17.~°BÎMW°~

10.1K 604 12
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G


Gedung yang terdiri dari dua puluh lantai itu terlihat begitu mengagumkan,didominasi dengan warna hitam dan putih tulang.

Adrian tersenyum ringan,memasukkan satu tangannya kedalam kantong. Pria itu berjalan dengan santai,satu tangan yang lainnya merangkul pinggang ramping sang istri, Mysa.

Setelah dari cafe Adrian meminta Mysa agar ikut pergi ke perusahaannya,memintanya untuk menemaninya sampai pulang nanti. Tadinya Mysa menolak keras ajakan Adrian karna dia pasti akan merasa sangat bosan disana tapi dengan berat hati Mysa harus menerima ajakan itu karna Adrian yang bersikukuh.

Aura Adrian sangatlah kuat.ia sesekali melempar senyum juga  pada beberapa orang yang membungkuk untuk menyapanya di sepanjang jalan. Para karyawan dibuat kagum dengan senyum tipis milik Adrian, karna senyuman itu sangatlah jarang ditunjukkan oleh bosnya ini.

Biasanya ia hanya mangguk tanpa tersenyum kepada karyawannya. Tapi lihatlah sekarang Adrian tersenyum tipis,itu dikarenakan Mysa. Mysa meminta agar Adrian sedikit menunjukkan rasa terimakasihnya kepada karyawan yang telah bekerja untuk perusahaannya ini. Tadinya Adrian ogah-ogahan ngapain Adrian melakukan itu lagian juga Adrian menggaji mereka itu sama saja dengan rasa terimakasih kan?. Tapi tetap saja sekarang Adrian menuruti apa kata istri kecilnya itu.

Setelah sampai diruangannya Mysa mendudukkan dirinya disofa yang ada disana seraya memainkan ponselnya sekedar mensecroll beranda ig,fb dan apk lain yang ada diponselnya semata-mata untuk menghilangkan kebosanan yang melandanya.

"Aaa...Bosen!!"teriak Mysa.

"Mas! Kapan selesainya?"lanjut Mysa menatap Adrian yang ada dikursi kebanggaannya itu sedang berkutat dengan tumpukan dokumen.

Adrian menoleh ke arah Mysa lalu mengisyaratkan dengan tangannya agar Mysa mendekat ke arahnya.
Dengan malasnya Mysa beranjak dari duduknya menyeret kakinya menuju Adrian.

"Apa?"ketus Mysa setelah sampai disamping Adrian.

Tanpa ba-bi-bu Adrian menarik tubuh Mysa agar lebih dekat dengannya lalu sedikit mengakat pinggang Mysa. Ia mendudukkannya dipangkuannya.

Mysa terkejut dengan apa yang dilakukan suaminya ini. Dengan pipi yang memerah ia mencoba untuk beranjak dari pangkuan Adrian tapi dengan cepat pula Adrian tahan.

"Udah disini aja. Biar nggak bosen!"

Maksudnya apa coba ngomong gitu?

"Apaan sih mas!. Udah ah aku mau turun, Entar ada yang masuk gimana?"

"Ya ngga gimana-gimana"cuek Adrian memeluk pinggang Mysa. Mysa menahan nafasnya ini terlalu dekat..

Wajahnya ia dekatkan dengan Mysa ia melirik sebentar bibir merah alami itu lalu Adrian menyatukan bibirnya dengan bibir Mysa. Melumat bibir tipis itu,tangan Mysa yang semulanya ada didada Adrian sekarang berpindah melingkar dipundak Adrian lalu bermain di helaian rambut lebat Adrian.

Mereka sangat menikmati kegiatan mereka sampai tidak menyadari jika ada seseorang yang sudah berdiri tegap didepan meja Adrian dengan muka datarnya.

"Ehem!"deheman yang sengaja ia keraskan agar kedua sijololi ini berhenti dari kegiatan mereka.

Seketika Mysa melepaskan tautan bibirnya dan ingin turun dari pangkuan Adrian tapi lagi-lagi tangan Adrian mencegahnya untuk beranjak.
Jadi Mysa hannya diam menenggelamkan wajahnya dicuruk leher Adrian. Mysa tidak menyadari jika kelakuannya membuat adik kecil Adrian terbangun dari tidurnya.

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang