part 6

4.6K 270 65
                                    

"Akhirnya aku bisa bebas"

"Ngapain lo?"

Suara yang mengintimidasi terdengar dari belakang tubuh bintang yang baru saja melompati pagar belakang sekolah.

"Eh kak snowman....ups" bintang langsung memukul bibirnya yang lancang menyebut rasya dengan snowman.

Rasya yang di panggil seperti itu hanya diam dan menatap datar bintang ada rasa berbeda dan apa ini ujung bibirnya berkedut serasa ingin tersenyum tapi mampu.

"Emm kak maaf aku mau ke kelas dulu ya permisi"

Bintang melewati rasya yang hanya memandangnya datar dan dingin tak mau berlama lama dengan si snowman bintang pun bergegas pergi tapi dasar rasya si nyebelin dia malah memarik tas punggung bintang yang membuat bintang oleng ke belakang.

"Akh.." seketika tubuh bintang serasa mau jatuh tapi di tahan oleh rasya dengan bodohnya bintang malah memejamkan matanya karena kaget membuat rasya gemas.

"Ehem.." Suara deheman rasya mengagetkan bintang yang ada di pangkuan lengan rasya.

"Eh maaf kak" bintang langsung berdiri tegak.

"Mau kemana kamu ini sudah jam belajar dan lagi ngapain kamu di sini?" tanya rasya beruntun.

"Emm itu kak emm aku kesiangan hehe" ucap bintang sambil memperlihat deretan gigi putihnya.

Rasya tak menjawab dia malah menarik tangan bintang yang entah kemana sudah lama berjalan menyusuri lorong² kelas dan rasya baru bertanya "kelas lo dimana?"

"Yang pasti aku baru kelas 10 dan katanya kelas ku di 10A kak!"

Rasya hanya mengangguk dan bejalan lagi sampai di depan kelas yang di beritahu bintang tadi "Masuk ini kelas lo!"

Karena bel sudah berbunyi jadi semua siswa dan siswi sudah masuk ke kelas masing² membuat sekolah sepi.

"Mak..." belum selesai bintang berbicara rasya sudah pergi entah kemana.

"Dasar snowman!" cibir bintang.

Tak banyak pikir bintang pun mengetuk pintu kelasnya dan terdengar suara dari arah dalam kelas "Masuk"

"Permisi bu maaf saya kesiangan boleh saya masuk?"

Bu guru dan semua yang ada di kelas menatap intens ke arah bintang lihatlah penampilan bintang yang tak bisa di katakan rapi lagi.

Rambut acak²an antribut sekolah seperti dasi ada di kantong seragam bintang dan rok yang sedikit sobek di bawahnya mungkin akibat tadi loncat dan terkena paku.

"Kamu siapa kamu mau sekolah atau mau jadi gembel?"

Bintang hanya melongo mendengar perkataan gurunya itu "maaf bu saya mau sekolah emang saya seperti gembel bu?"

Sontak semua siswa tertawa melihat kepolosan dan keberanian bintang pasalnya dia adalah guru kiler guru dengan segala aturan yang harus di taati.

"Keluar kamu dari kelas saya dan SEMUA DIAM!"

"Tapi bu..."

"Keluar saya bilang!"

Bintang tak bisa berkata apa² lagi dia keluar dengan kesalnya sudah susah payah kabur sekarang malah suruh keluar dari kelas di hari pertamanya sekolah.

Sedangkan di mansion mbiil sudah panik karena bintang hilang mbiil sudah menghubungi rendi tapi rendi tak bisa di hubungi karena sedang ada pasien operasi dan langit juga tidak dapat di hubungi entah sedang apa?

"Ini gimana sih engga ada yang bisa di hubungi sama sekali" gerutu mbiil sambil bolak balik seperti setrikaan.

Mbiil sudah menyuruh bodyguard mencari mbiil entah lah belum ada kabar sama sekali bisa di pastikan suami dan langit akan marah bila sudah mengetahui mbiil hilang.

Bintang tak tau lagi harus kemana dia hanya diam di luar kelas sambil menunggu guru killer itu habis jam pelajarannya.

"Hey bolang!"

Bintang mendongak melihat siapa yang berteriak bolang "maaf aku bukan bolang"

sontak membuat tiga sekawan itu tertawa sinis "Lo emang BO....LANG....Bocah Jalang"

"Maksud kamu apa!"

"Maksud gw apa? Pikir sama otak beku lo,lo udah kayak jalang yang suka godain cowok!"

"Plak!" satu tamparan mendarat di pipi mulus raya membuat dua temannya mentap garang bintang.

"Lo berani nampar gw!"

"Kenapa engga kamu bilang aku bolang,bolang itu bocah petualang bukan bocah jalang!"

Karena suara² berisik semua keluar kelas termasuk guru "ada apa ini heh kamu kenapa kamu masih di sini hah!"

"Dia bu udah nampar saya padahal saya kan engga salah" adu raya.

"Tapi kan..."

"Diam kamu,kamu sudah berani menampar anak kesayangan saya,saya akan hukum kamu!"

"Tapi kan bu..."

"Saya bilang diam kamu tidak berhak bicara sekarang kamu keliling lapang 10 kali dan hormat di bawah tiang bendera sampai nanti jam pulang!"

Raya dan kawan² hanya tersenyum puas melihat bintang yang di hukum "Rasain lo bolang!"

Bintang hanya diam dan berjalan gontai menuju lapang yang kemarin sudah di tunjukan raya.

"Dari mana aja lo" tanya langit melihat rasya yang dengan santainya memasuki kelas padahal jam pelajaran sudah di mulai.

"Adik lo di kelasnya"

Langit langsung mengernyit bingung "maksud lo apa?"

"Yang kemarin adik lo kan iya dia udah ada di kelasnya"

"Adik gw adik di rumah lo salah liat mungkin dia bukan adik gw!"

rasya hanya menggedikan bahunya "entah"

Perasaan langit memang sedari tadi tak enak mana lagi dia lupa ponselnya kehabisan baterai.

Dilapangan bintang hanya diam menatap luasnya lapangan berdrcak kagum menyusuri setiap inci bangunan bangunan sekolahnya.

"Bagus bet sekolahnya yak"

"Seneng aku sekolah di sini"

Lamunan bintang di kagetkan dengan suara di belakangnya yang membuat terlonjak kaget "Kenapa masih diem lo mau gue laporin lo ke guru!"

"Aih berisik mbak sebentar napa aku tuh lagi istirahat sambil mengagumi imdahnya bangunan sekolah ini"

"Waras lo!" sahut raya.

Bintang hanya mendelik sebal mendengar ucapan raya dan antek²nya.

"Cepat kamu kerjakan hukumannya kalau kamu masih ingin sekolah di sini!"

"Iya² mbak aku juga mau bawel banget sih"

"Gue bukan mbak lo!"

Bintang tak menjawab lagi dia langsung berlari mengelilingi lapangan ah rasanya sedang berlari di atas awan bahagia banget.

Bintang tak menyadari ada banyak pasang mata yang sedang memperhatikannya,bel istirahat sudah berbunyi membuat seluruh siswa dan siswi berhamburan keluar kelas dan menonton bintang yang sedang menikmati lari di siang bolang seperti ini.

Sedang asik berlari menikmati teriknya matahari tiba² tubuh bintang oleng oleh seseorang.

"Akh.. lepasin" teriak bintang.

Membuat satu sekolah riuh ada yang menertawakan ada yang mencibir dan ada yang tidak suka karena langit membawa bintang.

Di sela² riuh siswa dan siswi langit memanggku bintang dan berjalan menuju ruangnya.

Bintang yang melihat raut wajah langit yang tak bisa diartikan lagi hanya diam dan berdoa supaya hidupnya aman dan damai.

aq up maaf lama yak dan maaf mungkin makin gaje dan ngebosenin otak beku 😁 ayo vote sama comen maksih

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang