part 26

1.6K 133 24
                                    

Rasya hanya bisa menunduk bukannya takut dia hanya ingin mengambil hati rendi sekarang waktunya rasya yang harus gigih meminta restu untuk bintang.

"Saya akui kegigihan kamu tapi apa kamu sanggup dengan syarat² yang saja ajukan!"

"Saya sanggup om" jawab rasya mantap.

Rendi menghela napas panjang setelah tadi rendi membawa bintang dan rasya pulang ke mansion rendi ada sedikit rasa cemas karena rendi masih ragu rasya masih akan menyakiti bintang.

"Saya punya banyak syarat yang harus kamu patuhi dan kamu lakukan bila ada salah satu syarat saya yang kamu langgar jangan harap kamu bisa bertemu lagi dengan bintang!"

"Baik ok saya akan melaksanakannya semampu saya om"

"Srek" rendi memberikan sebuah map kehadapan rasya.

"Baca dan patuhi tanda tangani saya tidak mau ada kesalahan sedikitpun"

Rasya dengan mantapnya mengambil dan membaca dengan seksama perjanjian hitam di atas putih yang di berikan rendi padanya.

Tanpa pikir panjang rasya menandatanginya setelah membacanya kalau bukan karena bintang sang pujaan hati mungkin rasya tak akan melakukan ini semua rasya termasuk orang yang licik di mata musuhnya seperti ayahnya yang seoarang mafia tapi untuk bintang rasya tak berpikir lagi bintang menjadi hidupnya sekarang.

"Sudah saya tanda tangani om saya akan berusaha membahagiakan bintang om saya benar² cinta sama dia om!"

"Jangan berani² kamu buat kesalahan saya tidak akan memberikanmu kesempatan kedua!"

"Saya berjanji om"

"Bintang jangan sampai tau tentang ini!"

"Baiklah om saya tidak akan memberitahunya apapun perjanjian kita"

"Saya sendiri yang akan merawatmu. keluar dari penyakit itu cih,ayah dan anak sama² menyusahkan saja!" cibir rendi.

"Terima kasih om semua akan saya lakukan demi bintang"

"Saya melakukan ini semua hanya untuk bintang bukan untuk kamu dan ayahmu"

"Saya tau om terima kasih banyak om"

"Ya sudah sekarang kamu pulang dan iatirahat saya tidak mau melihat kamu lagi untuk saat ini!"

"Saya permisi om terima kasih banyak" baru saja tangan rasya ingin bersalaman tapi rendi sudah menepisnya.

"Sudah kamu pergi jangan buat keributan lagi"

"Baik om sekali lagi terima kasih banyak"

Dengan langkah mantap rasya meninggalkan ruangan rendi dan berniat ingin pulang ke mansion ayahnya.

Samar² rasya mendengar suara² bintang yang sedang merengek rengek terus rasya yang niatnya ingin pulang menjadi mendekati kamar yang sepertinya kamar bintang.

"Engga mau pait mom!"

"Ayo makan dulu lalu minum obatnya mau daddy marah!"

"Engga mau mom aku mau bobo aja" rengek bintang.

"Bibin mau abang marah mau abang aduin ini sama daddy hm" kesal langit.

"Abang aduan ih,aku tuh ngantuk engga mau makan masa malem² gini di suruh makan bubur engga mau pait aku tuh maunya bobo"

"Iya.." baru saja langit akan bicara sudah di kagetkan dengan suara decitan pintu yang terbuka.

Tiba² langit langsung menghampiri rasya yang baru saja membuka pintu "Mau apa lo bangsat!"

"Abang!" teriak bintang panik melihat langit sudah emosi.

"Diam bintang abang mau ngasih pelajaran buat si bangsat ini" langit langsung mencengkram baju rasya tapi rasya diam tak terbawa emosi atau balas memukul.

"Abang udah please bang" mohon bintang yang sudah turun dari tempat tidur dan memegang tangan langit supaya melepaskan cengkramannya.

"Lo harus mati SETAN!" langit sudah di kuasai emosi memuncak melihat rasya yang anteng tak berkutik sedikitpun.

"Abang please hiks hiks" mohon bintang tapi tak lama bintang pun tak sadarkan diri sontak membuat rasya,langit dan mbiil kaget melihat bintang sudah terkapar di lantai.

"Dek bangun dek maafin abang dek"

"Bibin kamu kenapa nak? bibin bangun"

"Bintang hey bangun aku engga kenapa napa ayo bangun jangan biarkan aku sedih"

Semua berusaha membangunkan bintang yang belum sadar dan tanpa mereka sadari rendi sudah ada di kamar bintang.

"Ada apa ini bintang kenapa?" kaget rendi.

"Dad bintang pingsan" adu mbiil.

Rendi langsung memeriksa bintang dengan teliti "sudah biarkan dia tidur kalian istirahatlah biarkan bintang bersama daddy"

"Tapi dad..." belum sempat langit menyelesaikan perkataannya rendi sudah memotongnya.

"Pergi ke kamarmu langit!"

"Dan kamu rasya kenapa kamu masih ada di sini pergi dari sini sebelum saya berubah pikiran!"

Rasya tak menjawabnya dan melenggang pergi meninggalkan mereka ada rasa takut ada rasa bingung bimbang takut terjadi sesuatu yang tak di inginkan pada bintang.

Sesampainya di mansion rasya hanya diam di balkon kamarnya ada rasa bahagia tapi juga ada rasa khawatir pada bintang.

"Gimana son kamu berhasil mendapatkan apa yang kamu mau?"

"Jangan tanya lagi,aku pasti mendapatkan apa yang aku mau"

"Bagus dokter sinting itu tidak berulah macam²  lagi kan?"

"Tidak dia hanya menginginkan aku tidak melukai bintang dan dia mengingikan dave menghilang"

"Ayah tidak setuju dave harus tetap ada menemanimu setiap saat kau butuh"

"Aku juga tidak setuju dave menghilang dia salah satu jati diriku"

"Kalau saja dokter sinting itu tak pernah menyelamatkan hidupku sudah ku cincang dia"

"Tenang saja yah aku bisa menanganinya selama bintang ada di tanganku" rasya tersenyum miring memikirkan bintang akan di genggamannya menemaninya sampai nanti akhir hayat.

"Baiklah son ayah percaya padamu jangan kecewakan ayah son" ucap richard dengan kekehannya.

aq up mana suaranya eh mana comennya serasa males kalau engga ada yang vote sama comen karena buat apa coba up kalau sepi 😥 galau asli

Story twin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang