Alex Meyra

880 35 0
                                    

Alex mengendarai mobilnya dan ada Alana disampingnya. Mereka akan berangkat ke sekolah,  seperti biasanya. Namun,  sudah beberapa hari yang lalu tidak ada pembicaraan diantara mereka.

Mobil Alex sudah terparkir rapi, ia membuka sabuk pengamannya. Melihat ke Alana yang tak kunjung melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil Alex.

Tangan Alana masih sibuk mengetik diponselnya, Alex menunggu beberapa saat, tetapi Alana tak kunjung menghentikan kegiatannya.

"Turun!" titah Alex dingin.

Alana terkesiap sadar,  ia menghentikan kegiatannya mengedarkan padangangannya, ia sudah sampai disekolah. Alana membuka sabuk pengamannya dan segera keluar dari mobil Alex. Begitu setiap harinya.

---

Dikelas Alex sama sekali tidak memikirkan Alana,  ah tidak-tidak. Bukan sama sekali,  ia sangat berusaha untuk mengalihkan pikirannya dari Alana.

"Lex." panggil Ryan.

Alex tidak berniat menjawab sama sekali.

"Woi! " ujar Ryan sembari melempar buku yang ada dimeja ke Alex.

"Apa? " tanya Alex.

"Gapapa gamtenk. " jawab Ryan tanpa dosa.

Alex menatap Ryan sinis,  Rico dan Farel tengah asik bermain dengan game nya.

"Alana gimana? " tanya Ryan, langsung dihadiahi tatapan sinis oleh Alex.

"Rel, Co temen lo kaya setam serem banget sumpah! " ujar Ryan mengalihkan pandangannya dari wajah Alex yang menyeramkan baginya.

"Dari dulu kali lo baru tau! " jawab Rico masi fokus dengan ponselnya.

"Serem-serem juga itu temen lo yang paling ganteng Yan! " tukas Farel.

Alex mengusap puncak kepala Farel dengan senyumnya, Ryan yang melihat itu,  menatap Alex dengan jijik.

"Maksud lo apa?! " setengah mengusap kepala Farel,  ia menjitak kepala itu.

" Sakit bego! " tukas Farel dengan sebelah tanganya mengusap kepala.

"HAHAHAHA" tawa Ryan menggelegar.

Farel menghentikan kegiatannya yang fokus dengan ponsel,  memberi intruksi ke Ryan untuk memajukan wajahnya.

"Bentar yan itu ada apan dirambut lo. " ujar Farel,  tangannya seolah mengambil sesuatu didekat telinga Ryan.

"Aw, sakit bego! " tukas Ryan mengusap anak rambut didekat telingannya. Farel mencabut rambutnya disana.

"HAHAHAHA! " Farel dan Rico tertawa.

"Ngapain lo ketawa? " tanya Farel.

"HAHAHAHA! " tawa garing keluar dari mulut Rico saat ini.

Alex memilih untuk keluar kelas, mencari udara segar yang tidak dipenuhi perbacotan teman-temannya.

Kakinya menuju kelas Alana,  selama perjalanan ia sama sekali tidak sadar. Sampai diambang pintu kelas Alana ia sontak kaget. Siswi yang didalam kelas melihat kedatangan Alex pun berteriak-teriak tidak jelas.

Meyra melihat siapa yang ada diambang pintu,  setelahnya ia mengguncang tubuh Alana yang tengah tertidur pulas dengan wajah yang tertutup rambutnya.

"Al bangun Al! " ujar Meyra dengan mengguncang tubuh Alana.

Alana tak menghiraukan Meyra,  paling hal tidak jelas yang akan ia bahas. Meyra selalu saja mengganggu waktu tidurnya.

"ALLL! " teriak Meyra tepat ditelinga Alana, tangannya ia gunakan untuk menarik rambut Alana.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang