"Sesuai dengan perjanjian sekali saja kamu melakukan kesalahn maka kamu harus meninggalkan bintang untuk selamanya"
Kalimat itu terus terngiang di telinga rasya apa salahnya padahal dia sudah melakukan hal yang benar dan dia sudah menjaga bintang tapi tetap saja rasya kecolongan.
Vodka menemani rasya saat ini rasya meneguknya dengan tak sabaran baru saja dia mendapatkan bintang sekarang rasya di uji kembali ada apa dengan cintanya apakah begitu sulit untuk menjalin cinta dengan bintang.
Rasya memikirkan hal gila supaya bintang benar² menjadi miliknya hanya miliknya tapi apa bintang bisa menerimanya apa bintang tidak akan berbalik menjadi benci akh memikirkannya saja membuat rasya kesal dan marah.
Entah sudah berapa botol vodka jenis Russo baltique vodka rasya minum vodka yang sangat mahal harganya mencapai 14,9 M tapi rasya tak peduli uang ayahnya sangatlah banyak hanya untuk membeli vodka saja tidak akan membangkrutkan ayahnya menjadi gembel.
Rasya meneguknya dengan sekali tegukan di gelas kecil padahal untuk orang awam satu tetes saja sudah terasa pahit dan membakar tenggorokan tapi untuk rasya tidak ini jalan satu²nya untuk melampiaskan semua rasa penyesalannya.
Setelah rasya dan langit membawa bintang ke rumah sakit rendi rasya langsung di seret keruangan rendi dan betapa murkanya rendi melihat keadaan bintang yang tak bisa di katakan baik.
rasya butuh pelampiasan padahal tadi rasya sudah membuat siska menjadi mayat tak lupa dengan temannya siska tak bisa di biarkan mereka menjadi pelampiasan kebengisan rasya bayangkan saja rasya dengan teganya memisahkan anggota tubuh mereka dan dengan teganya rasya juga membuat keluarganya hancur seketika menjadi gembel.
Tepukan di pundak rasya membuyarkan semua lamunan rasya yang sedang menyesap vodkanya "son"
Rasya mendongak melihat mata tajam ayahnya "Ayah tolong" hanya satu kata itu yang keluar dari rasya.
Sebelum bicara richard menghela nafas sejenak menghilangkan kekhawatirannya pada anak semata wayang "Ayah bisa bantu apa hm?"
"Entahlah ayah aku sudah gagal menjaganya"
"Kamu bisa memperbaiki semuanya jangan menyerah dan jangan biarkan mereka menilaimu lemah nak! kamu pasti bisa ayah selalu mendukungmu nak!"
"Caranya ayah aku sudah tak bisa berpikir lagi"
Lagi dan lagi richard menghela napas panjang "Pikirkanlah jangan gegabah"
"Akh..." rasya membanting gelas yang berisi vodka itu ke segala arah masa bodoh dengan pecahannya.
"Jangan bodoh beristirahatlah dan berpikir ayah percaya kamu pasti punya jalan keluarnya ayah tak bisa membantu apapun selain dukungan jangan buat dirimu menderita karena hanya kamu harta ayah yang paling berharga"
Rasya menurut dan pergi meninggalkan ayahnya,richard berdiri memperhatikan punggung rasya yang semakin menghilang.
"Berusahalah semampu son ayah selalu ada di belakangmu" monolog richard.
Rasya langsung masuk ke kamar dan membersihkan diri sambil memikirkan hal² yang tadi sempat terlintas di kepalanya.
Di rumah sakit bintang tak mau bicara dengan siapapun karena kesal abang dan rasya malah membawanya ke rumah sakit padahal dia baik² saja.
"Tidurlah jangan biarkan daddy menyuntikan obat penenang padamu" kesal rendi karena sedari tadi bintang sangatlah menyebalkan menurut rendi tapi rendi sangat menyayanginya lebih dari apapun.
"Dad aku baru bangun masa aku harus tidur lagi aku mau pulang bukan mau tidur!" kesal bintang.
"Abang tolong ambilkan suntikan penenang buat adek biar adek engga banyak bicara dan banyak istirahat"
Bintang langsung menatap mbiil dengan mata berkaca kaca meminta bantuan supaya daddynya tidak melakukan itu tapi naas mbiil malah menggedikan bahunya tanda tak tau apa² dengan wajah di tekuk seperti kertas lipat kusut bintang menaikan selimutnya dan berbaring.
"Pejamkan matamu" suara dingin daddynya terdengar lagi.
Tak mau banyak bicara bintang pun langsung menutup matanya untuk sementara karena kalau untuk selamanya mati namanya.
Tak lama dengkuran halus terdengar di mulut mbiil rendi,mbiil dan langit pun duduk di sofa yang ada di kamar bintang dan sibuk dengan masing² gadgetnya.
Hingga terdengar suara ketukan pintu "Siapa?" tanya rendi dari dalam kamar bintang.
Tapi tak ada jawaban hingga mbiil berdiri berniat membuka pintu tapi di cekal oleh rendi " biar daddy saja yang buka"
Rendi bangkit dari duduknya dan membuka pintu di balik pintu terlihat seorang pemuda yang berpenampilan casual dan membawa seikat bunga.
"Ada apa kamu kemari" tanya rendi langsung.
"Saya ingin menjenguk bintang om"
"Pulanglah bintang tak bisa di ganggu dia sedang tidur dan kamu saya sudah bilang tak boleh datang kemari lagi!"
"Tapi om saya hanya ingin melihat bintang saya ingin tau keadaannya sebentar saja om"
"Tidak bisa pulanglah sebelum para bodyguard membuatmu tak bisa berjalan lagi"
"Tapi..om" belum juga pemuda itu meneruskan perkatanyaannya tapi rendi dengan tak ada ahlaknya menutup pintu dengan kerasnya membuat bintang terlonjak bangun kerena kaget.
"Ada apa dad" serempak semua termasuk bintang.
"Tidak ada duduklah kembali dan untuk kamu bintang tidurlah kembali"
"Aku..." lagi² baru saja bintang berkata sekata sudah terdengar suara ribut di depan pintu kamar bintang.
"BINTANG INI AKU RASYA AKU SAYANG KAMU MAAF BIBIN!"
"BINTANG AKU INGIN BERTEMU TOLONG AKU ADA DI DEPAN PINTU KAMAR KAMU!"
"BINTANG MAAFIN AKU SAYANG!"
Sudah seperti di hutan saja rasya berteriak teriak di depan kamar bintang dengan di jaga oleh beberapa bodyguard.
Dengan cepat bintang langsung turun dari ranjang rendi yang melihatnya pun langsung mendekat "selangkah kamu turun dari tempat tidur jangan harap rasya bisa melihatmu lagi!" ancam rendi.
Mbiil mendekati bintang dan memeluknya menenangkan sedangkan langit berniat menemui rasya "Abang please jangan berantem lagi abang hiks hiks"
Langit menatap tajam bintang sial hanya karena rasya adik tercintanya bisa menangis hiteris seperti ini hanya karena rasya bajingan.
"Diam abang akan urus semuanya!"
"Abang aku mohon kasian kasya abang,daddy aku mohon dad" bintang meronta di dekapan mbiil dan berniat menemui rasya tapi dengan sigap rendi mencekalnya.
Dengan cekatan rendi mengambil suntikan di dalam jasnya dan menyuntikannya di selang infus bintang membuat bintang menggeleng ribut tapi tak lama bintang pun lemas dan tertidur kembali.
Melihat itu dengan langkah lebar langit menemui rasya tapi suara tegas rendi mengurungkan niatnya "biarkan dia daddy mau tau seberapa besar dia menyesali kecerobohannya"
"Tapi dad.."
"Langit kamu dengar apa yang daddy bilang biarkan saja jangan buat daddy marah" suara rendi menajam.
"Baiklah terserah daddy saja" langit mengalah dan duduk kembali dengan perasaan kesal ingin sekali membunuh teman satunya itu ataukah sekarang menjadi musuhnya.
yuhuu gimana sama rasya yak? oh ya di part yang seblumnya banyak yang bilang aq tyfo karena nama rasya jadi kasya itu bukan tyfo yak sengaja aq buat bintang memanggil rasya dengan kasya karena kalau kak rasya ribet jadi aku bikin kasya.
sudah lah ayo vote sama comen biar tambah semangt aq nya maksh buat semua sajauh ini sudah mengikuti emak² riweh ini 😘 sayang kalian banyak banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story twin's
Teen FictionLangit penuh bintang itu biasa tapi langit satu ini si ice cool yang tak terbantahkan,dingin,kejam dan tak bisa di bantah itulah segelintir sifatnya. Bintang penerang di kehidupan langit dan keluarganya bintang si ceria,ramah tapi dia tak bisa seper...