Alana sakit

1.5K 56 5
                                    

Alana menatap ponselnya serius, entah apa yang berada didalamnya. Namun setelah beberapa saat,  Ia membanting ponselnya dikasur dan pergi  kedalam kamar mandi. Setelah beberapa menit Alana keluar dari kamar mandi.

“Apasi! si Meyra ngajak-ngajak gue ke pestanya si cabe!” kesal Alana dari pintu kamar mandi.

Alana kembali membuka ponselnya sambil menggosok-gosokkan handuk ke rambutnya yang masih basah, ia menyisir rambutnya, tangan kanannya masih memegang ponsel.

“Alana ada Alex ni!” teriak bunda dari bawah.

“Aelah ngapain lagi si tu orang. ” Alana berbicara sendiri.

Tok!  Tok!  Tok!

“Iya bun ben-“ belum menyelesaikan kalimatnya sudah ada tangan yang menyambar sisir ditangan Alana.

“Gak sopan lo!” teriak Alana.

Alex membekap mulut Alana dengan tangannya, Alana menggigit tangan Alex.

“Kalo bunda lo denger lo teriak-teriak nanti gue dikira ngapa-ngapain lo!” jelas Alex.

Alex menyisir rambut Alana, wangi buah melon menerobos hidung Alex. Alana masih  sibuk dengan ponselnya, dan membiarkan Alex menyisir rambutnya.

“Ngeselin banget dah, gue udah bilang gak mau juga!” kesal Alana dengan mengomel sendiri  ke ponselnya.

“Pesta ulang tahun Diandra?” Tanya Alex yang masih sibuk menyisir rambut Alana.

“Apasi lo ikut-ikut aja!” ketus Alana.

Alex menarik rambut Alana dengan sengaja dan membuat si pemilik rambut berteriak.

“Aw,  Sakit!” kesal Alana mengambil sisirnya dari tangan Alex.

“Gue mau lo dateng  ke pesta Diandra!” titah Alex.

“Gue gak mau!” ketus Alana.

“Dan lo tau, walaupun lo gak mau gue bakal tetep bikin lo dateng kesana.” ujar Alex enteng sembari menangkat alisnya.

Alana menatap malas ke Alex, dan menarik tangan Alex untuk keluar dari kamarnya. Namun, tidak menghasilkan apapun Alex masih berada di kasur Alana. Alana yang kesal lantas menarik rambut Alex.

“Apansih Al tarik-tarik! Sakit tau.” protes Alex.

“Makanya keluar!” usir Alana.

Alex menarik Alana hingga ia terduduk kembali ke kasurnya.  Alex menatap Alana tajam, Alana yang ditatap begitu malah memutar bola matanya malas.

Alex menangkup wajah Alana supaya Alana juga menatapnya, namun Alana menepis tangan Alex dari wajahnya.

"Keluar! " titah Alana sambil berdiri.

"Gue gak mau" jawab Alex enteng.

"Yaudah, gue yang keluar" ketus Alana sambil berjalan keluar kamarnya.

Ketika hendak membuka pintu kamarnya Alex menahan tangan Alana yang sudah di knop pintu, Alana refleks berbalik dan posisi nya sudah sangat dekat saat ini.

Alana kembali menahan nafasnya,  Alex menunduk hingga wajahnya dan wajah Alana sejajar.  Alana memejamkan matanya entah apa sebabnya ia melakukan itu.

"Ngapain lo merem-merem! " ujar Alex masih dengan posisi tadi.

Alana merasakan hembusan nafas Alex,  ia tak kunjung membuka matanya.  Pipinya sudah memanas saat ini.

'Ya Tuhan, pipi pipi pipi.' ujar Alana dalam hati.

"Kenapa pipi lo? " tanya Alex menjauhkan wajahnya dari Alana.

TWO ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang