27.~°BÎMW°~

7.3K 467 19
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Untuk beberapa hari terakhir ini Mysa merasakan keganjilan dengan sikap Adrian yang entah mengapa membuatnya berpikiran buruk,di hari ini juga Adrian,suaminya sudah tidak ada lagi disebelahnya. Mysa terus meyakinkan dirinya jika Adrian memang sedang sibuk-sibuknya dikontor jadi dia harus mengerti itu.

Dan keanehan itu juga terjadi disemua sahabatnya,mereka seperti menjaga jarak dengannya saat Mysa bertanya ataupun berbincang dengan mereka,mereka pasti akan menjawabnya seperlunya saja tapi lebih banyak mendiaminya. Ini semua sungguh membuat hari harinya menjadi suram.

"Eh,eh Nur! Mau kekantin bareng nggak?" Ajak Mysa menarik lengan Nurani yang saat ini sedang ngobrol dengan salah satu teman kelasnya.

"Apaan si! Lepas. Gue mau kekantin bareng Dona. Lo sendiri aja ya," Nurani melepaskan tangan Mysa.

"Kan bisa bareng"

"Nggak bisa Mysa! Gue ada perlu sama dia"timpal Nurani pergi meninggalkan Mysa sendirian.

Mysa berbalik berniat untuk mencari kawan untuk pergi ke kantin bersama,bisa saja si Mysa sendirian kekantin tapi Mysa ingin ada teman mengobrol kalo sendirian kan dia hanya diam saja kaya anak ilang jadinya.

"Rogi! Elo mau ke kantin nggak? Ke kantin bareng gue yuk, gue nggak ada temennya nih"seru Mysa.

"Tap—"

"KAK ROGII!"teriak seorang gadis berlari kedalam kelas langsung mendatangi meja tempat Rogi saat ini.

"Ke kant—"

"Ah,iya gue ada janji sama Caca mau makan berdua aja di kantin gimana dong, Sa?"ujar Rogi memotong omongan Caca, Caca yang mendengar itu tentu saja ia senang tak perlu bersusah payah untuk mengajak kakak kelasnya ini untuk makan bersama dengannya.

Dengan lesu Mysa menganggukkan kepalanya mengerti. Rogi dan gadis itupun berlalu pergi dengan Rogi yang menggengam salah satu tangan Caca membuat kedua pipi gadis itu merona.

Menyendiri lagi menyendiri lagi.....
Ngenes bgt idup gue! Sebenernya mereka tuh kenapa? Emangnya gue salah apa coba?

Mysa yang tadinya lapar sekarang ia tidak lapar lagi entah kenapa rasa lapar itu hilang dengan cepat saat Mysa kembali memikirkan sikap para sahabatnya dan suaminya. Dan sekarang Mysa memilih untuk duduk termenung didalam kelas yang menyisakan beberapa anak saja yang lain mungkin pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"Mysa!"panggil Tiara si ketua kelas Mysa.

"Lo dipanggil pak kapsek noh diruangannya,cepet sono!"

"Emang ada apa?"

"Yaaa mana gue tau udah sono cepetan entar dikira gue yang kelamaan manggilin elo!"

Mysa beranjak dari duduknya,berjalan menuju tempat kepala sekolah.

"Saya langsung saja apa benar kamu telah menikah, Mysa?"tanya pak kapsek dengan serius.

"Ba–bapak tau dari mana?"

"Kamu tidak perlu tahu saya tahu dari siapa,saya tanya sekali lagi apa benar jika kamu sudah menikah?"

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang