29.~°BÎMW°~

7.3K 451 6
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Saat jam pulang sekolah tiba,ponsel Mysa berdering menandakan adanya pesan masuk dan itu dari Adrian yang mengatakan bahwa pria itu tidak bisa menjemputnya karna ada urusan mendadak padahal Adrian telah berjanji akan menjemput dirinya karna sopir yang biasah mengantar jemput Mysa tengah pulang kampung dikarenakan istrinya yang akan melahirkan.

Tanpa membalas pesan Adrian, Mysa segera berlalu, sudah bisa dipastikan Adrian akan mengira jika dia sedang marah kepadanya karna tidak membalas pesan. Masa bodolah,sudah janji tapi tidak menepatinya,lebih baik sekarang dia mencari taksi untuk pulang saja.

Katanya ada urusan mendadak tapi kok mobilnya dirumah? Berarti orangnya juga ada dirumah dong? Mas Adrian bohong?

Mysa beranggapan apa yang dilihat waktu itu hanyalah mimpinya saja. Mimpi yang mengerikan yang bahkan tidak ingin ia alami. Tapi kenapa mimpinya harus terjadi?

"Ma-mass..."

"Mysa!"kaget Adrian melihat seorang wanita yang ada diambang pintu sana. Adrian segera berdiri dari duduknya,menghampiri Mysa.

Seketika senyuman Adrian memudar merasakan hawa mencengkam diruangan itu,ia mencekal lengan Mysa, berniat menahan Mysa yang berniat pergi dan Mysa berhenti,ia berbalik tapi tidak memandangnya.

"Aku tau, pernikahan kita ini nggak dilandasi oleh cinta tapi apa kamu harus melakukan ini? Apa kamu nggak memikirkan perasaan aku?"tanya Mysa dengan sedih,bahkan terlihat ada genangan air dipelupuk matanya.

Adrian mengernyitkan dahinya bingung,bagaimana tidak bingung jika tiba-tiba istrinya ini mengungkit masalah awal mula pernikahan ini? Secara tiba-tiba pula!

"Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba ngomong kayak gitu?" Tanya Adrian bingung.

Mysa menangis,tidak dapat membendung air mata yang sedari tadi sudah mengumpul dipelupuk matanya, Adrian semakin dibuat kalut oleh Mysa. Wanita yang tadi bersama Adrian mendekati mereka

"Dia istri kecil mu itu?" Tanya wanita itu menunjuk Mysa yang tengah menangis itu pada Adrian, Adrian menggukkan kepalanya ia ingin memeluk Mysa tapi pelukan itu selalu ditolak olehnya jadi Adrian hanya bisa menatap diam,memikirkan apa kesalahannya yang membuat istrinya ini seperti ini.

"Sepertinya dia salah paham dengan kita,"ujar wanita itu menepuk bahu lebar Adrian menyuruhnya agar bergeser.

"Hai, adik ipar!"sapa orang itu. Mysa mendoakkan wajahnya mengusap air matanya menatap heran pada perempuan ini.

"Adik ipar?"ulang Mysa mengalihkan tatapannya kearah Adrian yang berada dibelakang wanita ini.

"Iya,kenalin aku Tia,kakaknya si Item ini. Maaf ya... Aku bikin kamu salah paham ya?"

Mysa hanya diam tidak merespon,terlalu bingung.

Apa Adrian punya saudara perempuan? Setahu Mysa Adrian adalah anak pertama tapi kenapa wanita ini mengaku sebagai kakak dari suaminya?

Apakah ini siasat dari Adrian dan wanita ini? Apa sebenarnya wanita ini itu adalah simpanan suaminya, tapi berpura-pura sebagai kakaknya agar dirinya tak mencurigai mereka?.

Lalu kenapa wanita ini memanggil Adrian dengan sebutan Si Item? Suaminya inikan putih,bersih,menawan. Mengapa dia memanggilnya Si Item? Apakah itu pangilan kesayangan mereka?

"Biar aku jelasin kamu jangan mikir yang aneh-aneh aku tau pemikiran kamu gimana,pasti kamu mengira kalau kakak ku ini adalah simpanan ku kan? Dan Si item itu nama panggilann sayang?"

Wahh, Mysa sampai melongo mendengar penuturan Adrian itu,tidak menyangka kalau Adrian akan menebak dengan tepat sasaran! Bagaimana bisa dia menebak dengan tepat seperti itu? Apakah suaminya ini mempunyai kemampuan membaca pikiran?

"Nggak usah heran aku bisa tau pikiran kamu! Itu karna kamu selalu nonton curhatan hati istri,kamu jadi berprasangka seperti yang sering kamu tonton itu,akukan udah bilang jangan keseringan nonton senetron!senetron,senetron,kenyataan kenyataan jangan kenyataan kamu jadiin senetron dong!"tatar Adrian sedikit emosi.

Gara-gara senetron ind*si*r itu mengakibatkan dirinya selalu dicurigai oleh Mysa. Apakah Adrian harus menyogok sutradara film tersebut agar tidak menampilkan film itu lagi?

"Ih! Kamu juga suka nonton fim itu! Adik ipar?"tanya Tia dengan antusias,Mysa yang semulanya cemberut kini kembali tersenyum.

"Iya,kak ihh seneng banget liatnya ada rasa gereget geregetnya gitu!"jawab Mysa antusias juga.

"Eh entar abis magrib nonton yuk! Kayaknya entar yang maen Gita virga  "ajak Tia merangkul lengan Mysa mengajaknya duduk disofa bersamanya.

"Oh! Beneran kak? Ihhh aku penggemarnya loh! Pengen banget ketemu,pengen nanya gimana caranya agar hatinya kuat meskipun disakitin suaminya terus!" 

Ya...dan obrolan para istri itupun terus berlanjut sampai mereka tak menyadari kalau disana masih ada seorang suami yang telah terabaikan.

Sepertinya Adrian harus benar benar meminta agar film itu dihentikan.

🐣🐣🐣

"Ouh jadi kak Tia tuh kakak angkatnya mas Adrian. kenapa nggak dateng ke pernikahan Mysa kak?"

Saat ini Mysa dan Tia sedang ada di meja makann tengah menikmati makan malam mereka dan diselingi obrolan tentang Tia.

Adrian?

Ia pergi lagi kekantornya karna ada urusan mendadak, tadi siang juga bilangnya mendadak dan ternyata mendadaknya tuh karna menjemput kakaknya yang baru saja datang dari jepang.

"Itu karna anak kakak yang lagi sakit sama kerjaan suami kakak yang nggak bisa diundur,jadi baru bisa sekarang kita kesininya"jelas Tia

"Terus anak kakak dimana? Namanya siapa? Umurnya berapa? Perempuan apa laki-laki?" Tanya Mysa bertubi- tubi.

"Hahhaha....satu-satu dong Sa, namanya Tio,umur 5 tahun, laki-laki. Sepertinya kamu suka banget ya sama anak kecil,Mysa?"

Mysa mengguk mantap
"Iya! Sukak banget!!"

"Kalau gitu bikin dong biar Tio ada temennya!"timpal Tia tersenyum.

Perlahan senyum Mysa pudar bergantikan dengan raut wajah sedihnya,itu mengingatkan dirinya akan bayi yang ia kandung tapi tak sempat hadir kedunia.

Mungkin jika saat ini bayinya masih ada, perutnya pasti akan membesar dan ia akan melihat bayi itu lahir kedunia ini,menjaganya dan melimpahinya dengan kasih sayang.

"Hemm,lagi usaha kok kak"ujar Mysa membalas tersenyum.

Drtttt drttt

Bunyi ponsel Tia,ia membuka layar ponselnya.

"Kerumah mamah yuk,Sa!"ajak Tia ke Mysa setelah ia memasukkan ponselnya kedalam tasnya.

"Anak aku nangis nyariin aku! Tapi kayaknya bukan Tio deh yang nyariin aku..."

"Terus kalo bukan Tio siapa kak?"tanya Mysa bingung

"Bapaknya,siapa lagi. Diakan nggak bisa tuh ditinggil sebentar,kek anak kecil dia mah! Kebalik sama anaknya!"jawab Tia

"Udah ayok,kamu kabarin juga suami kamu itu biar nyusul ke rumah mamah. Entar khawatir lagi dikira kamu kakak culik karna nggak ada dirumah"cibir Tia melangkah keluar rumah,memasuki mobilnya

Didalam perjalanan kerumah utama juga mereka selingi dengan perbincangan

"Kenapa kak Tia manggil mas Adrian, Si item? Padahalkan mas Adrian putih, kak?"heran Mysa,sedari tadi Mysa sangat ingin menanyakan itu tapi ia selalu lupa.

"Oh,itu....emmm karna dulu dia item. Kamu nggak tau aja dulu tuh Adrian item banget tau! Soalnya diakan pas SD tinggilnya sama mbah kakung  dikampung,disana dia mainnya ke sawah melulu jadi item kan,nah gara-gara itu kakak suka manggil dia Item"jelas Tia tertawa kecil,mengingat masa-masa dulu tuh memang seru ya.

Tbc!!!

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang