part 7

4.3K 267 51
                                    

Kilatan amarah terlihat dari netra langit yang memandang tajam bintang yang terduduk di kursi sambil memilin milin ujung roknya yang sudah sobek.

Hembusan napas panjang terdengar dari mulut langit sebelum dia berbicara pada bintang untuk menekan seluruh emosi yang ada.

"Harus apalagi abang buat ngadepin kenakalan kamu!"

"Maaf aku cuma sekolah bang"

"Iya tapi kan kamu itu belum pulih gimana kalau tadi kamu drop kayak kemarin hah siapa yang sedih kita semua BIBIN"

"Tapi kan...."

"Engga usah banyak bicara kamu tuh udah salah ngeyel lagi"

"Abang engga sanggup kalau kayak gini biar daddy aja yang ngasih kamu hukuman!"

"Grep" bintang langsung memeluk langit ,rasa hangat langsung menjalar di sekujur tubuh langit hatinya pun seperti menghangat merasakan pelukan bintang.

Ini salah satu kelemahan langit kalau sedang marah dan bintang langsung memeluknya pasti emosi langit akan segera mereda.

"Abang jangan marah" bintang mendongak sambil menunjukan wajah imutnya.

Terdengar lagi helaan napas langit "gimana abang engga marah kamu tuh selalu buat abang jantungan mau abang kamu punya penyakit jantung?"

Dengan cepat bintang langsung menggeleng ribut "engga mau aku sayang abang"

"Kalau sayang nurut sama abang!"

"Tapi kan...."

Langit langsung melepas pelukan bintang setelah mendengar perkataan bintang "ok kalau kamu engga mau nurut abang marah sama kamu!"

Baru saja bintang akan membalas ucapan langit tapi keburu ada rasya yang membawa sebotol air mineral.

"Minum" ucap rasya sambil menyodorkan sebotol air mineralnya.

"Makasih kak snowman"

"rasya bukan snowman" timpalnya.

Langit sudah ingin terbahak bahak mendengar rasya di panggil dengan snowman tapi ego langit tinggi jadi langit hanya diam.

Bintang langsung membuka tutup botolnya langsung meneguk dengan sekali tegukan membuat bintang tersedak.

"Uhuk uhuk..." langit dan rasya langsung mendekat dan menepuk nepuk punggung bintang.

"Plak" tiba tiba tangan rasya di pukul oleh langit "jauhkan tangan kotormu dari bintang!"

rasya hanya memutar bola matanya jengah dan berlalu pergi meninggalkan langit dan bintang.

Di parkiran sekolah para siswi sudah berhamburan melihat kedatangan sugar daddy.

"akh..mau sugar daddynya"

"Anjim gw meleleh woi"

"Kamu buat hatiku mendua mas"

Seperti itulah kira² celotehan celotehab para siswi yang berkerumun melihat rendi.

Bayangkan saja rendi datang dengan masih memakai snelli dokternya di balut dengan kemeja biru dongker di dalamnya dan kancing yang terbuka dua di atas tak lupa celana hitam dan sepatu hitam.

Walaupun raut wajah rendi terlihat lelah dan panik itu tak membuat ketampanan rendi hilang malah menambah kesan coolnya.

"Brak" pintu ruangan langit terbuka dengan tidak sabaranya.

"Daddy" serempak keduanya.

Rendi langsung menghampiri bintang membolak balik tubuhnya melihat takut ada yang terluka.

"Kamu engga apa²?" tanya rendi.

Bintang menggeleng "Aku baik ko dad"

"Langit kenapa kamu biarkan lagi bintang berkeliaran seperti ini tanpa pengawasan sama sekali!"

"Maaf dad tadi ponselku mati dan aku baru tau bintang kabur dari mansion saat bintang di...dihukum berlari di lapangan!"

Sontak mata rendi langsung melotot mendengar bintang yang di hukum "siapa yang berani menghukum kamu!"

Bintang hanya meringis melihat kemarahan rendi dan memberikan isarat untuk diam kepada langit.

"Dad aku engga di hukum ko"

Rendi langsung menghembuskan napas panjang dan berpikir positif menurut rendi ini bukan waktunya untuk memperbesar masalah itu mungkin nanti setelah dia menghukum bintang baru rendi akan mencari tau siapa yang berani berbuat seperti itu pada bintang.

"Akhh...sakit...sakit dad" dengan tidak berperasaannya rendi menjewer bintang dan langit bersamaan.

"Akhh lepas dad sakit..." rengek bintang langit hanya bisa meringis kesakitan tanpa mau memohon.

"HUKUMAN BUAT KALIAN!"

"Dan ini apa kenapa penampilan kamu seperti ini langit ambilkan rok buat bintang atau ambilkan apa saja buat menutupi kakinya"

Langit langsung pergi mencari sesuatu yang bisa menutupi kaki bintang.

"Ini dad" langit menyerahkan jaket yang dia pakai tadi pagi.

Rendi langsung memakaikannya di rok bintang "daddy engga mau tubuh kamu jadi tontonan gratis orang²!"

"Ayo pulang dan kamu langit tunggu hukuman selanjutnya buat kamu!"

"Tapi dad..."

"Ngebantah tambah hukuman!"

Langit langsung diam tak bicara lagi memang rendi sengaja mengajarkan langit agak keras daripada bintang rendi ingin langit menjadi sosok laki² kuat,pemberani,cerdas dan tak terbantahkan seperti dia.

Bintang di tuntun oleh rendi semu mata tertuju pada bintang dan rendi banyak cibiran dan pujian yang terdengar di telinga mereka.

Setelah acara penjemputan bintang yang berujung dramatis sekarang rendi sedang memarahi bintang yang tak bisa di atur dan suka membantah.

"Mau hukuman apa lagi!"

"Maaf dad"

"Daddy sudah bilang maaf kamu tidak  di terima!"

Bintang langsung memberenggut kesal mendengar pernyataan daddynya "sekarang mana ponsel,laptop,kartu²,dompet semua siniin"

"Dad please jangan ambil yah" bintang menangkupkan kedua tangannya memohon supaya hukumannya di hapuskan.

Tapi rendi tetaplah rendi yang tak terbantahkan dan tak ingin di bantah oleh siapapun.

"Mana ambil semua dan kamu harus istirahat tidak boleh keluar kamar sampai daddy datang ke kamar kamu!"

"Dad..." bintang masih berusaha berunding dengan rendi tapi nihil semua usahanya tidak membuahkan hasil apapun.

Dengan berat hati bintang mengambil semua yang di inginkan rendi bisa mati kutu di kamar dia tapi bisa melakukan apapun hanya diam dan mungkin itu hukuman paling berat menurut bintang.

aq up mo nanya dungs ini cerita makin gaje atau makin seru sih 😂 please jawab yang jujur 😄 ayo vote sama comen makasih.

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang