part 24

1.7K 122 24
                                    

Kejam beringas dan tak bisa di bantah itulah dave tapi yang paling dave suka adalah darah teriakan ketakutan dan kecemasan.

Banyak yang tak tau rasya mempunyai alter ego hanya ayahnya yang tau karena dave sengaja di buat oleh richard sendiri.

Sedari kecil rasya selalu di bawa kala richard menyiksa mangsanya bercak darah yang terlihat dan kesakitan,ketakutan,kecemasan membuat rasya bahagia dan tumbuhlah dave alter ego dari rasya.

Richard yang mengetahui itu bahagia  ini yang richard inginkan,richard sengaja membuat dave di diri rasya untuk melindunginya dari para musuhnya.

Dave menyukai bau darah dan dave punya ruangan khusus untuk menyayat setiap mangsanya richard selalu memberikan mangsa untuk dave mainkan sudah banyak koleksi darah bahkan organ tubuh manusia di ruangan dave.

Dave gila dave jahat bahkan dave keji itu yang selalu jadi ketakutan rendi,rendi tau siapa richard dan siapa rasya bahkan rendi tau rasya punya alter ego dave.

Bukan rendi tak mau bintang bahagia tapi rendi takut rasya melukai bintang walaupun rasya sudah melakukan pemeriksaan agar bisa menahan emosi yang sering melutup letup tapi rendi tetaplah rendi yang tak ingin terjadi apa² dengan bintang maupun anggota keluarga yang lainnya.

Bahkan langitpun tak tau kalau temannya itu mempunyai alter ego sebagai dave yang dia tau rasya hanya di manusia super dingin yang tak mau tau keadaan sekitar.

Tapi setelah rendi mengatakan semua tentang rasya langit mengerti kenapa daddynya sangat melarang keras bintang berhubungan dengan rasya.

"Dad apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"

"Entahlah daddy juga masih harus berpikir keras"

"Bintang dalam bahaya dan aku tak mau bintang dilukai oleh siapapun"

"Siapa yang ingin daddy juga tak ingin bintang menderita tapi apa yang kita lakukan malah membuatnya menderita bintang tak mengerti ini semua"

"Aku akan membicarakan ini dengan bintang dad"

"Percuma bintang sudah di tutupi rasa cinta buat rasya,rasya sudah mencuci otak bintang!"

"Tapi dad.."

"Sudahlah itu menjadi urusan daddy lebih baik kamu tidur sudah malam biarkan daddy yang memikirkannya"

"Baiklah tapi aku akan tetap membantumu dad ingat aku bisa diandalkan"

Rendi hanya tersenyum tipis melihat langit sudah pergi meninggalkannya sendiri di ruang kerjanya dengan sejuta pikiran yang masih tak tau jalan keluarnya.

Ingin rasanya rendi pergi tanpa ada yang tau tapi semua percuma koneksi richard dimana² bahkan di pelosok pun dia punya entah rendi harus berbuat apa dia hanya punya kartu as jantungnya richard tapi apa itu mampu membuat seorang rasya tak melukai bintang bila mereka berdekatan ah memikirkannya saja sudah membuat kepala mendidih.

"Mas..." suara mbiil membuyarkan lamunan rendi yang sedang berpikir keras.

"Hey aku bilang kamu harus istirahat kamu malah kemari ada apa hm?" rendi mengubah raut wajahnya menjadi ceria di depan mbiil dia tak mau terlihat sedang bingung.

"Emm mas aku mau bicara sama kamu?"

"Mau bicara apa hm? ini sudah malam dan waktunya kamu tidur!"

"Emm bintang mas" mbiil bingung harus bicara dari mana mbiil kasian melihat bintang yang terus terusan menangisi rasya.

"Aku tau apa yang kamu ingin bicarakan tapi alangkah baiknya kamu sekarang beristirahat ini sudah malam aku tau apa yang terbaik buat kalian"

"Tapi mas..."

"NABILA!" bentak rendi membuat mbiil menunduk takut pasalnya kalau rendi sudah memanggil namanya berarti itu dalam keadaan marah.

Mbiil berlari menjauh keluar ruangan rendi dengan isakan hati ibu mana yang tega melihat anaknya sedih melihat anaknya menderita mbiil pun sama sakit rasanya melihat bintang menangis karena hanya ingin melihat keadaan rasya tapi oleh rendi tak di perbolehkan.

"Kamu jahat mas hiks hiks"

"Kamu jahat aku engga tega lihat bintang yang menangis" isakan mbiil di atas kasur melampiaskan semua kekesalan dan kesedihannya mbiil tak mengetahui kehidupan rasya dan richard yang sangat berbahaya bagi bintang setau mbiil rendi egois hanya mementingkan dirinya dan kekangan pada bintang.

Perlahan mbiil tertidur dengan masih sesegukan rendi yang sedari tadi sudah ada di dekatnya hanya bisa mengelus surai hitam milik mbiil dengan perasaan yang tak tau harus bagaimana rendi juga tau bintang sudah dewasa sudah ingin mengenal cinta tapi apa kenapa harus rasya si manusia pscyicopat.

Rendi dengan hati² ikut membaringkan tubuhnya di sisi mbiil yang sudah terlelap tidur ingin menenangkan diri walaupun hanya sebentar untuk kembali memikirkan hari esok akan bagaimana.

Berbeda dimansion rendi di rumah sakit rasya benar membuat para dokter dan suster kewalahan dengan sikap dan sipat dia bayangkan sudah berapa kali dokter dan suster harus kembali menusukan jarum infus ke tangan rasya.

Dengan sengaja rasya selalu mencabut dan memainkan darahnya sendiri akibat tak di bolehkan pulang oleh ayahnya sendiri dasar gila rasya memang gila.

"Kau mau apa rasya?"

"Pulang"

Richrad menghela napas panjang sedari dulu kalau rasya sakit pasti akan susah di atur "Kau masih butuh obat² obatan itu nak ayolah hanya beberapa hari saja"

"Ok tapi aku minta dokter dan suster yang selalu menancapkan jarum ini buat aku jadikan mainan?"

"Kamu gila mereka tidak salah dan tidak berbuat apapun hanya ingin menyembuhkanmu" richard marah mendengar permintaan dave sekarang bukan rasya lagi.

"Kalau begitu ayo pulang sebelum aku ingin darah mereka dan otak mereka jadi koleksiku" dengan entengnya dave berkata membuat para dokter dan suster mundur dan bergedik ngeri.

"Terserah kau lah nak ayah sudah tak sanggup menahanmu di sini tapi bila terjadi sesuatu dengan mu jangan salahkan ayah!"

"Ok" rasya bangkit dari blankar rumah sakitnya dan berjalan ingin berganti baju.

Setelah berganti baju rasya mendekati salah satu suster yang ada di hadapan ayahnya dengan tak berperasaan rasya menarik tangannya "ayah aku mau dia boleh satu saja" rasya sudah mencengkram tangannya dengan kuat membuat suster itu merintih kesakitan.

"Lepaskan dia dave!"

"Tidak dia kasar tanganku sampai biru karena tusukan jarum dia sepertinya enak juga kalau aku tusuk dia dengan seribu jarum racun dan aku biarkan dia menderita" tiba² tawa dave pecah membuat semua bergedik ngeri kecuali richard.

"Tidak lepaskan dia ayah sudah punya mainan lebih baik dari dia" dengan tidak warasnya rasya malah menancapkan suntikan yang ada di tangannya sengaja dia sembunyikan di dalam saku celananya.

"Cess...akh" jeritan suster itu menggema kala suntikan itu mengenai lehernya,dengan sekali tarikan rasya mencabutnya membuat darahnya mengalir.

"DAVE!" bentak richard.

Tapi dave tak menghiraukan dia menjilati darah yang terus mengalir di leher suster itu dengan perasaan bahagia.

yuk vote sama comen...entahlah mo di bwa kemana cerita ini 😁 oh ya kalau di sini ada yang baca cerita danish 2 maafken ye aq unpublish lagi 😥 galau emake neh sudahlah ayo vote sama comen maksh..

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang