12.~°BÎMW°~

12.1K 672 11
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

"TIDAK!!!.MYSA!!!"teriak Adrian membuka mata,ia mengusap butiran keringat didahinya.

Adrian menarik napas yang cukup panjang.

Matanya dipejamkan perlahan,lalu mengerat,seiring dengan pening dikepalanya yang menjalar entah sejak kapan.rasanya seperti ada yang baru saja melempar belakang kepalanya dengan batu besar.

Tapi tidak ada hal lain yang dipikirannya saat ini selain Mysa, Mysa,dan Mysa.

Adrian meringis beberapa kali tepat saat ia bangun ke posisi duduk.tubuhnya begitu lemah sehabis mengalami perisitiwa yang begitu hebat.perlahan ia membuka matanya.

'Oh astaga,rupanya semua itu hanya mimpi!'

Detik itu juga mata Adrian melebar.rasa kantuk dan pening dikepalanya sirna tergantikan oleh kebingungan mengapa ia ada diruangan serba putih, lalu tatapannya tertuju pada bajunya dan telapak tangannya yang terdapat bercak darah kering seketika pikirannya berkelana kembali pada mimpi buruknya,saat dirinya melihat tubuh Mysa penuh dengan darah.

Pintu ruangan Adrian terbuka,orang tersebut berjalan menuju brankar tempat tidur Adrian.

Plakk

"Kamu tidak pecus menjadi seorang suami dan ayah!!"teriak seorang wanita paruh baya itu menampar pipi Adrian.

Menyadarkan Adrian jika semua itu benar-benar bukan hanya mimpi semata saja.

"Sudah-sudah hentikan ma!"cegah Hendra menahan istrinya ini yang akan melayangkan tamparan lagi pada putranya.

"Ma. Mysa dimana ma?"tanya Adrian menatap Lestari dengan pandangan kosong.

"Pa bilang Mysa baik-baik ajakan?"desak Adrian menghampiri Hendra.

"Sudah tenangin diri kamu dulu Yan!"Hendra merangkul Adrian.

"Nggak pa! Bilang kalau Mysa baik-baik aja!!"pekik Adrian melepas rengkuhan sang papa.

"Gara-gara kamu Mysa tak sadarkan diri sekarang dan kamu telah kehilangan anak mu!"teriak Lestari yang sekarang kembali menangis. sang suami memeluk Lestari dan mencoba menenangkan istrinya itu.

"Apa maksud mama? Aku gak paham dan apa yang mama katakan, anak?"heran Adrian mencoba untuk mengerti apa yang tengah mamanya ini katakan.

Lestari tak menjawab keheranan Adrian,ia terus menangis dipelukan sang suami, Hendra.

"Aku mau ketemu Mysa pa,ma!"seru Adrian.

Ia berlari keluar ruangan mencari keberadaan sang istri,ia bertanya kepada suster dimana istrinya. Adrian beruntung ia bertanya kepada suster yang merawat Mysa jadi ia menunjukkan dimana keberadaan ruangannya.

Adrian benar-benar mematung dengan apa yang ia lihat sekarang,ingin menepis apa yang tengah terjadi tapi penglihatannya membuktikan ia tak bisa menyangkalnya.

Adrian menyeret kedua kakinya yang entah mengapa terasa sangat berat itu untuk mendekati brankar seorang gadis yang tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit.

"Mysa..."panggil Adrian dengan suara seraknya.

"Mysa kenapa kamu tidur disini?"tanya Adrian membelai pipi Mysa.

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang