H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G"Nih!" Adrian menyerahkan bungkus keresek berwarna hitam kepada Mysa yang sedang bermain ponsel,jongkok dipinggir kasur.
"Makasih om,hehe"katanya tulus tersenyum semanis mungkin,setelah itu ia memasukki kamar mandi.
Adrian hanya menghembuskan nafas.
Baru kali ini ia membeli barang seperti itu dan Adrian sangat malu setengah mati,melihat pandangan orang orang yang memandangnya dengan tatapan yang tak ia mengerti. apa yang dipikirin mereka itu membuatnya ingin menenggelamkan wajah tampannya ini kedalam selokan saja,tapi itu tak mungkin ia masih waras dan masih tak rela jika wajah tampannya ini rusak.
"Makasih loh om!"ucap Mysa keluar dari kamar mandi lalu merebahkan dirinya kedalam selimut
"Makan dulu!"perintah Adrian melihat Mysa yang sekarang sudah bergelung selimut,padahal dari tadi pagi Mysa belum makan
"Ga agh,aku ga laper,perut aku sakit entaran aja deh makannya ,kalo kepengen aku ngambil sendiri!" Kebiasaan Mysa ketika ia datang bulan ia akan merasakan sakit diperut dan merasa pegal dipunggungnya,membuatnya selalu tak nafsu untuk makan ataupun ngapa ngapain rasanya tuh mager bagett gitu.
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?"tanya Mysa yang ga paham apa yang tengah Adrian tanyakan.
"Kenapa perut kamu sakit?"tanya Adrian lebih jelas lalu mendudukkan dirinya dipinggiran kasur.
Resfleks ia menyentuh perut Mysa yang tertutup selimut lalu mengusapnya secara perlahan ia hanya mengikuti nalurinya saja.
Hal tersebut membuat kedua mata lentik Mysa yang tadinya terpejam sekarang melebar membelalakkan matanya terkejut.
"Udah enakan belum?"tanya Adrian yang masih melanjutkan aktifitas usapannya diperut Mysa.
Mysa mengedip kedipkan matanya.
"Hah? Masih,"lirihnya.Mysa yang tadinya ingin menepis tangan Adrian tapi lama kelamaan ia merasa nyaman saat perutnya diusap oleh tangan itu,jadi ia membiarkan tangan itu mengusap perutnya.
Adrian berhenti mengusap perut Mysa lalu berdiri. Mysa menatap heran.
"Mau kemana?"Mysa mencekal pergelangan tangan Adrian sebelum Adrian berbaik badan.
Adrian menatap pergelangan tangannya yang dicekal Mysa,lalu mengalihkan pandangannya ke wajah Mysa.
"Mau beliin kamu obat,bentaran doang,biar ga sakit perut lagi ya,tunggu!""Ga usah!"
"Kenapa?"
"Aku ga bisa makan obat,lagian udah biasah gini kalo hari pertama,udah gapapa entar juga udah ga sakit!"jelas Mysa menyakinkan.
Adrian menggukkan kepalanya,lalu mengusap tenguknya yang tak gatal.
"Ya udah!"
"Ehem! Kamu butuh sesuatu saya mau kebawah.""Hah? Agh iya ,gak ga butuh apa apa kok!"Mysa melepas cekalannya.
Mysa merutuki dirinya,mengapa ia tak melepas cekalan tangannya dari tadi, sih? Kan jadi malu sendiri!
Setelah kepegian Adrian. Mysa menenggelamkan seluruh wajahnya kedalam selimut,wajahnya bersemu merasakan malu,entahlah ia juga heran menga ia merasa sangat malu padahal hanya memegang tangan Adrian saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil Is My Wife [✔]
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Pasrah. Itu yang Adrian rasakan. Tidak pernah terpikirkan oleh Adrian jika ia akan menikahi 'Bocil' yang tidak ia kenal sama sekali. Kehidupannya berubah total!. Bagaimana Adrian menghadapi kehidupan rumah tangganya d...