34.~°BÎMW°~

7.4K 432 3
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Keadaan di dalam mobil, hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Setelah beberapa lama berada di dalam mobil,akhirnya Mysa memecah keheningan itu.

"Kenapa?"

Pertanyaan yang sangat ambigu,Adrian mengerutkan alisnya,melirik sekilas ke sampingnya.

"Apa?"

"Kenapa,Mas. nggak cerita kalo sebelum kita nikah kamu udah punya calon?"tanya Mysa tanpa menatap Adrian,ia lebih memilih melihat pemandangan di luar kaca mobil,ketimbang melihat wajah suaminya. Mysa merasa bodoh,merasa dibohongi,merasa sedih, perasaannya campur aduk saat mengetahui sebuah fakta bahwa suaminya ini ternya mempunyai mantan calon istri sebelum mereka menikah. Yang sakitnya lagi ia mengetahui itu dari orang lain bukan dari Adrian sendiri.

Mari kita mundur satu jam yang lalu....

Hari ke empat Adrian dan Mysa berada di negeri gingseng ini. Hari ini cuacanya sangat mendukung untuk berjalan-jalan, langit yang cerah tidak terlalu panas.Mysa duduk di salah satu kursi besi putih yang ada di taman sambil menikmati eskrim.

Sementara itu, Adrian tengah berkutat dengan telepon genggamnya,sedang mengurus kerjaan kantor. Meskipun liburan Adrian tidak bisa lepas dari tugas- tugasnya sebagai CEO perusahaan.

" aku laper,"gumam Mysa

"Kamu laper?"Adrian menanyakan itu karna ia tidak terlalu mengerti apa yang tengah istrinya ini katakan.

Mysa menggukkan kepalanya,mengiyakan.Adrian memasukkan telponnya ke dalam kantung celana,lalu berdiri sambil menyodorkan tanganya kepada Mysa. Mysa hanya diam menatap uluran tangan itu.

"Ayo,kita cari makan,"ujar Adrian,melihat Mysa yang hanya diam saja.

"Maaf ya aku terlalu fokus sama kerjaan aku sampe ngelupain kamu,padahal kita lagi liburan tapi aku malah sibuk sendiri sama kerjaanku"

"Nggak papa mas. Aku tau kok,aku juga nggak masalah kok"timpal Mysa tersenyum tulus pada Adrian. Adrian yang merasa gemas dengan Mysa secara tiba-tiba mencium bibir Mysa secepat kilat. Membuat kedua pipi Mysa bersemu merah,menahan malu. Karna tempat mereka sekarang di luar, ada banyak orang di sini.

"Mas,ih. Nggak tau tempat banget sih,masak nyosor gitu aja kamu tuh,ihhh malukk!"geram Mysa memukul-mukul kecil lengan kekar Adrian. Adrian hanya bisa terkikik geli melihat tingkah Mysa yang sedang menahan malu.

"Mau makan apa?"tanya Adrian saat sudah di tempat yang mereka tuju.

"Terserah deh yang penting makan,aku nggak milih-milih kok soal makanan yang penting bisa dimakan"ujar Mysa

"Aku pesenin batu sama kayu ya?"timpal Adrian malas,paling males kalau ditanya apa malah dijawab terserah.

"Ya jangan dong. Emang itu bisa di makan?" Gerutu Mysa

"Kata kamu terserah!"

"Iya,tapikan yang bisa dimakan. Lah,emangnya batu sama kayu bisa di makan? Nggak kan?"

"Bisa kalo kamu mau"

"Tapi aku nggak mau tuh"

"Yaudah pilih jangan ngomong terserah,di menu nggak ada makanan terserah"kesal Adrian

"Ih,mas Adrian kok ribet banget si! Tinggal pesenin aku terserah aja kok susah!"judes Mysa melipat kedua tangannya didada.

"Masalahnya Mas bingung mau mesenin kamu apa, entar kalo mas mesenin apa, ternyata kamu nggak suka lagi"ujar Adrian

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang