37.~°BÎMW°~

8.1K 421 0
                                    

18+

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G


Setelah menutup pintu Mysa kembali menaiki tempat tidur Adrian dengan hati-hati dan berada diatasnya dengan pandangan ke arah tangan Adrian yang masih diperban.

"Apa nggak sakit? Nggak nungguin kamu sembuh aja dulu?"Mysa kembali melontarkan pertanyaan itu,ia merasa aneh harus memimpin kegiatan ini,masalahnya Mysa tak pernah mendominasi, Adrian lah yang selalu mendominasinya,dan sekarang ia harus melakukan itu?

"Nggak papa. Kan,yang gerak kamu"kata Adrian tertawa kecil

"Ta—pi aku nggak terlalu bisa" Mysa menunduk

"Kamu bisa!"timpal Adrian menarik lengan tangan Mysa agar mendekat kepadanya

Alhasil Mysa menghapus jarak antara tubuh mereka,ia mendongak sedikit,menatap netra sang suami yang menghanyutkan,sampai tangan Adrian yang tak terbalut perban menarik tengkuk leher Mysa.

Mencium bibirnya,Mysa membalas lumatan bibir Adrian yang sangat lembut namun lama kelamaan ciuman itu semakin bergairah. Mysa yang tadinya terlihat tidak mau dan malu-malu sekarang mulai mengikuti permainan ini.

Mysa mengusap usap rambut Adrian
Dengan lembut,setelah itu Mysa mengecup pipi Adrian dan semua permukaan yang ada diwajahnya,Adrian hanya diam menutup matanya,menikmati perlakuan sang istri.

Turun menuju leher jenjangnya,sembari jari jemari lentik Mysa mengelus permukaan tubuh Adrian yang masih terbungkus baju pasien berwarna biru navy. Mysa melepaskan satu demi satu kancing baju Adrian dan bibirnya tak henti-hentinya bermain di perpotongan leher Adrian, mengecup,menjilat,dan menggigit,ia meninggalkan bekas kemerah-merahan dipermukaan itu. Adrian sesekali mengeluarkan desahan yang tak terlalu kentara.

Karena susah melepaskan kancing yang paling bawah Mysa melepaskan leher Adrian dengan tak rela. Ia lalu menarik baju Adrian yang ia duduki melepaskan kancing baju terakhir lalu menatap wajah Adrian dari tatapannya Mysa bisa merasakan kilatan nafsu yang sangat besar.

Adrian melepaskan pakaiannya dengan dibantu Mysa. Mysa membelai permukaan badan Adrian dari atas sampai bawah ia berhenti saat sampai di pangkal paha Adrian,menarik celana panjang Adrian,menyisakan celana dalam berwarna hitam  saja. Mysa juga membuka baju yang tengah dirinya pakai sampai menyisakan pakaian dalamnya saja. Ia kembali mencium Adrian lembut dengan kesan menuntut. Adrian tak tinggal diam seperti sudah berpengalaman tangannya yang tak cidera, mencari pengait bra Mysa sampai bunyi

Cklik (yaa kemungkinan bunyinya gtʘ‿ʘ)

Tangan Adrian menurunkan tali bra Mysa sampai bawah dan terpampang lah kedua gunung kembar yang makin lama makin membesar,hasil jerih payahnya.

Ia menggapai gundukan gunung itu lalu meremasnya dengan lembut

"Uhmm.." desahan mulai lolos dari bibir kecil Mysa,tak tahan dengan pergerakan tangan Adrian yang memabukkannya.

Sampai kegiatan inti terjadi, Mysa mulai menggerakkan tubuhnya dengan bertumpu di dada bidang Adrian,seraya membelai perut kotak-kotak sang suami,sensual.

Mysa terus bergerak mencari kenikmatannya dengan dibantu tangan Adrian yang memegang pinggang Mysa.

Mysa telah mendapatkan pelepasan beberapa kali namun Adrian belum juga mendapatkan pelepasannya,membuat Mysa frustasi dilanda kenikmatan. Dengan sisa tenaganya Mysa mempercepat pergerakannya menimbulkan suara decitan  ranjang yang keras. Berharap Adrian cepat menemukan pelepasannya, Mysa membekap bibirnya karena takut suara desahannya sampai diluar,kalau saja mereka melakukan ini di rumah pastinya Mysa akan leluasa berteriak.

Dan saat pelepasan Adrian terjadi,tubuh Mysa menggelinjang cukup lama,nafas mereka memburu. Tak pernah Mysa sangka percintaan Meraka saat ini rasanya sangat berbeda saat mereka melakukannya dikamar mereka.sensasinya itu yang berbeda.

Mysa menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Adrian,dengan tubuh masih menyatu.

"Kamu hebat!"kata Adrian mengusap rambut basah Mysa.

Mysa tak menjawab ia hanya tersenyum.

🐣🐣🐣

"Mamah sama papah kenapa bisa kesini? Terus Rara nggak di ajak mah?" Tanya Mysa ia duduk di kursi yang disediakan di samping ranjang pasien,dengan Adrian yang duduk bersender di atas ranjang.

"Kita dikabarin sama suster,terus kita langsung aja ke bandara ngambil penerbangan pertama. Mama cemas sampe kesini nggak bawa apa-apa cuman uang,sama ATM doang,nggak bawa baju. Kalo Rara mamah titipin ke rumah Rini soalnya Rara ada lomba jadi nggak bisa ikut ke sini lagian pas mamah dihubungin Rara lagi maen di luar jadi nggak bisa ajak dia,mamah hubungi Rini buat  jaga Rara sementara beberapa hari ini."jelas Lestari yang duduk di sofa panjang didalam ruangan itu disampingnya ada Hendra yang terlelap tidur.

"Cucut pasti seneng-seneng aja tuh tinggal disana"celetuk Adrian

"Emang,Seneng kenapa,mas?"tanya Mysa yang tak tau alasan apa yang membuat Adik iparnya itu senang dititipkan di rumah teman mamahnya.

"Iya,soalnya ada Alex di sana,bakalan betah tu anak ditinggal selama setahun juga gapapa"ujar Adrian

"Ouh jadi rumah Bu Rini tuh, rumahnya Alex? Cowok yang Rara suka?"kata Mysa yang di angguki Adrian.

"Rara suka sama Alex?"tanya Lestari

"Iya,kayaknya si. Lah,emang mamah nggak ngeh apa sama perilaku Cucut?"tanya Adrian.

"Nggak. Mamah kira Rara cuman menganggap Alex seperti kakanya sendiri ternyata Rara ada rasa sama Alex ,toh!"ujar Lestari mengangguk kecil.

Ia baru tahu itu sekarang, karna memang ia mengira jika Rara hanya menganggap Alex adalah sebagai keluarga. Ia tak pernah berfikir jika anak perempuannya menyukai Alex,karna umur Rara yang masih sangat muda,ia kira Rara belum mengerti soal rasa seperti itu,ternyata ia salah.

"Mamah nggak ke hotel aja? Itu papah kayaknya capek banget,mamah juga mukanya kayak capek gitu. Mamah istirahat di hotel aja mah, biar Mysa yang jaga Mas Adrian!"ucap Mysa melihat gurat kelelahan kedua mertuanya.

"Nggak. Masa orang sakit jaga orang sakit sih? Nggak papa mamah nggak capek kok,lebih baik kamu aja kembali ke kamar kamu,istirahat biar cepet sembuh!" Timpal Lestari.

"Mysa nggak sakit kok mah. Mysa sehat!"ujar Mysa.

"Iya mah Mysa udah sehat Adrian sendiri yang udah buktiin,iya nggak sayang?"mengedipkan sebelah matanya dengan kesan menggoda kearah Mysa yang mukanya sudah berubah memerah.

Lestari yang melihat gelagat kedua anaknya itupun cukup tahu apa yang tengah Adrian ucapkan.

"Yaudah mamah pergi ke hotel dulu,besok mamah sama papah bakalan kesini!"ucap Lestari membangunkan Hendra yang masih saja tertidur.

"Sini naik!" Perintah Adrian menepuk kasur disebelahnya.

Mysa mengguk kecil lalu menaiki kasur.

"Jangan membelakangi suami dong! Hadap ke sini"ujar Adrian,Mysa pun membalikkan tubuhnya menghadap dada Adrian. Adrian menarik pinggang Mysa memeluknya erat sesekali mengecup sayang pucuk kepala Mysa.

TBC!!!

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang