Setelah kejadian kemarin tubuh bintang sekarang demam dan semua anggota keluarga tak ada yang pergi semua ada di kamar bintang menjaga bintang.
"Eungh...." lenguhan kecil terdengar saat bintang sudah membuka matanya petama yang dia lihat tiang menjulang di sisi kiri nya dan apa ini tangan kirinya sangat kebas dan sakit.
"Ahk...lepasin dad aku engga mau di infus sakit" baru saja bangun bintang sudah ingin menangis lagi melihat tangannya yang di pasangi infusan oleh daddynya.
Mbiil langsung memeluk bintang "sabar yah sayang jangan di buka dulu kamu baru aja sadar mommy ada di sini ko"
Bintang hanya menggeleng "sakit mom lepas" ujar bintang sambil memelas.
"Daddy yang punya hak membuka dan memasangnya sayang jadi jangan harap mommy bisa menuruti kamu" ucap rendi menatap tajam bintang.
Seketika bintang langsung cemberut melihat sang daddy yang dengan teganya berkata seperti itu.
"Sekarang kamu makan dulu abang suapin yah?" langit mendekat sambil membawa bubur sayur dan susu hangat.
"Engga mau bang pahit"
Sontak membuat rendi dan langit menantap tajam bintang "Harus ini bukan pertanyaan tapi perintah!" ujar rendi mutlak.
"Dad please engga mau pahit"
"Bibin mau cara kasar atau mau cara lembut tinggal pilih aja abang masih nungguin kok!"
Bintang langsung memberenggut kesal abangnya satu ini engga manis²nya gitu sama kayak daddynya sebelas dua belas.
"Aaaa" satu sendok bubur sayur sudah di depan mulut bintang tapi bintang masih dengan mode menutup mulutnya.
"Ok abang hitung yah satu!.."
"Dua...!" sahut rendi.
Sontak mulut bintang langsung terbuka bisa gawat kalau dua manusia jadi jadian ini sudah mengancam seperti itu mereka engga bakal segan² melakukan apapun.
"good girls!"
Bintang hanya mendelik sebal melihat dua mahluk itu tersenyum kemenangan,tapi senyum itu luntur kala bintang menyudahi makannya dalam tiga suapan saja.
"Udah kenyang pahit bang" rengeknya.
"Eh baru tiga suap loh sini mommy yang suapin yah" bintang menggeleng.
Rendi langsung mengambil suntikan di atas nakas yang sudah di siapkan tadi sengaja untuk menakuti bintang.
"Ya udah daddy suntik aja biar ada tenaga buat kamu"
Mata bintang hampir saja loncat dari tempatnya karena kaget melihat rendi akan menyuntiknya "ENGGA MAU!" jerit bintang.
"Habiskan makannya maka kamu terbebas dari benda ini!"
"Dad..."
Rendi malah mendekat,otomatis bintang beringsut ke pinggir kasur mbiil yang melihat itu antara kasian tak tega tapi dia tak bisa melakukan apa² kalau dia membantu bintang bisa² rendi malah memarahinya.
"I..ya aku mau makan dad tapi please simpan lagi benda laknat itu"ujar bintang sambil mengibas ngibaskan tangannya supaya rendi menyimpan suntikannya.
Langit langsung menyuapi kembali bintang dengan telaten,padahal yang di rasakan bintang saat ini merasa mual sekali ingin sekali dia memuntahkan semua isi dalam perutnya tapi apa daya bisa² benda laknat itu menusuk kulit mulusnya.
"Minum obatnya lalu istirahat kembali jangan berani berani kamu turun dari ranjang apalagi kabur! hukuman menanti!"
Bintang hanya diam ingin sekali bertukar tambah daddy dan abangnya dengan orang lain tapi itu tidak mungkin terjadi.
Setelah acara makan dan minum obat selesai rendi dan langit duduk di sofa yang ada di kamar bintang sedangkan mbiil duduk di sebalah bintang menemani bintang sambil mengusap ngusap pucuk kepala bintang.
"Mom.."panggil bintang
"Hm..apa sayang"
"Kapan infusannya di buka dan besok aku mau sekolah lagi?" tanya bintang.
"Tanyain tuh sama dua mahluk ajaib itu" bisik mbiil tapi sialnya bisikan itu masih terdengar oleh mereka berdua membuat rendi dan langit menatap tajam mbiil.
"He..he..maaf" ucap mbiil takut² suami dan anaknya marah.
Bintang yang melihat itu hanya bisa cekikikan ternyata mommynya masih takut sama daddy dan abangnya.
"Kamu nakal mommy malah di ketawain ya!"
"Abis mommy lucu masih aja takut sama daddy sama abang" goda bintang.
"Tidur bibin" suara rendi menghentikan tawa ibu dan anak itu membuat mereka berdua memberenggut kesal.
Langit langsung beranjak mendekati bintang dan mbiil "Tidur sekarang kalau tidak mau abang hukum kamu!" ucap langit dengan nada datarnya sambil membenarkan selimut bintang.
"Engga ngantuk bang!"
"Di suntik obat tidur mau!" bukan langit lagi yang bicara tapi rendi sang daddy.
"Iya kamu istirahat ya mommy temenin"
Sudahlah sekarang bintang kalah dengan dua manusia ajaib dan satu mimi peri ini.
Dengan terpaksa bintang pun memejamkan matanya tapi bintang tak kunjung tidur hanya memejamkan mata saja supaya mereka diam.
Padahal mbiil sudah mengusap² pucuk kepala bintang tapi tetap bintang tak bisa tidur hanya matanya saja tertutup.
"Akh..mom aku engga bisa tidur"
"Kenapa hm?"
"Emm besok aku bisa sekolah kan?"
Mbiil hanya menghela napas panjang "sayang mommy tidak bisa menjawabnya tanyakan saja pada daddy sama abang kamu"
Rendi dan langit hanya diam mereka hanya sibuk dengan ponsel masing² walaupun mereka tau apa yang di bicarakan dua wanita yang sangat mereka sayangi itu.
"Emm dad..abang..."belum juga selesai bintang bicara sudah di potong oleh mereka berdua.
"TIDAK ADA SEKOLAH SEBELUM KAMU SEMBUH!" serempak mereka.
"Dasar mahluk ajaib bicara aja bisa sama seperti itu" batin bintang.
"Tapi kan..."
Tak menjawab lagi rendi dan bintang langsung mendekat ke arah bintang dengan satu lirikan rendi ke arah mbiil,mbiil langsung beringsut turun dari ranjang melihat itu bintang sudah ketar ketir di buatnya.
Dengan satu tarikan langit menarik tangan bintang yang tak di infus rendi langsung melancarkan aksinya memberikan alkohol terlebih dahulu dan "Akh...sa..kit dad" teriak bintang.
"Diam ini hukuman buat kamu!"
Bintang pun langsung melemas dan tertidur rendi dan langit langsung membenarkan posisi bintang supaya nyaman.
"Tinggalkan saja biar bibin istirahat!" ucap rendi tak terbantahkan.
Mbiil pun menurut dan mengecup kening bintang "bobo ya mommy keluar dulu cepet sembuh biar bisa main bareng lagi" bisiknya dan berlalu keluar kamar bintang.
"Abang sayang kamu jangan nakal!" cup langit mengecup kening bintang sayang.
Kini giliran rendi,rendi membenarkan selimut bintang dan terakhir mengecup pucuk kepala bintang "maafkan daddy yang belum bisa menjaga mu dengan baik cepet sembuh daddy tau kamu kuat sayang"
aq up neh buat nemenin maljum kalian kira aja ada yang lagi nungguin lilin enakan sambil baca wp 🤣 canda nunggu lilin 😂 ayo vote sama comen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story twin's
Dla nastolatkówLangit penuh bintang itu biasa tapi langit satu ini si ice cool yang tak terbantahkan,dingin,kejam dan tak bisa di bantah itulah segelintir sifatnya. Bintang penerang di kehidupan langit dan keluarganya bintang si ceria,ramah tapi dia tak bisa seper...