22.~°BÎMW°~

8.8K 500 7
                                    

Typo bertebaran:v

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

"Jadi bener ya, Sa. lo tuh diculik Fahri?"tanya nurani pada Mysa yang masih mencatat buku pelajaran yang selama dua hari ia tidak masuk.

"Iya"

"Kok bisa sih dia nyulik elo emang kenapa Sa alasannya?"tanya Rogi

"Gue nggak tau!" Singkat Mysa. Masa iya Mysa harus jujur, bilang kalau dia diculik karena dia adalah istri dari Adrian. Itu mustahil bisa bisa mereka jantungan dalam sekejap.

"Kok nggak tau?"

"Aghh udah deh gue nggak mau bahas tuh cowok lagi gue masih trauma sama dia nyebut namanya aja bikin bulu kuduk gue berdiri," sebenarnya Mysa tidak trauma itu hanya untuk pengalihan saja agar mereka tidak bertanya lagi,dan benar saja mereka langsung diam dan menatap sendu Mysa.

Hari ini sekolah Mysa dipulangkan cepat karna akan ada rapat.Dan sekarang Mysa sudah ada dirumah menonton drakor kesukaannya dengan semua cemilan dan minumann yang telah tersedia didepannya. Sesekali tangannya meraih keripik pedas memasukkannya kedalam mulut dengan tatapan masih terfokus pada tontonannya.

Saking fokusnya dengan apa yang tengah Mysa tonton ia tidak menyadari jika sekarang Adrian suaminya telah pulang dan telah berdiri tegap disamping sofa Mysa menonton TV.

Adrian sengaja tidak bersuara ia mendudukkan dirinya disebelah Mysa menjatuhkan kepalanya pada bahu Mysa. Seketika saja Mysa terpelonjat kaget. Ia mengelus dadanya menatap Adrian yang tengah terkekeh geli.

"Mas! Ngagetin ih!"kesal Mysa memukul Adrian dengan bantal sofa.

"Aduh aduh maaf maaf, lagain kamu fokus banget sampe nggak nyadar kalo aku udah disamping kamu!"ucap Adrian mencekal pergelangan tangan Mysa.

Mysa menghentikan tipukannya ia cemberut"orang aku lagi fokus sama translate tannya kalo aku nggak fokus entar nggak tau tuh film ngomong apa!"

Mysa kembali menghadap Tv memfokuskan kembali pada layar itu.
Adrian berdiri dari duduknya ia berjalan menuju kedalam kamarnya untuk mandi dan berganti baju setelah itu ia kembali ketempat istrinya berada.

"Keluar yuk. Kesupermarket beli bahan makanan udah abis dilemari es,"ajak Adrian berdiri menatap Mysa yang tengah rebahan telentang disofa. Karena drakor yang ia tonton telah usai, ia sekarang berganti kegiatan yaitu menscroll beranda sosial medianya.

Mysa mengangguk lalu berdiri
"Yuk"

🐣🐣🐣

"Udah semua kan?"tanya Mysa kepada Adrian yang kini sedang memasukkan barang belanjaanya kedalam bagasi mobil.

"udah"

"Mampir ke toko buku yuk!"seru Mysa menggendeng lengan tangan suaminya dengan manja.

"Bukannya kamu baru beli novel ya kemaren-kemaren, ini mau beli lagi?"

"Kan itu sebulan yang lalu lagian itu aku beli udah aku baca sampe 4 kali, bosen dong. Pengen beli lagi!"rengek Mysa memberikan tatapan mata seperti seekor anak kucing kepada majikannya. Agar Adrian mau menuruti kemauannya. Adrian yang diberi tatapan sepeti itu sudah pasti akan menuruti apa keinginan istri kecilnya ini.

"Nih, kali kali baca buku yang bermanfaat jangan cinta cintaan muluk" adrian menyodorkan buku berjudul '101 cara memuaskan suami'. Mata Mysa membulat pipinyapun bersemu panas.

Melihat judul buku itu saja Mysa sudah tahu apa isi dari buku tersebut. Mysa bukan lagi gadis polos yang tak akan tahu bagaimana cara memuaskan suami ia sudah menjadi wanita,wanita sesungguhnya. Tanpa membaca buku itu Mysa pun sudah tahu,

"Nggak perlu" tolak Mysa mendorong buku itu menjauh darinya. Adrian menaikan satu alisnya.

Mysa melangkah kedepan mendekati tubuh Adrian dia sedikit berjinjit
"Tanpa aku baca itu buku aku udah tau gimana nyenengin kamu,jadi aku nggak perlu buku itu" bisik Mysa tepat dikuping Adrian lalu diakhiri dengan tiupan. Membuat tubuh  Adrian menegang karna tiupan itu terkesan seperti Mysa tengah menggodanya. Mungkin memang Mysa tengah menggoda Adrian.

Setelah itu Mysa menjauhkan tubuhnya dari Adrian menatap wajah suaminya lalu mengedipkan sebelah matanya dengan bibir yang sengaja ia gigit. Sungguh Adrian tidak menyangka jika Mysa akan bersikap seperti itu padanya ditempat umum seperti ini?

Istri kecilku mulai nakal. I like it

Dengan cepat Adrian menarik pinggang ramping Mysa lalu meraup bibir yang dengan nakalnya menggoda iman Adrian.

Tanpa memikirkan tempat mereka sekarang Adrian tetap melumat bibir itu dengan penuh gairah. Mysa yang mulai sadar jika dirinya dan Adrian tengah ada ditempat umum,ia menepuk nepuk bahu Adrian agar melepaskan bibirnya.

"Hah...haah mas! Ih! Inikan ditempat umum entar kalo ada yang liat gimana?"maki Mysa meraup udara banyak banyak.

"Salah sendiri kamu goda aku!" Balik Adrian mengelap air liur yang ada disudut bibir Mysa dengan ibu jarinya.

Mysa memutarkan bola matanya lalu tatapannya tak sengaja mendapati tubuh seorang gadis yang tengah memandang kearah dirinya dengan tatapan yang susah diartikan.

"Si–Sinta..."gumam Mysa menatap lurus kearah Sinta yang saat ini ada di sana. Adrian membalikkan tubuhnya melihat kearah pandang Mysa dan disana dia melihat seorang gadis yang berdiri mematung.

"Sinta,lo ngapain disini?"tanya Mysa melangkah melewati tubuh Adrian berjalan menghampiri Sinta.

Dia tidak membalasnya hanya menjunjung tangannya yang memegang buku komik.

"Sepertinya kamu belum membicarakannya. Aku akan menunggumu dimobil. Kamu udah pegang kartu Atm-nya?"bisik Adrian yang dibalas anggukan oleh Mysa, setelah itu Adrian meninggalkan Mysa berdua dengan temannya.

"Gue mau ngomong sesuatu sama elo Sin. Kita ke cafe sebelah Toko buku ini yuk!"pinta Mysa.
.
.
.

"Jadi gitu Sin"ujar Mysa menundukkan kepalanya ia takut akan reaksi yang akan Sinta berikan padanya.

"Gue bisa pahami apa ketakutan lo Sa,"ucap Sinta memandang Mysa yang masih tetap menundukkan kepalanya.

"Udah nggak papa gue tau kok lo nggak bilang kekita-kita karena lo takut kan sama reaksi yang kita beri ke elo?" Mysa mendongak lalu mengaguk membenarkan itu.

"Nggak papa sa. Kalo lo jelasin ke kita seperti yang lo jelasin ke gue. Mereka bakalan ngerti kok. Seharusnya elo bilang dari awal Sa. Pasti elo tersiksa bukan? dengan beban pikiran lo itu? Kita nggak bakalan jauhi lo Sa."

"Itukan menurut lo Sin. Tapi gimana kalo mereka berpikiran beda sama elo? gue takut dijauhi dan dicaci maki sama mereka. Gue nggak mau kehilangan kalian.gue nggak mau!"isak Mysa mengusap air matanya yang turun membasahi pipinya. Sinta mendekati Mysa membekap tubuh Mysa mengusap usap kepala Mysa dengan lembut.

"Percaya sama gue mereka bakalan sama kaya gue. Tinggal lonya aja jelasin ke mereka sama persis seperti elo jelasin ke gue. Jika mereka marah itu udah hak mereka Sa. mereka marah bukan benci sama elo tapi kecewa. Kecewa karna elo nyembunyiin rahasia ini dari mereka"jelas Sinta tetap mengusap usap kepala Mysa. Mencoba memberi pengertian untuk sahabatnya ini.

Baru kali ini Sinta berbicara panjang lebar dan itu membuat Mysa takjub dan cuman bisa terdiam memikirkan apa yang Sinta jabarkan.

"Lo harus ngomong secepatnya sama mereka Sa. Jangan sampe mereka denger rahasia lo ini dari mulut orang lain. Harus dari melut elo sendiri. Kalo nggak mereka bakalan beneran benci kayak yang lo pikirin itu"tutur Sinta bijak.

Setelah beberapa menit Mysa berfikir sekarang Mysa sudah bertekad besok ia akan memberitahu kepada para sahabat lainnya tentang pernikahannya. Semoga mereka tidak memberikan reaksi seperti yang ditakuti olehnya semoga saja Mysa mendapatkan reaksi yang sama seperti  apa yang Sinta katakan.

Tbc!!!

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang