Extra Part

17.3K 598 24
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G


Setelah berjam-jam ia menangis,dengan mata sembabnya ia tertidur dikamarnya yang terasa sangat kosong dan dingin. Setelah pemeriksaan di rumah sakit, dihari itu juga Mysa diperbolehkan untuk pulang,saat sampai di rumah Mysa langsung memasuki kamar dan menangis.

"Ini hanya mimpi. Aku tidak ingin bangun dari mimpi ini!"lirih Mysa karna saat ini,di mimpinya ia sedang tertidur didalam pelukan suami tercintanya.

Ia mengangkat tangannya ke wajah Adrian yang sedang tertidur. Ia mengusap pipi tersebut dengan pelan,sangat pelan.

"Tolong...jangan tinggalkan aku...aku mohon."cicit Mysa menitihkan air matanya.

Kedua mata Adrian terbuka,ia tersenyum kearah Mysa dengan tangan yang menggenggam tangan Mysa yang ada di pipinya.

"Aku kan udah bilang sama kamu aku nggak bakalan ninggalin kamu. Aku udah pulang terus kenapa masih nangis?" Mengusap air mata Mysa dengan ibu jarinya.

Mysa menutup kedua matanya sejenak, menikmati usapan tangan dari Adrian."pembohong! Ini hanyalah mimpi!kamu pembohong!"tangis Mysa menjadi-jadi.

Adrian memeluk tubuh Mysa dengan erat seraya mengusap rambut panjang sang istri."ini bukan mimpi. Ini nyata! Aku disini, bersamamu!"timpal Adrian mengecup dahi Mysa.

Mysa menggeleng didalam pelukannya."nggak! Ini mimpi,ini hanya mimpi!"jerit Mysa.

"Ini beneran!"ujar Adrian menangkup pipi Mysa.

Mysa menatap kedua mata Adrian."ini beneran Mas Adrian?"lirih Mysa menyentuh pipi Adrian.

Adrian mengaguk kecil."iya,ini beneran aku,kalo bukan aku siapa lagi?"

Mysa langsung mendudukkan dirinya diatas kasur itu dan menatap tak percaya pada Adrian

"Tapi...Mas Adrian bukannya-"

"-kecelakaan?"sela Adrian ikut duduk dihadapan Mysa.

"Nggak! Ini pasti mimpi! akh!" Mysa mencubit pipinya agar terbangun dari mimpinya ini.

Adrian melebarkan matanya dan langsung mengecup pipi Mysa yang tadi Mysa cubit.

"Aku kan udah bilang kalo ini bukan mimpi,kamu kok nggak percaya malah nyakitin diri kamu sendiri sih!"gerutu Adrian mengusap-usap bekas cubitan itu.

"Loh? Kok malah nangis lagi?"heran Adrian pada istrinya ini.

"ini beneran bukan mimpi!"seru Mysa memeluk erat tubuh Adrian

Adrian tersenyum lebar lalu membalas pelukan istrinya tak kalah erat.

"Jadi kecelakaan itu nggak ada?"tanya Mysa melepas pelukannya.

"Ada tapi saat itu aku nggak jadi naik pesawat itu."

"Kenapa?"

"Saat diperjalanan ke bandara sekretaris ku nelfon dia bilang kalau di perusahaan ada yang mencuri data perusahaan yang penting dan aku langsung aja ke sana buat nyelidikkin siapa yang berani bermain-main dengan perusahaan ku itu. Dan karna itulah aku jadi telat ikut penerbangan itu dan harus ditunda untuk pergi,nggak taunya teryata pesawat yang mau aku naikin itu kecelakaan,aku yang denger berita itu cepet-cepet buat pulang takutnya kamu khawatir dan bener aja kamu sampe nangis kejer gini,maaf ya udah bikin kamu nangis gini!"jelas Adrian meremas kedua tangan Mysa.

"Kenapa nggak nelpon aku? Kenapa nggak ngabarin lewat ponsel dulu?"ujar Mysa

"Ponsel aku kehabisan baterai,jadi nggak bisa hubungin kamu."balas Adrian.

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang