part 15

2.7K 204 43
                                    

Seketika ruangan kerja milik rendi mencekam dengan tiga orang yang sedang di sidang oleh rendi karena membuat singa yang tertidur menjadi singa galak.

"Jawab siapa yang izinin kalian buat kesalahan!"

Sontak mereka berjengkit kaget mendengar bentakan dari rendi siapa sangka rendi akan semarah ini cuma gara² mbiil yang pergi ke super market dan bintang yang yah kalian tau lah dengan cerita bintang di sekolah kemarin gara² rasya terlalu keras menyeretnya ke gudang tangan bintang sedikit memerah kebiruan sontak itu membuat rendi geram rendi tak mau sedikitpun ada yang terluka.

"Dad maafin kita" Cicit mbiil yang tau mau memperpanjang cerita lagi.

"Kamu kenapa engga izin dulu istri keluar dari rumah harus atas perizinan suami kamu tau itu, dan apa kamu ke supermarket aku memperkejakan banyak orang supaya mereka bisa mengurus semua!" Marah Rendi

Padahal mbiil sudah minta izin karena kesibukan Rendi di rumah sakit, Rendi tak kunjung membalas pesan dan telepon mbiil jadilah mbiil nekad pergi padahal para maid dan bodyguard sudah melarangnya tapi apa daya mereka hanya sebatas pekerja dan majikan.

"Maaf tapi kan aku udah berusaha menghubungi kamu sayang tapi kamunya sibuk maaf" Mbiil langsung memeluk rendi di ikuti bintang dan langit.

"Jangan marah dad kalau daddy marah malah makin tua loh"dengan polosnya bintang berucap tak taukah dia Rendi itu masih di perebutkan oleh wanita² di luaran sana tapi rendi tak menghiraukannya sudah satu kali seumur hidupnya pernah merasakan kehilangan mbiil tak mau lagi itu terjadi.

" Kalian tuh selalu buat daddy marah dan buat daddy cemas kalian tau kan apa peraturan daddy!"

Mbiil semakin mempererat pelukannya begitu juga bintang dan langit "Ya ampun kalian mau bikin daddy mati kehabisan napas!"

"He² senyum dulu dong" Ucap bintang sambil mendongak melihat wajah rendi.

"Hukuman tetap hukuman daddy tau kalian bersikap manis seperti ini ada maunya"

"Dad" Serempak semua memperlihatkan gigi dan menaikan ke dua jari membentuk huruf v.

"Ok daddy kalah tiga lawan satu tapi kalian harus janji!"

"Iya kita janji dad"

"Engga kalian berbaris dulu lepas pelukan kalian dulu daddy tau daddy tuh ngangenin" Ucap Rendi sambil menaik turunkan alisnya.

"Aish daddy ganjen" Cibir bintang.

Sontak semua tertawa dan gantian Rendi yang memeluk ketiga orang yang paling Rendi sayang di dunia ini.

"Ayo² berjejer!"

Mbiil,bintang dan langit berjejer aih sudah seperti anak SD akan di hukum saja kalau bukan suami dan daddynya mungkin sudah mereka tenggelamkan.

"Mulai dari kamu sayang" Tunjuk Rendi pada mbiil.

"Kamu harus janji engga akan mengulangi lagi pergi² tanpa izin dari aku kecuali benar² penting dan kalau melanggar kamu harus terima hukumannya!"

"Iya mas aku janji engga bakal pergi² tanpa izin dari kamu dan menerima semua hukuman dari kamu"

"Bagus,sekarang kamu langit!"

"Saya janji akan menjaga bintang dan kalau bintang terluka saya mau menerima hukuman yang di berikan apapun itu"

"saya langit berjanji akan menjaga bintang lebih dari nyawa saya sendiri dan kalau bintang terluka saya akan menerima hukuman apapun itu, yeah udah macho belum dad aku?"

Rendi mendelik sebal melihat tingkah langit di mansion ini tak boleh ada yang menyaingi rendi termasuk langit  "Hm" rendi hanya menjawab dengan singkat.

"Dan buat kamu ikut daddy ke kamar kamu,buat mommy dan buat abang masuk kamar awas aja ada yang berani ngelanggar lagi daddy iket kalian ingat!"

"Siap komandan" serempak anak dan ibu memberikan hormat.

Tak banyak bicara rendi membawa bintang ke kamarnya wajah bintang sudah pucat pasi pasti akan ada adegan yang membuatnya menangis bintang sudah berusaha memberikan kode buat abang dan mommynya tapi mereka hanya memberikan ucapan semangat dengan pelan.

Aih kalau begini sudahlah pasrah saja tak ada jalan lagi untuk kabur atau meminta merengek.

"Duduk" titah rendi setelah sampai fi kamar bintang.

"Emm dad..maaf"

Rendi tak menjawab dia sibuk mempersiapkan kotak p3k dan segala jenis teman²nya.

"Berbaring"titah rendi lagi.

"Dad..." mata bintang sudah berkaca kaca melihat wajah datar rendi yang menyeramkan.

"Berbaring daddy bilang"

Aih ini semua gara² rasya teman abangnya yang seenaknya membuat hidupnya menderita dan si cupu itu! sungguh kesialan yang luar biasa buat bintang setiap hari ada saja kecelakaan yang menimpa hidupnya.

Rendi dengan teliti memeriksa bintang "Ada yang sakit?" tanya rendi.

"Engga ada dad" ucap bintang sambil menggeleng ribut.

"Hm"

Dengan sengaja rendi meraih pergelangan tangan bintang agak kuat membuat bintang mengadung kesakitan "Ahh sakit dad jangan di tekan"

"Tadi kamu bilang tak ada yang sakit hm?"

"Maaf ini bukan salah aku ini salah temennya abang dia udah menyeret aku ke gudang aku engga bisa apa² dad cekalannya kuat sampai² tangan aku sakit" bintang menceritakannya dengan wajah menunduk takut dia tau daddy ingin mendengar dari mulut bintang sendiri bukan dari langit atau bodyguard yang selalu diam² mengikutinya.

"Bagus" rendi mengusak rambut bintang "Daddy akan balas dia,engga ada yang boleh menyakiti kamu sekecil apapun itu!"

"Tapi dad kan dia temen abang"

"Siapapun itu! tak terkecuali ingat itu"

Rendi meraih tangan bintang dengan pelan "Diam daddy akan mengobati tangan kamu"

"Pelan² dad"

"hm"

Rendi dengan teliti memberikan obat "daddy engga mau kamu terluka jangan buat daddy khawatir"

Bintang langsung memeluk tubuh tegap daddynya "aku sayang daddy"

Beberapa kali rendi mengecup pucuk kepala bintang dengan sayang "Daddy engga bakal membiarkan mereka menyakitimu nak"

Tak lama rendi mendengar dengkuran halus dari mulut bintang "anak ini gampang sekali tidur" dengan hati² rendi menidurkan bintang.

"Tidur yang nyenyak sayangnya daddy"

Untuk terakhir kalinya rendi mengecup dahi bintang dan berlalu pergi dari kamar bintang.

Rendie merogoh sakunya dan mengambil ponselnya menghubungi seseorang di sebrang sana "Bawa dia kehadapanku besok!" tanpa mendengar jawaban dari sang penerima telepon rendi sudah mematikannya kembali dan pergi ke kamarnya menemui istri nakalnya.

aq up ayo vote dan comen makash udah mau nunggu cerita yang amburadul ini maaf aq sekarang udah sibuk lagi banyak kerjaan jadi suka lambat tapi aq usahain buat up untuk kalian.

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang