11~°BÎMW°~

12.1K 673 4
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

Mysa terbangun dari tidurnya karna terpaan sinar matahari yang masuk melalui celah celah jendela kamar.

Mysa segera turun dari ranjang saat melihat bagian samping tempat tidurnya ada Adrian yang masih tertidur nyenyak.

Namun saat akan turun ia merasakan nyeri pada bagian selakangannya.ia berjalan tertatih tatih memungut semua baju-baju yang berserakan ditempat tidur dan lantai menaruhnya dikeranjang kotor lalu ia membersihkan diri.

Saat menatap dirinya dipantulan kaca kamar mandi Mysa tercengang begitu banyak ruam-ruam merah disekujur tubuhnya,bagaiman ia harus menutupi bekas-bekas ini?.

Setelah membersihkan diri Mysa memakai seragam sekolahnya lalu memakai hoodie dan leging untuk menutupi bekas itu. Mysa berharap bekas itu akan hilang dengan cepat.
.
.
.
.

Adrian terbangun disaat matahari sudah cukup tinggi dengan kepala yang pusing akibat efek alkohol yang Adrian konsumsi semalam.

ia menatap sekeliling, ia baru sadar jika dirinya ada didalam kamarnya. Adrian beranjak dari duduknya berjalan menuju kamar mandi.

'shit!.kenapa gue bisa mimpi ngelakuin itu sama Mysa terus kenapa itu terasa seperti nyata?'

Selesai dengan mandinya adrian turun kebawah untuk membuat kopi agar pengar yang ia rasakan sedikit berkurang etensi Adrian terfokus pada stiky note yang bertuliskan

Dimakan, aku cuman bisa masakin nasi goreng aja soalnya aku buru buru berangkat sekolah,dan ini obat pereda pengar aku beli diapotik deket rumah katanya itu bisa meredakan pengar abis mabuk jangan lupa diminun

*mysa

Bibir Adrian tersenyum tapi dengan cepat ia menghilangkan senyumnya tergantikan dengan wajah datar.

Adrian masih marah dengan Mysa soal kejadian tempo lalu di taman. Mengapa Mysa hanya diam saat lelaki lain menciumnya?.
.
.
.
.
Pulang sekolah telah tiba,seluruh murid berhamburan keluar dari kelas setelah mendengar bunyi surga itu.

"Sa lo ga papa kenapa jalan lo kaya ngegang gitu?"tanya Dora melihat tingkah laku sahabatnya ini aneh.

"Gue ga papa dor gue cuman lagi bisulan aja!"jawab ngawur Mysa. ia tak bisa fokus ke pertanyaan Dora.

ia masih memandang punggung Nurani yang telah menjauh. Kenapa Nurani sampai sekarang belum mau berbaikkan dengan dirinya?

Mysa ingin menangis saja saat ini tapi ia malu jika harus menangis didepan umum. jadi ia mencepatkan langkah kakinya menuju gerbang disana sudah ada taksi pesanannya. ia sampai lupa berpamitan dengan Dora dan memasukki taksinya. Mysa hanya ingin cepat sampai kamarnya dan menangis sepuas yang ia mau.

Mysa mendorong pintu rumah dengan lemas, badan Mysa sangat lelah apa lagi dengan pikirannya yang sudah sangat kusut ini.

Ia menatap heran kearah sepiring nasi goreng dan obat yang ia siapkan untuk Adrian yang sama sekali tak disentuh.

Ada yang aneh dengan diri Adrian mengapa tiba-tiba adrian seperti ini? ia mengurungkan niatnya untuk kekamar ia memilih untuk bertemu dengan Adrian saja dan menyelesaikan masalah apa yang membuat Adrian seperti ini.
.
.
.

Bocil Is My Wife [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang