part 12

3.3K 230 45
                                    

Pagi ini pagi yang sangat menyeramkan buat bintang lihat saja tatapan dua manusia ajaib di depannya bisa membuat bulu kuduk meremang karena melihatnya.

"Siapa yang nyuruh kamu sekolah?" tanya sang daddy dengan tatapan tajamnya.

Padahal baru saja semalam infusannya di lepas dan apa pagi ini bintang sudah ingin sekolah lagi mana bisa begitu menurut rendi bintang harus istirahat dulu sampai benar² sembuh.

"Abang juga engga ngizinin kamu sekolah kenapa kamu udah rapi dengan seragam sekolah kamu!"

"Bibin mau sekolah dad,abang please...." air mata bintang sudah di ujung mata ingin mendarat turun melihat kilatan aamarah dari sang dua manusia ajaib ini.

"Engga ada ganti baju sarapan masuk kamar lagi kamu harus banyak istirahat awas aja kalau berani kamu daddy ikat kamu di kasur!"

Langit langsung menarik tangan bintang dengan lembut membawanya ke kamarnya mbiil yang melihat drama itu hanya bisa diam dan berharap suaminya bisa luluh tapi itu tidak mungkin.

"Mas..."

"Apa kamu mau aku hukum juga!"

Mbiil berlalu meninggalkan suami yang sangat menyebalkan itu tapi mbiil tetep sayang.

Rendi yang melihat itu hanya diam dan kembali duduk di kursi meja makan sambil menyesap kopi dan memainkan ponselnya.

"Abang jahat aku kan cuma mau sekolah segala engga boleh apa² engga boleh abang aja segala boleh" protes bintang.

Langit hanya menghela napas panjang dirinya dan daddynya hanya ingin yang terbaik buat bintang kesayangan mereka.

"Bibin...buk..." tangan langit langsung di tepis oleh bintang "diem aku engga mau bicara sama abang aku marah sama abang" ketus bintang.

Mbiil yang melihat itu langsung menengahi mereka "sayang engga boleh gitu sama abang loh"

"Bodo abang nyebelin!"

"Bibin!" bentak langit.

Sontak bintang langsung memeluk mbiil dan menumpahkan air matanya yang sudah tak terbendung lagi.

"Mom abang jahat"

"Akh...sakit!" teriak langit yang sudah di jewer oleh rendi,rendi yang mendengar keributan dari kamar bintang bergegas ke kamar bintang dan melihat drama yang sedang berlangsung.

"Abang nakal dad" adu bintang jewer aja sampai kupingnya lepas sekalian.

"Eh engga boleh gitu sayang" ucap mbiil.

"Akh...dad sakit dad lepas aduh telinga aku bisa² copot beneran neh"

"Awas kalau nakal lagi sama bibin daddy hukum lebih berat lagi!"

"Maaf dad"

"Sekarang apalagi hm?" tanyanya sambil menatap bintang.

"Mau sekolah?"

Sejenak rendi diam dan memperhatikan ibu dan anak itu,mbiil yang merasa di perhatikan langsung menatap tajam rendi.

"Baiklah kamu boleh sekolah tapi dengan syarat pulang sekolah langsung pulang dan janji engga bakal pulang dengan keadaan mengenaskan lagi kalau kamu pulang dengan keadaan seperti kemarin kamu tidak boleh keluar dari mansion dan kamu harus homescholing lagi ngerti!"

"Siap dad" bintang langsung memeluk rendi erat "Love you dad"

Rendi sengaja memperbolehkan bintang sekolah dia masih sayang nyawa melihat kilatan amarah dari sang pujaan hati bisa² rendi tak mendapatkan jatah satu bulan.

Mbiil sekarang sudah makin aktif dia sudah bisa sedikit mengancam kepada suami tercintanya jadi rendi punya kelemahan tersendiri dan hanya mbiil yang tau.

Beda dengan bintang langit malah kesal dengan rendi yang memperbolehkan bintag sekolah "dad kalau ada apa² sama bintang lagi gimana?" marah langit.

"Itu jadi kewajiban kamu menjaga bintang son"

Langit hanya diam mendengar itu sudah tak perlu di pertanyakan lagi langit selalu menjaga bintang.

"Yuk sekolah bang nanti kesiangan" ajak bintang dengan semangat.

"Nanti dulu kita sarapan dulu bibin!"

"Tapi dad nanti kita kesiangan dan kita bakal di hukum"

"Siapa yang berani menghukum kamu bilang sama daddy!"

Bintang hanya memutar bola matanya jengah dengan kata² sombong daddynya tapi biarlah untuk sekarang dia akan menurut saja toh yang penting sekarang bintang bisa pergi sekolah lagi.

Semua menuju meja makan dan semua makan dengan hikmat tak ada lagi pembicaraan apapun.

Setelah selesai makan rendi mengantarkan langit dan bintang ke sekolah sesampainya di sekolah langit berlalu pergi begitu saja karena kesal dengan daddynya yang memaksa langit di antar olehnya padahal langit ingin membawa motor kesayangannya tapi apa daya kalau rendi sudah berkata tak bisa di bantah lagi.

"Cup" rendi mengecup dahi bintang "jangan nakal inget jangan jajan sembarangan,jangan minum es,jangan makan pedes,jangan capek² inget daddy tau semua yang kamu lakuakan dan daddy harap kamu harus nurut sama abang kamu!"

"Iya dad,aku masuk dulu yak"

Baru saja bintang akan beranjak pergi tapi tangannya di cekal oleh rendi "mau kemana daddy belum selesai!"

"Apa lagi dad!" bintang menjawab dengan ketus pasalnya dia sudah jengah dengan ceramahan rendi sedari tadi rendi selalu menceramahinya panjang leba.

"Janji pulang dengan baik² aja kan!"

Bintang menghela napas panjang "iya aku janji dad" "tapi boong aku aja engga tau hari bakal bagaimana?" batin bintang.

"Ok"

Rendi melepas genggamannya dan membiarkan bintang berlalu pergi ke kelasnya dan rendi pun bergegas menuju rumah sakit.

Di sepanjang koridor sekolah banyak pasang mata yang melihat bintang dengan kagum ada juga yang melihat bintang dengan tatapan tidak suka.

Oh ayolah bintang sempat belajar saja belum tapi hari² sudah penuh dengan luka dan air mata aih sudah seperti lagu saja menurut bintang.

"Bruk"

"Aws.." baru saja akan melangkah mendekati kelasnya bintang sudah terjatuh lagi tertabrak oleh seorang laki² yang penampilannya seperti anak cupu memakai kaca mata tebal dan baju yang kebesaran di tambah beberapa buku tebal yang di bawanya.

"Maaf" lirihnya sambil membenarkan kaca matanya yang tersenggol.

Bintang hanya tersenyum kikuk saja bingung ingin marah tapi melihat laki² itu hanya menunduk takut sambil membereskan buku² yang terjatuh tadi.

Dari arah berlawanan langit dan kawan²nya berlarian melihat bintang yang sedang selonjoran di lantai.

"Kamu kenapa bibin malah selonjoran di lantai gini baru aja masuk sekolah udah selonjoran aja mau nanti daddy marah sama abang!"  langit langsung mengoceh sambil menarik tangan bintang untuk berdiri.

Sedangkan para cecunguk bertiga hanya melihat langit sambil menatap apa yang sedang di lakukan kemabaran itu.

"Heh elo ngapain sampai adik gw selonjoran seperti ini hah!" tanya langit pada laki² yang menabrak bintang.

"Maaf kak aku engga sengaja maaf"

"Abang udah dia engga sengaja lagian aku engga kenapa² ko bang" kesal bintang.

"Ikut abang ke UKS dan kamu awas kalau kamu menabrak adik gw lagi bisa² lo tewas di tangan gw!"

"Abang" teriak bintang melihat kelakuan abangnya yang bikin orang malu bukan takut.

Melihat itu rasya tersenyum tipis,sedangkan dafa dan leo hanya melihat sambil bersandar pada tembok tak lupa tangan yang di masukan kedalam saku celana.

aq up 😁 maaf lagi aq kira engga ada yang nungguin cerita abal² nauzubilah ini 😥 makasih buat kalian yang udah mau nyempetin baca ayo comen dan vote yak biar nambah semangat aq nya maksh

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang