part 33

1.2K 105 12
                                    

"Pembangkang"

Satu kata itu yang keluar dari mulut rasya setelah mengetahui bintang tak ada di kelasnya padahal sudah wanti wanti tadi pagi bahwa bintang tak boleh meninggalkan kelas sebelum rasya datang menjemputnya.

Dengan satu tarikan rasya menarik tangan bintang ke tempat sunyi "Mau hukuman seperti apa?" tanya rasya dengan seringainya.

"Maaf kasya"

Rasya mengungkung badan bintang dengan kedua tanganya supaya bintang tak bisa berkutik lagi satu tangan rasya merogoh saku celananya dan mengambil sesuatu dari kantong celananya.

"Clik" pisau lipat yang sangat tajam terpangpang di depan mata bintang membuat tubuh bintang langsung bergetar hebat karena takut.

"Mungkin satu,oh tidak² dua sayatan bisa buat kamu jera dan mengerti" seringai rasya sambil memainkan pisau lipatnya di wajah bintang.

Tetesan air mata sudah dari tadi membanjiri pipi bintang di dalam kepalanya hanya ada ketakutan dan kemana abang bodohnya tidak tau kah adik tersayangnya ketakutan.

"Maaf kasya" tak pikir panjang bintang langsung memeluk rasya erat membisikan kembali kata maaf.

Rasya tak membalas pelukan bintang tangannya hanya diam tapi jelas terlihat seringai di wajah tampannya rasya hanya ingin menakuti bintang dengan mainannya tak ada niatan dia mencelakai bintang apalagi dengan mainnannya.

Tak ada respon dari rasya bintang makin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher rasya tetap dengan kata maafnya dan lelehan air mata yang tak hentinya.

Ada rasa kasian pada bintang dengan penuh kasih sayang menangkup wajah bintang  "Jangan nangis air mata kamu berharga buat aku"

"Maaf jangan hukum aku dengan pisau kamu"

"Terus mau hukuman apa hm?"

"Aku lagi baik loh nanya kamu mau di hukum seperti apa?"

Bintang menggeleng " engga mau di hukum aku engga salah"

"Tambah satu kesalahan lagi"

Kerutan di dahi bintang terlihat tatkala rasya dengan tenangnya berbicara satu kesalahan lagi yang bintang perbuat padahalkan dia sedang bersamanya.

Seakan tau apa yang di pikirkan rasya  dengan santainya rasya berbicara satu kesalahan bintang adalah tidak mengakui bahwa bintang salah.

Gila!

Psychopat!

Mungkin kata yang pantas buat rasya menurut bintang tapi apa bintang tak bisa berbuat apa².

Semua ini hanya gara² bintang yang tak bisa menahan ingin pergi ke kamar mandi jadi sperti ini.

Bodoh!

Flasback

"Bugh"

"Aws sakit!"

Dengan pelan bintang mengusap ngusap hidungnya yang terbentur sesuatu yang cukup keras.

"Maaf..maaf"

"Oh engga apa² arga aku baik² aja ko"

Arga si manusia cupu yang diam² menyukai bintang ah mungkin kalian masih ingat kan?

Arga pergi begitu saja dari hadapan bintang yang masih bingung karena semua siswa dan siswi sudah berkeliaran di luar kelas pikirnya padahal belum istirahat tapi kenapa semua sudah keluar kelas.

Bintang tergesa gesa pergi ke kelasnya lagi setelah dia tadi sudah dari kamar mandi membuang apa yang harus dibuang seperti mantan yang harus di buang karena di simpan juga hanya akan menyakitkan.

"Gawat semua sudah keluar kelas kasya juga pasti sudah ke kelas aku"

Belum saja bintang sampai di depan kelasnya tangannya sudah di cekal oleh seseorang yang dengan tak sabarannya menyeretnya langsung menuju tempat yang sunyi.

"Kasya" pekik bintang tapi rasya tak bergeming terus menyeret bintang dengan cengkraman tangan yang cukup kuat membuat bintang mengaduh kesakitan.

"Sakit kasya" rintih bintang tapi tak di hiraukan oleh rasya.

"Bugh" rasya membenturkan tubuh bintang ke tembok dan mengkukungnya.

flasback off

"Kenapa melamun hm?"

"Engga" jawab bintang dengan terbata bata melihat tatapan tajam rasya.

"Siapa yang berbicara denganmu tadi"

Bintang berpikir sejenak mengingat ngingat siapa? "Oh teman ak..akh"

Rasya mencengkram dagu bintang saat bintang bicara padahal belum selesai bintang berbicara sudah

"Berani kamu bilang seperti itu"

"Sa...kit kasya" rintih bintang dengan air mata yang mengalir kembali.

"Jangan buat aku marah,jangan buat aku cemburu ingat itu kamu sudah banyak melakukan kesalahan!"

"Hiks..hiks..maaf"

"Akh..bugh!" rasya meninju tembok tepat sebelah wajah bintang membuat bintang seketika memejamkan mata.

"Cup" rasya tiba² mencium hidung bintang "jangan buat aku marah" bisiknya.

"Maaf" bintang kembali memeluk rasya erat tapi rasya lamgsung melepas pelukan bintang.

"Pergilah sebelum aku khilaf dan melukai kamu" "cup" rasya kembali mencium hidung bintang "aku akan menghapus jejak yang di tinggalkan dia!"

Bintang hanya diam tak berkata apapun di satu sisi rasya sangat pengertian,perhatian tapi di sisi lain sipat psycopat nya tak bisa hilang.

Bintang pergi meninggalkan rasya sendiri dengan masih di liputi emosi satu yang rasya cari arga dia harus menerima balasannya atas apa yang diperbuatnya.

"Bugh"

"Bugh"

"Bugh"

Rasya tak memberikan satu kesempatan untuk arga yang sudah hampir tak berdaya lagi.

"Bajingan jangan pernah mendekati bintang lagi"

"Bugh"

"Cupu!" cibir rasya sambil menyeka darah di ujung bibirnya.

Arga sengaja membuat rasya emosi supaya bintang tau bagaimana rasya dan bagaimana sipatnya.

Mendengar ribut² langit dan teman temannya langsung melihat dan melerai rasya yang terus membabi buta menghantam tubuh arga terutama wajahnya.

"Udah rasya lo harus sadar!" langit melerai dan dua temannya menghadang rasya yang ingin memukul kembali.

"Sya lo apa² hah!" bentak leo.

"Lepasin anjing"

"Lo yang harus berhenti!" sekarang dafa yang mencoba melerai rasya.

"Lepas gw belum puas sebelum nyawanya hilang!"

Langit,leo dan dafa berusaha menyeret tubuh rasya menjauh dari arga yang sudah tak sadarkan diri di balik kerumunan siswa siswi yang menonton pentarungan ini ada bintang yang sudah membekap mulutnya sendiri karena melihat kelakuan rasya yang hampir membunuh arga.

"Bugh" langit,dafa dan leo mendorong tubuh rasya di sofa yang ada di ruangan pribadi langit.

"Apa²an lo hah cari mati" langit menjadi emosi melihat rasya seperti itu.

"Jangan banyak bacot!" rasya menghempaskan tangannya mencoba menyingkirkan tubuh langit.

"Lo yang harus diam!" tunjuk leo.

"Minum" dafa mencoba memberikan ketenangan untuk rasya tapi apa rasya malah membanting botol minum yang di bawa dafa.

"Gw engga butuh ini gw butuh nyawa!"

"Diam lo udah membuat semua kacau lo harus ingat bintang pasti melihat ini apa yang di pikirkan bintang"

Seketika rasya diam bener kata bintang dia tak memikirkan perasaan bintang perasaan pujaan hatinya.

up lah kuy komen dan vote..

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang