part 5

5.4K 301 51
                                    

Langit,bintang dan rendi sudah berada di mansion setelah rendi memarahi langit dan bintang di rumah sakit rendi membawa si twin's pulang.

"Mas jangan galak² sama anak ah"

"Ini udah menjadi tanggung jawabku sayang aku engga galak cuma aku ingin tegas pada mereka sama kamu biar kalian tuh bisa nurut sama aku karena ini buat kebaikan kalian ingat itu!"

"Tapi kan engga gini juga mas masa bibin yang nakal aku kena hukuman!"

"Kamu juga ikut andil dalam masalah bibin bisa kabur ke sekolah"

mbiil hanya bisa memutar bola matanya jengah pasalnya sekarang dia kena hukuman rendi tidak boleh turun dari tempat tidur bersama bintang.

"Dad aku aja biarin yang kena hukuman" akhirnya bintang angkat bicara memberanikan diri membela mommynya.

"Sudah diam kamu harus banyak istirahat kamu juga sayang temenin bibin awas aja kalau kalian turun dari tempat tidur hukuman menambah!"

Mbiil dan bintang hanya bisa mendelik sebal "kamu sih engga dengerin mommy jadi gini kan!"

"Sorry mom tapi kan kita udah biasa gini hihihi" ucap bintang.

"Tau ah"

"uh..mommy ku sayang" bintang langsung memeluk mbiil sambil mencium² wajah mbiil.

"Kamu ikut dady ke ruang kerja daddy!" ucap rendi sambil menunjuk pada langit.

"Deg" perasaan langit sudah tak karuan pasalnya kalau bintang kena hukum pasti semua kena termasuk langit.

"Emm dad aku mau..mau belajar dad iya aku mau belajar!"

"Engga ada bantahan langit!"

Dengan terpaksa langit mengikuti langkah rendi menuju ruang kerja rendi.

"Duduk" titah rendi sambil menatap tajam langit.

Tak lama terdengar ketukan pintu dan terlihat maid membawa segelas susu hangat.

"Susunya tuan"

"Simpan di meja"

"Permisi tuan"

Rendi tak menjawab lagi "Habiskan" celetuk rendi sambil menatap tajam langit.

Wajah langit sudah pucat pasi hukuman terberat adalah harus minum segelas susu dan itu membuat langit mual hanya melihatnya pun.

"Dad aku mau ko di hukum apa aja asal jangan minum susu"

"Habiskan atau daddy tambah satu gelas"

"Dad.."

"1"

"2"

Langit tak berpikir panjang lagi bisa gawat kalau harus minum dua gelas satu gelas saja sudah mual bukan kepalang apalagi dua gelas.

"Hoek..." setelah susu di habiskan langit langsung mual tapi dengan teganya rendi menahan tangan langit.

"Muntah berarti nambah segelas!"

"Ampun dad"

wajah langit sudah merah menahan supaya tidak di muntahkan kembali tapi beda dengan rendi hanya memandang datar langit.

TAk lama rendi langsung membawa langit ke kamarnya "Tidur" langit yang sudah merasakan mual di perutnya tak banyak bicara langsung merebahkan tubuhnya biasanya dengan begini mualnya akan hilang.

Pagi ini mansion rendi sudah di gonjang ganjing oleh bintang yang murka karena tidak di perbolehkan sekolah oleh rendi sang kepala keluarga.

"Dad ayolah aku mau sekolah"

"Engga kamu harus istirahat awas aja kalau kamu berani keluar dari mansion ini!"

"Mom daddy mom"

"Mas ayolah kasian bibin mau sekolah loh"

"Engga usah sekolah juga engga apa² homeschooling lagi aja biar engga kecapean bibinnya!"

"Dad aku engga mau homeschooling aku mau sekolah umum abang aja boleh masa aku engga boleh daddy jahat!" bintang langsung berlari pergi ke kamarnya.

"Bibin jangan lari² gitu!"

bintang tak mengindahkan larangan rendi di tengah tangga terlihat langit sudah rapi dengan seragamnya dan berdiri menghalangi bintang.

Langit menatap tajam bintang yang berlari di tangga sambil menangis "Bibin!"

"Awas! aku mau ke kamar"

"Engga kamu ikut abang ke meja makan!"

"Engga mau! awas sana" bintang dengan sekuat tenaga menggeser tubuh langit tapi nihil tak sesenti pun tubuh langit menggeser.

"Akh.." tiba² tubuh bintang melayang begitu saja di angkat oleh langit menuju meja makan.

"Duduk"

Tak banyak bicara bintang pun duduk nyalinya menciut melihat tatapan tajam rendi langsung menghunus ke netra matanya.

"Makan"

Mbill mengambil piring,nasi serta lauk pauk untuk bintang "makan yang banyak biar cepet pulih lagi" ucap mbiil sambil menyodorkan piring berisi nasi dan lauk pauknya.

Langit dan rendi hanya menatap datar bintang yang memakan makanannya dengan ogah ogahan.

Setelah acara sarapan selesai langit pamit pergi berangkat sekolah sedangkan rendi harus mengurus bintang sebelum pergi ke rumah sakit.

"Ganti bajunya dan istirahat lagi!"

"Iya² daddy bawel" ucap bintang sambil menghentak hentakan kakinya pergi menuju kamarnya.

"Mas kamu ini jahat anak mau sekolah engga boleh kasian kan bibin tuh udah seneng banget boleh sekolah umum"

"Itu yang terbaik buat bibin aku engga mau dia kenapa² sayang" ucap rendi sambil menarik mbiil di dekapannya.

"Awas aja kalau kamu terlalu manjain bibin aku hukum kamu"

"Apasih mas udah sana ah pergi" ucap mbiil sambil memukul pelan dada bidang rendi.

"Kamu nakal pukul² aku" goda rendi.

"Udah sana pergi nanti bibin liat malu!"

"Engga bibin udah pergi ke kamarnya ko"

"Ya udah kamu pergi juga aku mau nemuin bibin"

"Cup" rendi mencium kening mbiil "jaga baik² bibin kamu juga harus jaga kesehatan ok!"

"Iya mas"

Rendi langsung pergi meninggalkan mbiil dan bintang untuk pergi bekerja di rumah sakit.

Dikamar bintang,bintang sudah mondar mandir memikirkan jalan untuk kabur dari mansion ini pokonya dia harus sekolah apaan sudah dandan sudah memakai seragam harus ganti baju lagi dan berdiam di mansion oh tidak menurut bintang.

"Pokonya aku harus pergi dari sini!"

Ide² gila pun muncul di benak bintang sedari kecil bintang memang ahli kalau masalah kabur dari mansion karena bintang yang selalu di kekang maka jadilah bintang yang pemberontak tidak seperti mbiil yang sering menurut.

aq up maaf lama yak harus di maklum sekarang bagi waktunya susah 😁 dan kalau udah pusing ide pun hilang ayo vote sama comen makasih kalau ada tyfo dan salah kata mohon di beritahu dan kalau tak enak di baca tinggalkan saja 😂

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang