Sedari pagi rasya sudah bertengger manis di depan mansion rendi dia sengaja ingin memberikan suprise pada bintang.
Rendi sudah mengetahui rasya sudah ada di depan mansion tapi dia sengaja tak membiarkannya masuk ataupun memberitahu semua.
Kabar baiknya pagi ini bintang dan langit sudah di perbolehkan sekolah lagi dengan banyak wejangan dan peraturan tentunya.
"Pagi semua"sapa bintang sambil berjalan ke arah meja makan karena disana semua sudah menunggunya sarapan.
"cup" bintang mengecupi semua karena itu sebuah satu keharusan untuk bintang di setiap paginya.
"Mau makan apa?" tanya mbiil.
"Boleh pilih mom?" tanyanya dengan mata berbinar.
"Engga! harus nasi" suara rendi mengintrupsi.
"Aih..kenapa mommy tanya kalau udah tau jawaban dari daddy"
Mbiil hanya tersenyum melihat bintang cemberut "Kapan sih kita bisa milih soal apapun?" cibir mbiil dengan mendelik ke arah rendi tapi yang cibir hanya diam memakan sarapannya dengan santai.
"Takdir mom" suara langit.
"Sudah² kalian pagi² di sini tempat buat makan bukan tempat gibah aneh kalian gibah di depan muka orangnya" kesal rendi.
Sontak semua tersenyum melihat sang daddy marah dan semua melanjutkan sarapannya yang tertunda.
"Yuk dek kesiangan nanti!" ajak langit.
Dengan segera bintang berdiri "tumben engga harus drama dulu suruh minum vitamin" batin bintang.
Rendi selalu memberikan vitamin semua anggota keluarganya di setiap harinya di setiap selesai sarapan itu suatu keharusan buat rendi.
Di depan mansion bintang dan langit di kagetkan dengan adanya rasya yang sedang menunggu sambil menyandarkan diri ke mobil.
"Ka rasya,mau apa pagi² udah ke sini?" tanya bintang kaget.
"Jemput kamu"
"Siapa yang ngizinin lo!"marah langit.
"Langit!" peringat rendi yang sudah ada di depan pintu.
"Om selamat pagi" rasya langsung menyalami rendi.
"Pagi" jawab rendi malas.
"Pencitraan" cibir langit sambil mendelik sebal melihat rasya.
"Antar bintang sampai sekolah jangan ada luka sedikitpun dan jangan lupa tugas pertama kamu!" ucap rendi dingin dan berlalu meninggalkan bintang dan rasya.
"Yuk naik" ajak rasya pada bintang.
Bintang yang masih belum sadar hanya bisa diam mematung melihat sang daddy memperbolehkannya sekolah diantar oleh rasya.
"Hey..bibin..bibin" rasya terus memanggil manggil bintang yang masih diam mematung.
"Ah..eh iya kak ada apa?"
"Kamu kenapa hm? pagi² sudah melamun ayo masum ke mobil mau sekolah engga?"
"Mau kak iya ayo" dengan semangat bintang memasuki mobil rasya.
Di perjalanan tak ada yang bersuara rasya masih agak canggung karena ini pertama kalinya dia membawa seorang gadis begitupun bintang yang pertama kalinya diantar oleh laki² selain daddy dan abangnya.
Tak terasa perjalanan menuju sekolahpun sudah sampai bintang memberanikan diri berbicara pada rasya "emm kasya.."
Baru saja bintang memanggil rasya tatapan rasya sudah berubah menjadi dingin dan seakan menahan emosi yang akan meledak.
"Siapa yang kamu panggil" ucapnya dengan menahan amarah.
"Kasya!" cicit bintang dengan takut melihat wajah dan tatapan rasya.
"Siapa dia? kamu tau kamu hanya milik aku dan kamu tau kita baru saja jadian dan kamu sudah berani memanggil laki² lain di hadapanku" rasya terlihat menyeramkan dimata bintang saat ino.
"Mak..sud kakak a..pa?"
"Jawab siapa kasya!" bentak rasya membuat bintang berjingkat kaget.
"Ma..af aku memanggil kakak dengan kasya" cicit bintang sambil menunduk takut.
Ah sial rasya tak bisa menahan emosinya lihat saja bintang yang sudah ketakutan dengan cepat rasya menangkup wajah bintang menghadapkan dengan wajahnya.
"Maaf" sesal rasya.
"Kasya jahat hiks hiks.." ah pecah sudah air mata bintang tak tertahankan.
"Maaf aku terlalu cemburu kenapa kamu tak memberitahukan terlebih dahulu kamu punya nama kesayangan buat aku hm?"
"Aku hanya takut kasya tidak suka"
"Suka sayang aku sangat menyukainya terima kasih cup" rasya mengecup kening bintang dengan sayang menyalurkan rasa sayangnya.
"Kasya.."cicit bintang kaget sekaligus bahagia.
"Kenapa hm? kamu milik aku dan selamanya jadi milik aku"
"Sekarang kamu pejamkan mata" titah rasya.
"Mau apa kak?"
"Ayo jangan ngebantah aku engga suka di bantah ingat itu!"
"Iya kasya" bintang pun memejamkan matanya.
"Buka mulutnya" titah rasya lagi.
Sontak membuat bintang kaget dan membuka matanya lebar "KASYA MAU APA!" teriak bintang sambil menutup mulutnya.
"Huft..sayang aku bilang jangan ngebantah aku engga suka di BANTAH!"
"Kamu nakal kamu ngebantah terus akan ada hukuman buat kamu!"
"Apaan sih kasya"
"Tutup matanya buka mulutnya" rasya menyuruh bintang dengan tatapan tajamnya.
Tak banyak bicara lagi bintang mematuhi apa yang rasya perintahkan dalam batin bintang sudah berteriak ketakuatan,takut terjadi sesuatu hal yang tak dapat di prediksi.
Dengan lancarnya rasya memasukann vitamin ke dalam mulut bintang "telan awas jangan di muntahkan" titah rasya mutlak sambil menyodorkan air mineral ke arah bintang.
Bintang yang tak bisa lagi memuntahkannya hanya bisa mengambil dengan cepat air yang ada di tangan rasya dan meneguknya dengan rakus.
"Kasya jahat" marah bintang sambil memukul bahu rasya.
"Ini demi kamu sayang dan ini juga sudah menjadi tanggung jawab aku kesehatan,keselamatan,kebahagian kamu jadi tanggung jawab aku ingat itu jadi sekarang kamu harua nurut sama aku bukan hanya dengan keluargamu!"
"Tau ah aku mau masuk kelas udah siang" baru saja bintang akan membuka pintu mobil rasya sudah mencekal tangannya.
"Jangan pernah berani jalan sendiri harus bersama aku kemanapun dan masih banyak syarat yang harus kamu patuhi diam dan aku akan membuka pintunya buat kamu dan kita ke kelas bersama!" ucap rasya tegas.
Bintang hanya bisa diam sambil memberenggut kesal hatinya ingin bersama rasya tapi sikap rasya yang tak bintang sukai.
Tapi hati lebih penting dari segalanya bintang sayang rasya.
aq up maafken lama ya..ayo vote sama comen supaya aq tuh semangt 😥

KAMU SEDANG MEMBACA
Story twin's
Teen FictionLangit penuh bintang itu biasa tapi langit satu ini si ice cool yang tak terbantahkan,dingin,kejam dan tak bisa di bantah itulah segelintir sifatnya. Bintang penerang di kehidupan langit dan keluarganya bintang si ceria,ramah tapi dia tak bisa seper...