Alana diam,  baru sadar dengan perkataannya. Kenapa ia memesan bakso.

"Mey,  kok gue mesen bakso? " tanya Alana kebingungan.

"Lah mana gue tau." jawab Meyra.

"Padahal gue pengen geprek anjir!"

"Lo sehat kan Al? " tanya Meyra.

"Ya sehatlah! "

Alana memasang earphone nya,  tidak ingin mendengar suara Alex lagi.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang