part 2

7.5K 433 107
                                    

"Abang.."

"Hm.."

"Abang.."

"Hm.."

"Tau ah hm..hm..aja kayak yang engga bisa ngomong aja abang tuh TK lulus engga sih bicara aja engga bisa cuma hm..hm.." bintang misuh misuh sendiri gara² langit.

Langit sendir asik dengan ponselnya sambil duduk di sebelah bintang yang sedang rebahan di kakinya.

"Ya udah aku mau keluar sebentar mau cari orang yang bisa bicara dengan benar engga kayak abang!"

baru saja bintang bangun dan duduk di tepian kasur langit sudah marah "Mau kemana?" dengan tatapan tajamnya.

"Mau ke luar" dengan satu tarikan di kerah baju bintang,bintang langsung tertidur kembali ke kasur.

"Abaaang! apaan sih"

"Abang di sini karena buat jagain kamu suruh istirahat malah mau pergi tidur sekarang"

"Engga mau!" bintang kembali bangun tapi dasar langit sekarang tubuh bintang langsung di peluk oleh langit.

"Diem"

"Abang lepas"

"Tidur atau panggil daddy!"

Dengan berat hati dan terpaksa bintang diam di dekapan langit tubuhnya di apit oleh tangan dan kaki  langit.

Dasar bintang yang tak mau diam padahal tadi rendi dengan tergopoh gopohnya pulang dari rumah sakit mendengar kabar bintang sakit.

Rendi langsung memeriksa bintang dan memberikan wejangan² gratis buat bintang.

"Tidur!"

Bintang yang tak bisa berkutik apa² lagi hanya diam karena wajahnya tepat di dada bidang langit mau bicara pun susah bintang di dekap erat oleh langit.

TIdak seperti bintang langit masih enak²kan mainin hp sambil mendekap tubuh mungil bintang.

"Abang aku engga bisa napas sesak!"

"DADDY!" teriak langit melengking.

Bintang langsung mencubit tangan langit "ya ampun abang berisik ih kenapa sih ngadu mulu sama daddy iya aku bobok biar abang puas!"

"Pletak" langit menyentil kening bintang "T.I.D.U.R!"langit sengaja menekan kata tidur.

"Sakit!"

"Ok abang panggil daddy biar di suntik sekalian!"

Tak banyak bicara bintang langsung menutup matanya satu kata yang paling kejam di dunia menurut bintang yaitu SUNTIK sudah mati kutu dia sama satu benda tajam itu.

Sepuluh menit kemudian bintang sudah terlelap tidur langit pun mengendurkan pelukannya supaya bintang bisa leluasa tidur.

Bintang itu kalau sudah tidur kasur mau segimana lebarnya pasti habis sama dia kadang kepala bintang di bawah menjuntai makannya langit,rendi dan mbiil harus bangun setiap malam untuk mengecek posisi tidur bintang.

Entahlah bintang emang istimewa di hati mereka apapun akan di lakukan untuk bintang penerang hidup mereka.

Langit berjalan keluar setelah memastikan bintang tidur dengan pulas niatnya mau ke kamarnya tapi di luar kamar terlihat mbiil sedang membawa nampan susu hangat sepertinya untuk bintang.

"Buat siapa mom?"

"Buat bibin? udah tidur belum bibinnya bang?"

"Udah baru aja mommy telat"

"Yah gimana sama susunya sayang dong mommy buatin susu hangat buat bibin" mbiil menekuk wajahnya.

"Buat abang aja mom" suara rendi terdengar dari belakang tubuh langit.

Sontak langit melotot,langit itu paling anti namanya susu sedari kecil langit paling benci harus minum susu kalau minum vitamin yang di berikan daddynya masih mau tapi kalau masalah susu langit paling benci.

"Engga ah buat mommy aja"

Mbiil langsung cemberut ya sudah buang saja toh engga ada yang mau padahal mommy sudah susah bikin tapi harus di buang.

"Langit" ucap rendi sambil melotot melihat anaknya yang ogah ogahan itu.

Mbiil walaupun sudah punya anak tetep manja dan sering nangis mungkin karena rendi selalu memanjakannya bahkan langit pun sama saking sayangnya sama mommynya.

"Oh ya mom buat daddy aja tadi daddy mau katanya haus ya kan dad"

"Cup!" langit mengecup pipi mbiil "sayang mommy" tak lama langit langsung ngacir ke kamarnya menghindari mommy dan daddynya.

"Abang! balik arah!" teriak rendi tapi langit tak mengindahnya malah ngacir lari masuk ke kamarnya.

"Suttt daddy berisik tau nanti bibin bangun!"

"Lupa"

Mbiil hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suaminya yang kadang suka tak terduga.

"Ya sudah aku minum susunya biar kuat bikin adiknya langit sama bibin"  goda rendi yang malah di beri tatapan tajam oleh mbiil.

"Mesum!"

Mbill pergi setelah susunya habis di tenggak rendi,rendi pun pergi ke kamar bintang niatnya ingin memeriksa keadaan bintang.

padahal baru saja sebentar bintang tidur tapi selimut yang menutupi tubuh bintang sudah tak rapih lagi.

"Anak ini sewaktu di perut mommy kayaknya kamu yang paling engga mau diem"

Dengan telaten rendi membenarkan selimut bintang lagi dan memeriksa suhu tubuh bintang.

"Normal"

"Anak nakal kamu tuh seperti mommymu nakal tapi manja untung ada langit kalau engga daddy bisa pusing tujuh keliling ngejagain kamu sama mommy!" monolog rendi sambil mengusap ngusap rambut bintang.

"Cup" rendi mengecup dahi bintang "tidur yang tenang princes"

aq up neh ayo vote sama comen ramein yuk...biar semangat aqnya

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang