part 14

3K 199 48
                                    

"Tasya.." seseorang melayangkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Emm bintang" dengan segera bintang  berjabat tangan.

"Aih gw juga mau kenalan ma lo gw gadis"

"Gw..gw citra siswi yang paling cantik,pinter,baik dan yang paling penting engga sombong yak" ucap nya

Bintang hanya terkekeh melihat teman² barunya ini baru saja di masuk tapi teman² barunya sudah mai berteman dengan dia ah jangan lupakan dengan uks,bintang diam² kabur setelah langit dan teman² pergi ke kelas karena melihat bintang sudah tertidur pulas tapi itu semua bohong belaka.

"Eh tadi lo kenapa sampe jatoh nubruk si cupu awas lo ada yang bilang dia psyco" bisik citra yang mendapat jitakan dari gadis dan tasya.

"Anjir sakit lo pada mau gw geger otak!" marah citra.

"Lo kalau ngomong ka bener kalau kedengeran c.arga bisa mati lo di tangan dia"

"He he" citra hanya nyengir kambing.

"lo mau engga gw buatin foto keluarga sama kambing" dengan polosnya gadis menanyakan itu.

"anjir lo ngatain gw kayak kambing!"

Gadis,bintang dan tasya hanya tertawa melihat kekesalan citra "sudah² perut aku sakit ketawa terus" ujar bintang sambil menahan perutnya.

Untung saja sekarang jamkos kalau tidak sudah di pastikan mereka akan di keluarkan dari kelas karena kebisingan mereka berempat.

"brak!" suara meja di gebrak oleh seseorang yang tiada lain adalah langit sang ketos.

Langit langsung menatap tajam bintang dengan deru napas yang terengah engah menahan emosi melihat bintang yang dengan santainya sedang bercanda gurau.

"Abang" cicit bintang takut,sontak semua teman² bintang yang baru saja berkenalan langsung beringsut pergi meninggalkan bintang yang sedang di tatap tajam oleh langit.

"Abang tadi bilang apa?"

"Aku udah baikan ko bang"

"Kamu...eeuuuh!" tidak langit harus bisa menahan emosinya bisa gawat kalau bintang ketakuatan lagi bukan hanya hukuman mungkin nyawanya sudah hilang oleh daddynya sendiri.

Dengan berat langit menghembuskan napasnya dalam dalam sambil menutup matanya menghilangkan emosi yang menghimpit di dadanya,baru saja mata langit terbuka sudah di kagetkan dengan rasya yang menggenggam tangan bintang untuk pergi dari depan abangnya.

Mata langit langsung melotot tak terima adik kesayangannya di ambil begitu saja oleh orang yang tak berprikemanusian si ice man.

"RASYA MAU BAWA KEMANA BINTANG!" suara langit menggelegar di dalam ruangan kelas bintang.

Rasya tak memperdulikannya dia terus menarik tangan bintang dengan sedikit kasar membuat bintang tak bisa melepaskannya.

"Sakit kak" ujar bintang tapi rasya tak memperdulikan itu dia seakan tuli di belakangnya pun langit tengah berlari mendekati bintang tapi karena banyak siswa dan siswi yang baru keluar kelas karena sekarang waktunya jam istirahat.

Rasya membawa bintang ke sebuah gudang "bruk" badan bintang langsung mengenai tembok gudang.

"Awss sakit kak"

Rasya tak menanggapinya malah menghimpit tubuh bintang di kedua tangannya "mine" ucap rasya di depan wajah bintang.

Sontak membuat bintang kaget dan segera mendorong tubuh rasya tapi nihil tubuh rasya tak terusik sedikitpun oleh dorongan bintang.

"Awas kak aku mau keluar dari sini"

"Mine" lagi rasya mengucapkan kata itu di depan wajah bintang membuat darah bintang berdesir hebat.

"Apaan sih kak awas nanti kak langit nyariin aku kak!" marah bintang.

"Kamu harus jadi pacar aku!" ucap rasya mantap.

Bintang hanya bisa melongo kaget apakah ini rasanya di tembak seorang cowok seperti di film² ah rasanya seperti ada kupu² terbang di dalam perutnya.

"Engga" jawab bintang sengaja bintang menjawab seperti itu apa²an baru saja kenal dia sudah mememinta menjadi pacarnya apa kata keluarganya nanti.

"Ok aku kasih kamu 30hari mulai dari sekarang kamu harus menjawabnya tapi aku tidak mau ada penolakan sama sekali"

"Selama 30 hari kamu bebas tapi liat setelah 30hari jangan harap kamu bebas dan bisa melakukan apapun"

"Maksud kakak apa?"

"Kamu hanya milik rasya tidak boleh ada yang menyentuh apalagi menyakitimu sayang" rasya mengelus pipi gembil bintang membuat darah bintang semakin berdesir dan jantungnya semakin maraton di dalam sana.

"HEY RASYA LO APAIN ADIK GW ANJI***" dengan sekali hentakan langit langsung menarik baju rasya "Lo apain adik gw hah!"

"Santai bro" rasya berusaha santai sambil memegang tangan langit yang menarik kerah bajunya.

"Bugh" satu pukulan langit berikan di pipi rasya membuat ujung bibirnya mengeluarkan darah.

"ABANG! UDAH!" teriak langit histeris melihat kemarahan di mata langit.

"DIAM KAMU INI URUSAN ABANG KAMU PERGI KE RUANGAN ABANG AWAS KALAU KAMU TIDAK DI SANA!"

Bintang hanya bisa menangis di bentak lagi oleh langit dan berlari menuju ruangan abangnya.

"Jawab sya lo apain ADIK GW!"

"Gw engga ngapa²in adik lo gw hanya bermain sebentar" smirk rasya.

"Jangan harap lo bisa mainin adik gw ngerti!" langit mendorong tubuh rasya.

"Gw suka sama adik lo dan lo engga berhak larang gw ngerti"

"Hah suka gw tau sifat lo gw tau sya dan jangan harap lo bisa dapetin adik gw karena adik gw hanya milik gw dan keluarga gw bukan milik lo" tunjuk langit.

Rasya hanya tersenyum tipis "Lo tau kan gw bakal lakuin semua cara agar dapetin yang gw mau"

"Adik gw bukan barang anji***!" emosi langit kembali terpancing dan kembali memberikan satu bogeman di pipi rasya tapi rasya hanya diam dan menyeka darah di ujung bibirnya yang sialnya keluar lagi.

"Manis,harum...." celoteh rasya sambil mencium dan menjilat darahnya sendiri.

"Dasar iblis!" langit langsung berlalu meninggalkan rasya yang tersenyum miring.

"Is mine,tunggu tanggal mainnya kamu akan menjadi milikku seutuhnya sayang"

Langit berjalan dengan tergesa² pikiran dan perasaannya tak karuan bintang pasti marah dan bintang pasti sakit hati dengan perkataannya tadi.

Langit membuka pintu dengan hati² takut² bintang akan marah setelah pintu terbuka lebar langit melongo melihat bintang sedang memakan coklat dan memainkan ponselnya.

"Apa" desis bintang marah.

"He he maaf" langit langsug menubruk tubuh bintang dan memeluknya erat.

"Sesak abang"teriak bintang tapi langit tak peduli dia takut bintang marah dan terjadi apa² lagi dengannya.

Langit langsung menangkup wajah bintang "jangan. nangis maafin abang ya dan satu lagi jauhin rasya abang engga mau kamu kenapa² inget pesen abang!"

"Siap my boz" jawab bintang dengan lantang.

Langit hanya terkekeh dan mengusak rambut bintang tapi tetap hatinya merasa takut rasya akan berbuat yang lebih dari tadi langit tau sifat rasya langit tau semua tentang rasya.

aq up maaf lama kerjaanku banyak banget mo tanya makin gaje engga sih 🤧 Ayo vote dan comen yak makasih.

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang